Perwira Polisi Minnesota Divonis Bersalah dalam Kasus Pembunuhan Pengendara

  • Oleh : Redaksi

Sabtu, 25/Des/2021 00:01 WIB


MINNEAPOLIS (BeritaTrans.com) - Juri sebuah pengadilan di Amerika Serikat pada Kamis (23/12) memvonis seorang mantan polisi di pinggiran kota Minneapolis atas dua tuduhan pembunuhan dalam kasus pembunuhan Daunte Wright, seorang pengendara kulit hitam yang ia tembak saat diberhentikan di jalan.

Sang polisi mengatakan ia keliru mengambil senjata karena sebelumnya hendak mengambil pistol kejut (taser) dalam peristiwa tersebut.

Kelompok juri dalam kasus tersebut yang didominasi warga kulit putih, berunding selama sekitar empat hari sebelum memutuskan bahwa polisi Brooklyn Center, Kim Potter, bersalah atas pembunuhan tingkat pertama dan kedua.

Potter, 49, menghadapi hukuman paling serius yaitu sekitar tujuh tahun penjara berdasarkan pedoman hukuman negara bagian, tetapi jaksa penuntut mengatakan mereka menginginkan hukuman yang lebih lama.

Potter, yang bersaksi bahwa ia "tidak ingin menyakiti siapa pun," menunduk tanpa menunjukkan reaksi saat vonis itu dibacakan.

Potter, yang juga merupakan warga kulit putih, menembak dan membunuh Wright yang berusia 20 tahun setelah memberhentikan kendaraan yang dikemudikan laki-laki itu pada 11 April di Brooklyn Center. Saat itu Potter dan petugas lainnya berusaha menangkap Wright berdasarkan surat penangkapan atas tuduhan kepemilikan senjata.

Penembakan itu terjadi ketika suasana di daerah itu sedang tegang terkait dengan pengadilan mantan perwira polisi Minneapolis Derek Chauvin, yang diadili hanya beberapa mil jauhnya dari tempat kejadian perkara. Chauvin diadili atas pembunuhan terhadap George Floyd. Potter mengundurkan diri dua hari kemudian setelah peristiwa penembakan tersebut.

Juri menyaksikan video penembakan yang direkam kamera tubuh polisi dan kamera dasbor. Video itu menunjukkan Potter dan seorang perwira yang ia latih, Anthony Luckey, menghentikan Wright karena pelat nomor yang kedaluwarsa dan penyegar udara yang tergantung di kaca spionnya.

Selama pemberhentian itu, Luckey mengatakan terdapat surat perintah penangkapan terhadap Wright karena ia tidak hadir di pengadilan atas tuduhan kepemilikan senjata, sehingga ia dan Potter serta polisi lainnya menahan Wright.

Wright mematuhi perintah Luckey untuk keluar dari mobilnya, tetapi ketika Luckey mencoba memborgolnya, Wright menghindar dan masuk kembali. Ketika Luckey memegangi Wright, Potter mengatakan "saya akan menangkapmu."

Video itu kemudian menunjukkan Potter memegang pistol di tangan kanannya dan mengarahkannya ke Wright. Potter kembali mengatakan, "Saya akan mentaser," dan dua detik kemudian mengatakan: "Taser, Taser, Taser." Satu detik kemudian, ia menembakkan satu peluru ke dada Wright. (VOA).