KUWAIT (BeritaTrans.com) - Kuwait Airways mengumumkan kesepakatan senilai US$ 6 miliar (Rp 86 triliun) dengan Airbus yang mencakup 31 pesawat baru.

Kesepakatan ini muncul setelah negosiasi panas yang menyusul penyelidikan atas tuduhan suap seputar pesanan awal 25 pesawat.

"Kami telah berhasil menyepakati restrukturisasi monumental yang akan memposisikan Kuwait Airways di tempat yang jauh lebih kuat untuk berhasil selama 15 tahun ke depan," kata Chairman Kuwait Airways Ali Al-Dukhan, dikutip dari AFP, Senin (21/2/2022).

Perjanjian baru tersebut mencakup 9 Airbus A320neo, 6 A321neo, 3 A321neo LR, 4 A330-800neo, 7 A330-900neo dan 2 A350-900.

"Sejujurnya, saya skeptis tentang cara Airbus berurusan, terutama karena rumor seputar kesepakatan sebelumnya dengan Kuwait Airways," kata Al-Dukhan.

Ia mengaku butuh waktu empat bulan negosiasi serius yang terkadang memanas untuk mencapai kesepakatan ini. Namun mereka tetapi selalu menjaga rasa hormat dan pemahaman tentang keinginan dan kebutuhan satu sama lain.

Kuwait Airways pada 2014 lalu pernah memesan 15 Airbus 320neo dan 10 Airbus 350, dengan pengiriman dimulai pada 2019.

Pada Februari 2020, parlemen Kuwait membuka panel pencari fakta untuk menyelidiki tuduhan suap. Hal itu dilakukan setelah Airbus membayar denda besar untuk menyelesaikan kasus suap di pengadilan Prancis, Inggris, dan Amerika.