Banyak Warga Tak Terdaftar Bansos, Gubernur Jabar Salurkan Sembako Tunai

  • Oleh : Taryani

Rabu, 21/Jul/2021 19:36 WIB
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyerahkan bantuan sembako tunai kepada warga saat blusukan. (Ist.) Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil menyerahkan bantuan sembako tunai kepada warga saat blusukan. (Ist.)

BANDUNG (BeritaTrans.com) - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil, Rabu (21/07/2021) kembali  blusukan ke rumah-rumah warga  menyalurkan bantuan sembako tunai kepada warga terdampak PPKM Darurat.

Blusukan kali ini menyasar warga yang tidak masuk ke data formal Bansos pemerintah di wilayah Kabupaten Bandung.

Menurut Kang Emil, dalam PPKM Darurat ada warga terdampak yang tidak masuk ke dalam data formal penerima bantuan. Untuk itu diperlukan improvisasi di lapangan.

Gubernur Jabar ini langsung membagikan bingkisan sembako tunai kepada para pedagang kecil, lansia hingga petani yang sedang menggarap sawah.

Ia sekaligus mendengarkan keluhan dan aspirasi mereka. Warga yang berada di rumah pun menjadi sasaran pemberian bantuan.

Kang Emil menuturkan, kehadiran seorang pemimpin dibutuhkan warga yang sedang kesal, lemah dan pasrah akibat dampak dari PPKM Darurat. Dengan demikian dapat menaikkan moral dan semangat di saat kesulitan.

"Psikologis warga saat ini sedang kesal, melemah, pasrah maka butuh dukungan secara langsung yang diharapkan menaikkan moral dan semangat pada saat sulit," katanya.

Untuk meminimalisir dampak ekonomi dari PPKM Darurat, Pemda Provinsi Jabar bersama kabupaten/kota telah menyisihkan anggaran kepada warga yang tidak ter-cover bantuan sosial dari pemerintah pusat.

"Pemprov bersama kota kabupaten menyisihkan anggaran untuk mereka yang tidak ter-cover oleh pusat. Total di Jabar sekitar 63 persen ter-cover bansos pusat," tutur Kang Emil.

Gubernur mengajak komunitas untuk berkolaborasi membagikan bantuan kepada warga terdampak yang tak terdata secara formal.

"Dinamika di lapangan tidak mudah. Makanya perlu kolaborasi. Saya mengajak dalam tujuh hari ke depan komunitas yang mau ikut berbagi, kami ada logistik sembakonya tapi kekurangan pasukan menyisir mereka yang tidak terdata secara formal," ujarnya.

Bantuan yang diserahkan Kang Emil selain dari CSR, juga berasal dari anggaran provinsi untuk bantuan obat-obatan yang sebagian disisihkan untuk Bansos Sembako  tunai kepada warga yang tidak terdaftar formal.

"Kita maksimalkan dari CSR pertemanan dan dari anggaran yang tadinya buat obat, kemudian karena pemerintah pusat juga bikin program obat gratis, maka setengahnya saya putuskan disisihkan untuk Bansos Sembako tunai,” ucapnya. (Taryani)