Kemenhub Tahun Ini Akan Bangun 169,5 Km Lintasan KA Tersebar di 10 Daerah

  • Oleh : Taryani

Kamis, 10/Feb/2022 09:17 WIB
Ilustrasi seorang petugas sedang mengencangkan baut rel kereta api. (Ist.) Ilustrasi seorang petugas sedang mengencangkan baut rel kereta api. (Ist.)

JAKARTA (BeritaTrans.com) -  Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tahun ini akan membangun 169,5 kilometer (Km)  lintasan kereta api yang tersebar di 10 daerah.

Pada saat yang sama, pemerintah juga akan meningkatkan kapasitas  rel kereta di sembilan daerah.

Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) memiliki total anggaran Rp 6,78 triliun untuk Tahun Anggaran (TA) 2022.

Pembangunan maupun peningkatan kapasitas rel kereta api dikategorikan sebagai belanja barang dengan anggaran senilai Rp 1,71 triliun. 

"Upaya percepatan penyerapan anggaran (dilakukan dengan) mempercepat pelaksanaan program dengan berkoordinasi dengan stakeholder," kata Direktur Jenderal KA,  Zulfikri dala rapat dengar pendapat dengan Komisi V DPR, Rabu (9/2). 

Secara rinci, berikut prioritas pembangunan jalur kereta api pada tahun ini:

1. Jalur Krueng Geukueh di Aceh

2. Jalan Kereta Api  Layang Medan-Binjai di Sumatera Utara

3. Jalur ganda Kiaracondong-Cicalengka segmen Gedebage-Haurpugur di Jawa Barat

4. Jalur ganda Bogor-Sukabumi di Jawa Barat

5. Jalan Kereta Api Layang Solo Balapan-Kadipiro tahap I

6. Elektrifikasi Kereta Api Solo Balapan- Solo Jebres di Jawa Tengah

7. Reaktivasi Semarang Tawang- Tanjung Mas di Jawa Tengah

8. Jalur ganda Mojokerto-Sepanjang di Jawa Timur

9. Jalan Kereta Api lintas Makassar-Parepare di Sulawesi Selatan

Dari seluruh target itu, DJKA memiliki tiga proyek besar, yakni Kereta Api Makassar-Parepare, Kereta Api Kecepatan Tinggi Pulau Jawa Jakarta-Semarang dan Jakarta-Bandung, dan sistem angkutan umum masal perkotaan di 6 wilayah. 

Pembangunan rel kereta api pada tahun ini secara umum masih didominasi di Pulau Jawa, lalu diikuti oleh Pulau Sumatera dan Pulau Sulawesi.

Rel terpanjang yang akan selesai dibangun pada tahun ini adalah (KA) lintas Makassar-Pare-Pare.

1.Kereta Makassar-Parepare

Pada tahun ini yang akan dibangun adalah kereta api lintas Makassar-Pare-Pare tahap I Marros-Barru atau segmen B-D sepanjang 59,6 Km.

Pada saat yang sama, Kemenhub juga akan melanjutkan pembangunan Jalur Siding KA Mangilu-Tonasa pada 2022.

Saat ini konstruksi Segmen B dan C KA Makassar-Parepare telah rampung, sedangkan proses pekerjaan di Segmen D telah berada di kisaran 91%.  Uji coba operasional KA Makasar-Parepare dijadwalkan  pada Agustus-September 2022.

Kereta ini akan digunakan untuk mengangkut barang dan penumpang dengan rute Stasiun Marros-Stasiun Barru-Stasiun Garongkong.

Berdasarkan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), nilai belanja modal proyek ini adalah Rp 1,01 triliun, sementara itu nilai akumulatif belanja operasional mencapai Rp 1,9 triliun. 

Dalam laman resmi Kementerian Investasi, pengembalian investasi akan dilakukan dengan skema availability payment senilai Rp300 miliar per tahun selama 17 tahun. 

2.Kereta Api Kecepatan Tinggi Pulau Jawa

Dalam paparan DJKA, ada tiga pekerjaan yang akan dilakukan Kemenhub dalam proyek ini, yakni penataan empalsemen Stasiun Padalarang dan Stasiun Bandung.

Juga, pendampingan pelaksanaan perancangan dasar jalur kereta api tambahan Jakarta-Surabaya, dan fasilitas operasi Stasiun Padalarang. 

Zulfikri sebelumnya menilai kereta cepat dibutuhkan untuk memperpanjang konektivitas antara Jakarta-Bandung.

Pasalnya, jalan bebas hambatan dinilai bukan sebagai jawaban jangka panjang.  Menurutnya, kendaraan yang berlalu lalang di jalan tol antara Jakarta-Bandung menjadi salah satu sebab tingginya tingkat kemacetan di kedua kota metropolitan itu.

Selain itu, jumlah penduduk di Ibu Kota dan Kota Kembang cukup padat.  "Kemacetan di jalan bisa diatasi dengan menggunakan angkutan masal yang sifatnya efisien dalam penggunaan ruan maupun energi. Ini yang kami harapkan terwujud," ucap Zulfikri. 

3.Sistem angkutan masal perkotaan

Dari enam wilayah metropolitan yang disasar Kemenhub, DJKA mengelompokkannya menjadi tiga proyek, yakni Jalan KA Layang Medan-Binjai, pembangunan jalur ganda Kiaracondong-Cicalengka, dan empat peningkatan kapasitas fasilitas di wilayah Jabodetabek. 

Secara rinci, fasilitas yang akan ditingkatkan adalah fasilitas perkeretaapian Manggarai-Jatinegara, Jatinegara-Bogor, dan Maggarai-Jakarta Kota.

Sementara itu, dua proyek lainnya adalah peningkatan kapasitas jalur Jabodetabek fase pertama dan proyek MRT tahap pertama.   (tr/Sumber:Katadata.co.id)