23 Desa di 7 Kecamatan Kabupaten Cirebon Akan Disurvei, Diduga Mengandung Migas

  • Oleh : Taryani

Kamis, 16/Sep/2021 11:10 WIB
Suasana sosialisasi penelitian Seismik 2D Vibroseis Sub Vulkanik Jawa di Sumber. (Ist.) Suasana sosialisasi penelitian Seismik 2D Vibroseis Sub Vulkanik Jawa di Sumber. (Ist.)

KABUPATEN CIREBON (BeritaTrans.com) – Sebanyak 23 desa di wilayah 7 kecamatan Kabupaten Cirebon, Jawa Barat akan disurvei kebumian oleh PT Pertamina Hulu Energi karena diduga berpotensi mengandung minyak atau gas (Migas).

Asisten Daerah 2 Kabupaten Cirebon, Erry Ahmad Kusaeri membacakan sambutan Bupati Cirebon Drs. H. Imron mengemukakan, sosialisasi penelitian Seismik 2D Vibroseis Sub Vulkanik Jawa dilaksanakan di Ruang Nyimas Gandasari, Sumber. 

Menurutnya, Kabupaten Cirebon dijadikan lokasi penelitian pencitraan lapisan dan struktur melalui survei kebumian dimensi vibroseis sub vulkanik Jawa oleh PT Pertamina Hulu Energi. Hal itu karena Kabupaten Cirebon masuk ke dalam Area Sub Vulkanik Jawa sepanjang 1.000 kilometer.

Dari tujuh kecamatan yang bakal disurvei PT Pertamina Hulu Energi yakni Kecamatan Dukupuntang, Palimanan, Gempol, Arjawinangun, Depok, Sumber, dan Klangenan terdapat  23 desa yang diduga berpotensi mengandung migas.

Survei ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran permukaan tanah di bawahnya terdapat batuan vulkanik. Pemerintah daerah, lanjut Erry mendukung pelaksanaan survei tersebut.

Mendorong seluruh pemerintah kecamatan, desa, hingga masyarakat untuk memfasilitasi proses survei kebumian dimensi vibroseis sub vulkanik Jawa oleh PT Pertamina Hulu Energi itu.

“Kami harapkan pelaksanaan survei dilakukan secara bertanggung jawab dengan memperhatikan kondisi alam serta lingkungan sekitar Kabupaten Cirebon,” kata Erry, Selasa (14/9/2021).

Bupati Cirebon mengatakan, energi merupakan salah satu faktor yang dibutuhkan untuk kegiatan manusia. Kebutuhan energi setiap tahun pun meningkat, seiring bertambahnya jumlah populasi manusia.

Salah satu jenis energi yang paling dibutuhkan manusia yakni minyak bumi serta gas. Energi tersebut bukan yang terbarukan, sehingga kalau habis perlu waktu lama atau mencari lokasi baru untuk eksplorasi.

Perlu ditingkatkan kegiatan eksplorasi, guna mencari cadangan migas baru. Upaya dilakukan yakni melalui survei guna menentukan titik baru yang akan dieksplorasi. (Taryani)