Pelita Samudera (PSSI) Jual Kapal ke Hui Shun Maritime Hong Kong

  • Oleh : Redaksi

Sabtu, 29/Janu/2022 07:06 WIB
Foto:istimewa/ilustrasi Foto:istimewa/ilustrasi

JAKARTA (BeritaTrans.com) - PT Pelita Samudera Shipping Tbk (PSSI) mendapatkan dana segar sebesar US$ 11,6 juta atau setara Rp 166,9 miliar dari penjualan kapal kepada Hui Shun Maritime Ltd, Hong Kong. Dengan demikian, keuntungan dari penjualan kapal ini diharapkan dapat menambah kuat kas perusahaan.

Direktur Utama PSSI Iriawan Ibarat menjelaskan, pada tanggal 24 Januari 2022, anak usaha perseroan yakni PT Pelita Global Logistik (PGL) mendivestasikan satu unit kapal kepada Hui Shun Maritime. Aksi tersebut dilakukan sejalan dengan niat perseroan dalam peremajaan kapal dengan umur 14 tahun.

Baca Juga:
Mantap, HAIS Tambah Armada Tugboat dan Barge

“Selain itu, perseroan mendapatkan manfaat penjualan dari kapal berupa keuntungan yang akan menambah arus kas perusahaan. Penjualan juga memanfaatkan kondisi pasar kapal yang baik saat ini,” jelasnya dalam keterangan tertulis, Jumat (28/1).

Sebelumnya, PGL juga telah menyepakati perjanjian jual beli bersyarat (conditional sale and purchase agreement/CSPA) untuk salah satu asetnya, yakni satu unit kapal kargo curah kategori Handysize dengan nama Dewi Gandawati.

Baca Juga:
Kemenhub Fasilitasi Pemulangan Jenazah ABK WNI Kapal MV Hompu 1 Peru

Aksi korporasi tersebut merupakan perjanjian divestasi kapal kargo curah perseroan buatan tahun 2008 (bulk carrier) dengan GRT/DWT 17,025/28,282 milik PGL sebesar US$ 11 juta. PSSI memproyeksikan keuntungan atau potential gain dari transaksi tersebut mencapai sebesar US$ 2 juta.

Pelita Samudera juga telah mendapatkan fasilitas kredit senilai Rp 200 miliar dari Bank Permata. Fasilitas kredit ini akan dimanfaatkan untuk pembiayaan peremajaan armada dan ekspansi bisnis Perseroan guna mendukung strategi pengembangan bisnis yang berkelanjutan.

Baca Juga:
Executive General Manager Pelindo Regional 2 Tanjung Priok Sambut Arus Balik Mudik di Pelabuhan Tanjung Priok

Direktur Utama PSSI Alex Iriawan mengatakan, sejumlah aksi korporasi tersebut, sejalan dengan strategi perseroan untuk mempercepat pertumbuhan sebagai penyedia layanan logistik maritim terintegrasi, menggabungkan barging, fasilitas pemuatan terapung. Begitu juga pengangkutan kargo dengan kapal lainnya, guna memenuhi permintaan batu bara yang kuat di dalam negeri dan internasional, serta kargo lainnya.

“Transaksi ini akan semakin mendorong diversifikasi bisnis kami, menciptakan sinergi operasional dan meningkatkan nilai pemegang saham,” ujarnya.

Di sisi lain, Pelita Samudera menggelontorkan lebih dari Rp 41 miliar untuk melakukan pembelian kembali (buyback) sebanyak 123 juta saham untuk periode sampai 31 Desember 2021. Aksi tersebut direalisasikan setelah perseroan mendapat restu melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada 17 Juni 2021.

"Hingga akhir 2021, perseroan telah membeli sebanyak 123 juta saham atau setara 5,5% dari total 300 juta saham yang diizinkan untuk dibeli kembali," jelas manajemen dalam keterbukaan informasi.

Pada periode hingga 31 Desember tersebut, harga rata-rata buyback saham perseroan sebesar Rp 337 per saham, dengan jumlah dana yang dikeluarkan sebanyak Rp 41,8 miliar. Adapun harga maksimal yang dibeli kembali sebesar Rp 500 per saham, dengan nilai maksimal pembelian sebesar Rp 100 miliar.(amt/sumber/investor.id)