James Bond dan MI6: Begini Sosok dan Kerja Sebenarnya Agen Rahasia Inggris di Dunia Nyata

  • Oleh : Redaksi

Minggu, 03/Okt/2021 08:28 WIB


LONDON (BeritaTrans.com) - Akhirnya, setelah ditunda pemutarannya karena pandemi dan perubahan sutradara mendadak, film terbaru James Bond yang sudah lama ditunggu-tunggu dirilis juga.

No Time to Die adalah film Bond ke-25 dan penampilan terakhir Daniel Craig yang memerankan sang agen rahasia andalan Inggris.

Baca Juga:
Ini Kisah 6 Mata-Mata yang Bekerja di Badan Intelijen Inggris

Namun apakah fantasi yang ada di dalam film Bond ada hubungannya sama sekali dengan kehidupan di dalam MI6 -- sebutan untuk dinas rahasia Inggris -- yang sebenarnya?

MI6 juga dikenal dengan sebutan Secret Intelligence Service (SIS).

Dan mungkin, pertanyaan yang lebih penting, seberapa relevan badan mata-mata seperti MI6 di era digital ini?

"Saya rasa perbedaan terbesarnya," kata agen rahasia Sam (bukan nama sebenarnya)," adalah kami jauh lebih kolaboratif dibandingkan orang-orang di film Bond."

"Akan sangat jarang, bahkan tidak pernah, Anda pergi dalam misi seorang diri, tanpa dukungan. Semua tentang tim… Anda selalu punya tim untuk keselamatan Anda."

Sam adalah pegawai karier yang menangani kasus di MI6, dengan latar belakang kontra terorisme. Dia adalah satu dari beberapa petugas intelijen aktif yang saya temui dan wawancara sebelum peluncuran film Bond terbaru.

Jika mereka bukan seperti Bond dalam film, apa yang sesungguhnya dikerjakan oleh petugas-petugas MI6, baik yang bermarkas di kantor pusat mereka di tepi Sungai Thames di pusat kota London atau bertugas "di lapangan" di luar negeri?

"Ada banyak bagian dan tugas yang bisa Anda lakukan," ucap Tara, juga bukan nama sebenarnya.

"Ada agen perekrut, kami juga butuh ahli teknik, lalu ada tim komunikasi, dan orang-orang yang ada di garis depan. Tidak pernah ada satu orang yang bekerja sendirian.

"Hanya ada sedikit sekali persamaan [film Bond] dengan kenyataan bekerja di SIS. Jadi kalau ada orang yang ingin bekerja sendiri, mereka akan segera menyadari saat proses perekrutan bahwa ini bukan untuk mereka."

Bagaimana dengan senjata? Apakah para petugas MI6 dilengkapi dengan persenjataan? Saya mendapatkan jawaban resmi: "Kami tidak bisa mengkonfirmasi maupun menyangkalnya."

Daniel Craig Bond

Di No Time to Die, Daniel Craig membintangi film Bond untuk terakhir kalinya. Foto: Getty Images.

Namun petugas MI6 lain mengatakan kepada saya, "Gagasan bahwa ada seorang pria berkeliling dunia dan menembaki orang-orang, itu sangat terkutuk bagi kami. Orang seperti itu sudah pasti tidak akan diterima."

Tapi coba mundur sejenak dan pikirkan beberapa bagian dunia yang berbahaya, tempat para pengumpul informasi intelijen Inggris beroperasi.

Sulit rasanya membayangkan orang tersebut tak memegang senjata, atau setidaknya didampingi oleh orang lain yang dilengkapi dengan senjata untuk mengawasi mereka.

Sesungguhnya, pegawai MI6 bukanlah agen.

Mereka adalah petugas intelijen yang, di ujung tombaknya, berusaha memengaruhi para agen betulan — yang bisa jadi sengaja ditempatkan, misalnya, di dalam sel-sel perencana serangan al-Qaeda atau di fasilitas riset nuklir negara berbahaya — untuk mencuri rahasia-rahasia penting bagi pemerintah Inggris.

Adalah para agen itu yang menghadapi risiko terbesar sehari-hari, dan jelas MI6 akan melakukan apa saja untuk melindungi identitas dan keluarga mereka.

Jadi, seberapa dekat para pengawas agen ini dengan agen-agen mereka, saya bertanya. Apakah mereka bisa menjadi teman?

"Ada hubungan saling percaya di antara keduanya," kata Tom, petugas MI6 lain.

"Anda bertanggung jawab atas hidup seseorang, jadi Anda harus mengatakan hal-hal yang mungkin mereka tidak mau dengar. Anda mungkin harus melakukan percakapan sulit dengan mereka, tapi ini demi keselamatan mereka."

james bond no time to die

(Kiri ke kanan) Lashana Lynch, Daniel Craig, Léa Seydoux, dan sutradara Cary Joji Fukunga dalam World Premiere "NO TIME TO DIE" di Royal Albert Hall, London, 28 September 2021. Foto: Getty Images.

