Pengalaman Perjalanan ke Sumatera Naik Bus ALS, Aman dan Menyenangkan

  • Oleh : Taryani

Senin, 27/Sep/2021 07:16 WIB
Bus ALS melintas di jalan Pantura Desa Muntur, Kecamatan Losarang, Minggu (26/9/2021)  pagi. (Taryani) Bus ALS melintas di jalan Pantura Desa Muntur, Kecamatan Losarang, Minggu (26/9/2021) pagi. (Taryani)

INDRAMAYU (BeritaTrans.com) – Bus-bus Sumatera seperti Perusahaan Otobus Antar Lintas Sumatera  (ALS) sehari-hari tampak berseliweran di jalan Pantura Indramayu.

Ciri khas bus ALS ini yakni adanya penempatan bagasi atau barang bawaan penumpang di kap bus atau di atas armada.

Kendati sudah ada tol Cipali, namun bus-bus ALS ini lebih suka menelusuri jalan Pantura Indramayu atau jalan yang dibuat saat kolonial Belanda.

Sudah sejak dari dulu bus ALS ini seolah menjadi  langganan warga Indramayu.

Katim, 62 salah satu pelanggan bus ALS pada kisaran tahun 90-an. Saat itu dia masih muda dan cukup kuat bekerja di ladang. Orang menyebut sedang jaya-jayanya bekerja di lokasi transmigran di Provinsi Jambi. “Saking asyiknya kerja di Sumatera sampai lupa pulang kampung,” ujarnya sambil tertawa.

Beruntung ada bus ALS melayani trayek Jambi ke Jawa dan melewati jalan Pantura Kabupaten Indramayu.

“Waktu itu ongkos naik bus ALS terbilang  masih murah,” ujarnya. Dari Jambi pulang ke Indramayu  saat menjelang Idul Fitri.

Sekarang karena usia semakin tua dan tenaga dirasa sudah tidak kuat lagi memilih tinggal di kampung.

“Kegiatan sehari-hari ngurus kambing. Tanah garapan di Jambi diserahkan ke anak,” ujarnya tatkala dihubungi beritatrans.com dan aksi.id tengah mengantar keponakannya naik bus ke Merak.

Dikatakan, pengalaman naik P.O ALS itu menyenangkan.

Cukup lama atau berhari-hari duduk di dalam bus membuat sesama penumpang saling kenal.

“Kita seperti bersaudara saja. Saling ngobrol, berbagi rokok, cemilan dan sebagainya. Pokoknya seperti sudah kenal lama. Padahal kita baru kenal saat naik bus ALS,” ujarnya.

Rasa persaudaraan sesama penumpang di dalam bus ALS itu menjadi kenangan tak terlupakan.

Walaupun sering bolak-balik Indramayu – Jambi naik bus ALS tetapi tidak ada gangguan atau halangan selama di perjalanan.

Suatu waktu katanya  pernah mengalami perlengkapan mandi dalam tas kecil tertinggal di salah satu rumah makan. Saya cukup bilang titip tas di jok kepada penumpang di sebelah.

Ternyata setelah saya kembali dan naik ke atas bus ALS barang titipan  masih utuh. Tidak ada secuilpun yang berkurang.     

Katim kebetulan ditemui saat mengantar keponakannya  yang akan  naik bus menuju ke Merak.

Sorot matanya tiba-tiba fokus ke jalan Pantura di Desa Muntur, Kecamatan Losarang dan menatap  bus ALS melintas.

“Kalau lihat penumpukan barang atau bagasi di atas bus ALS itu saya jadi ingat Jambi,” ujarnya sambil menunjuk bus ALS yang melaju agak pelan.

Katim menjadi saksi mata betapa perjalanan yang cukup jauh dilalui dengan bus ALS. Tetapi selama di perjalanan sampai ke tempat tujuan tetap aman.

Tak ada gangguan apa-apa. Terlebih awak bus ALS cukup ramah. Selama di perjalanan selalu mengingatkan nama kota-kota yang dilalui.

Hal ini memudahkan para penumpang yang akan turun.  (Taryani)