Di HUT ke-48 Gapasdap, Kepala BPTD Banten Terima Anugerah Adhikarya Bahari Nusantara

  • Oleh : Naomy

Kamis, 09/Mei/2024 18:36 WIB
Penghargaan Gapasdap Penghargaan Gapasdap

 

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Gapasdap gelar HUT ke-48 dirangkai dalam Halal Bihalal dan memberikan penghargaan kepada semua pihak terkait yang telah menyukseskan angkutan lebaran 2024.

Baca Juga:
Keren, BPTD Banten Bikin Gebrakan Lomba Senam Keselamatan Transportasi, Pertama di Indonesia!

Ketua Gapasdap M. Khoiri menyampaikan rasa syukur suksesnya angleb 2024 utamamya pada angkutan penyeberangan, meski masih menyisakan beberapa PR.

"Terima kasih kepada semua pihak, perhelatan angleb 2024 zero accident, walaupun masih menyisahkan beberapa catatan penting perbaikan ke depan, sehingga Angleb tahun 2025 bisa lebih baik lagi," tutur Khoiri, Rabu (8/5/2024) malam.

Baca Juga:
Harhubnas 2023, Insan Transportasi Merak Bergerak Bersama untuk Tranportasi Maju

Dirjen Perhubungan Darat  Hendro Sugiatno mewakili Menteri Perhubungan menyampaikan,, harus diakui bahwa pelaksanaan angleb tahun ini sesuai hasil survey kepuasan mencapai 89%. 

Namun masih ada PR yang menjadi catatan penting kedepan untuk terus dilakukan perbaikan. 

Baca Juga:
BPTD Banten Terus Geber Penghijauan Demi Kurangi Polusi Udara

"Apa yang menjadi catatan Gapasdap saya tunggu di meja saya dan saya langsung tindaklanjuti," ungkapnya.

Sebagai regulator, butuh masukan dari berbagai pihak termasuk Gapasdap sebagai operator. 

Pihaknya tidak bisa melihat semua sisi, sehingga sisi- sisi yang dilihat oleh Gapasdap akan menjadi bahan evaluasi untuk perbaikan ke depan yang lebih baik.

Dalam kesempatan itu, Gapasdap juga memberikan beberapa penghargaan sebagai wujud terima kasih atas upaya dan kerja keras semua pihak dalam mensukseskan agenda tahunan yang selalu menjadi pantau naaional dan sorotan berbagai kalangan. 

Beberapa penghargaan tersebut dianugrahkan kepada para Kepala cabang Gapasdap se Indonesia, Owner Pelayaran, Pemerintah (regulator) yang langsung terlibat dan Pemerhati serta tokoh pionir Angkutan Penyeberangan dan lembaga Konsumen Indonesia. 

Penganugrahan Adhikarya Bahari Nusantara kepada regulator diberikan Dirut PT Jasa Raharja, Kepala KSOP Banten, Dirut PT Jasa Raharja Putra, Ketua KNKT, Kepala BPTD Banten dan Kepala BPTD Lampung, Kabid Lala KSOP Panjang, dan Ketua YLKI. 

Penganugrahan ini menjadi bukti bahwa sosok penerima adalah orang-orang yang dianggap berperan dalam mensukseskan angleb 2024 khususnya lintasan tersibuk sepanjang sejarah angleb adalah Merak - Bakauheuni dan Ketapang - Gilimanuk.

Kepala BPTD Banten Dr. Benny Nurdin Yusuf berterima kasih kepada Gapasdap, walaupun disadari bahwa ini sangat berat, karena keberhasilan angleb tentu tidak terlepas dari dukungan semua pihak (stakeholder). 

"Ke depan beberapa catatan tentu terus kami kaji dan evaluasi untuk bahan perbaikan. Salah satu ke depan adalah bagaimana kami (regulator dan operator) duduk bersama pertama  menghitung real kapasitas terpasang perhari yang dihitung dari ketersediaan kapal dan dermaga," ujarnya. 

Kedua, menghitung kuota tiket yang akan dijual perhari, ini penting karena selama ini Renop baik Angleb dan Nataru yang dihitung hanya kapasitas terpasang saja.

Kuota tidak pernah ditetapkan dan dipublish, sama halnya di Kereta Api, Pesawat dan Kapal Pelni.  

"Hal ini penting untuk bahan pertimbangan pengguna jasa dalam mengatur jadwal keberangkatannya, serta dasar regulator dalam memasang kapal di setiap dermaga," ujar benny yang juga mantan Kasubdit Prasarana Dit TSDP. 

Hal lain yang menjadi penting adalah ketersedian Buffer Zone (wilayah penyangga). 

Hal ini inline dengan PM 91 tahun 2022 terkait sterilisasi dalam kawasan pelabuhan, bahwa zona E wajib dihadirkan di luar pelabuhan  yang luasannya minimal sama atau 2 bahkan 3 kali luasan area daya tampung parkir kendaraan yang siap naik ke kapal dalam area pelabuhan. 

"Saya berharap PT ASDP selaku Operator Pelabuhan Penyeberangan segera menyiapkan Zona E, karena ini bagian dari penetapan area sterilisasi," ujar Benny.  

Menyoal KM 97 yg digagas pemerintah, menurutnya  itu juga bagus, hanya memang perlu dilihat kembali  positif negatifnya serta butuh kajian mendalam, termasuk siapa yang akan menyiapkan secara keseluruhan karena luasan dan kountur lokasi yang cukup dalam.  

Prinsip bahwa salah satu problem dalam angleb adalah tidak adanya buffer zone dan hanya mengandalkan rest area. 

Hal ini penting sehingga opsinya adalah disamping KM 97 harus ada opsi lain yang  sifatnya segera dan mendesak, karena setiap tahun animo mudik terus meningkat, termasuk banyaknya hari libur nasional selain keagamaan yang memicu meningkatnya pergerakan, termasuk antisipasi ketika terjadi cuaca buruk dan adanya penutupan dermaga karena perbaikan yg otomatis berdampak pada layanan di Pelabuhan Penyeberangan Merak. 

"Antisipasi lonjakan juga dikarenakan akses  jalan tol Sumatera sudah tersambung dan bahkan mungkin tahun depan sudah bisa terhubung sampai aceh," katanya. (omy)