"Orang-orang benar-benar membahayakan nyawa mereka untuk bekerja dengan kami," imbuh Tara.

"Beberapa risikonya lebih kecil. Namun ada pula kategori orang yang kami sangat terhormat bisa bekerja bersama. Orang-orang ini, bila mereka ketahuan bekerja dengan kami, akan berada dalam bahaya besar.

"Mereka bisa kehilangan hidupnya, dan kami sangat serius menghadapi ini sejak pertama kali berinteraksi dengan mereka."

Banyak hal terjadi di dunia nyata spionase dalam enam tahun sejak film terakhir Bond, Spectre, rilis di 2015.

Kekhalifahan yang mendeklarasikan Negara Islam telah datang dan pergi, kesepakatan untuk menghambat ambisi nuklir Iran telah runtuh, dan China mengumumkan akan "merebut kembali" Taiwan.

Banyak hal yang bisa membuat MI6 sibuk.

Kantor MI6

Pemandangan kantor pusat MI6 di tepi Sungai Thames di pusat kota London.

Namun di dunia di mana setiap tindakan kita meninggalkan jejak digital, apakah masih ada ruang untuk intelijen gaya lama, seni yang mulai berkarat untuk merayu seseorang membantu mencuri rahasia orang lain?

"Jika Anda melihat siklus hidup data yang dianalisis," kata Emma, lagi-lagi bukan nama sebenarnya, petugas teknik senior di kantor MI6, "ada manusia yang terlibat dalam setiap langkah dalam proses tersebut.

"Dan itu adalah hubungan yang kami bangun. Tentu saja, kami juga berusaha memanfaatkan semua teknologi untuk membantu petugas intelijen kami di lapangan."

Jadi, benar-benar ada ruang kerja penuh dengan gawai di dalam kantor pusat MI6 di Vauxhall Cross, London? Ya, ternyata.

"Tapi cukup berbeda dengan yang kita lihat di dalam film," tukas Emma.

"Saya punya lebih banyak tim teknis yang bekerja untuk saya dan memberikan teknologi terbaru. Tapi tidak seperti di film, kami tidak memakai jas putih dan kami tidak semuanya tampak lucu. [Tapi] soal gawai, kami bekerja sama secara erat dengan para petugas intelijen untuk mencari tahu apa yang mereka butuhkan."

Nyaris 60 tahun sudah berlalu sejak film pertama Bond, Dr. No, rilis pada 1962, dan sepuluh tahun lebih lama lagi sejak penulis Ian Fleming pertama kali menciptakan tokoh fiksi yang bekerja untuk intelijen angkatan laut tersebut.

Sejak itu, bentuk-bentuk spionase telah banyak berubah, acap kali hingga tak bisa dikenali.

Masih ada petugas-petugas eselon atas di MI6 hari ini yang memulai karier sebelum telepon genggam atau internet tercipta, apalagi media sosial.

Catatan-catatan penting sebagian besar disimpan di lemari besi dan kabinet arsip baja. Data biometrik saat itu belum dipakai dan secara resmi, MI6 bahkan belum ada hingga 1994.

Kala itu, masih relatif mudah untuk menyelundupkan petugas intelijen melewati perbatasan dan masuk ke lokasi berbahaya menggunakan identitas palsu dan kadang-kadang, secara harfiah, dengan jenggot palsu dan kacamata.

Tentu saja, ini semakin sulit dilakukan sekarang ini, meski tidak sepenuhnya tak mungkin.

Salah satu contohnya, tim GRU dari Rusia yang melakukan perjalan mudah ke Salisbury pada 2018 untuk, menurut kepolisian Inggris, membunuh mantan petugas KGB – badan intelijen era Uni Soviet – Sergei Skripal.

Dewasa ini, revolusi data, lengkap dengan pengenalan iris, data biometrik, AI, siber, enkripsi, dan komputer kuantum, telah memberikan teknologi premium untuk dunia spionase.

Namun intelijen oleh manusia tidak akan pernah tersingkir, kata Sir Alex Younger, yang mengepalai MI6 selama enam tahun hingga tahun lalu.

Karakter fiksi dirinya di film Bond, M, yang diperankan oleh Ralph Fiennes dalam No Time to Die, memperingatkan dengan gaya profetik, bahwa "dunia melengkapi diri dengan senjata lebih cepat dari yang bisa kita respons".

Ini tentu membuat para laki-laki dan perempuan yang bekerja di MI6 bekerja keras setiap hari.

Sumber: bbc.com