Rusia Kuasai Kota Kherson

  • Oleh : Taryani

Kamis, 03/Mar/2022 10:03 WIB
Kondisi sebuah kota di Ukraina yang porakporanda. (Foto:AFP) Kondisi sebuah kota di Ukraina yang porakporanda. (Foto:AFP)

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Wali Kota Kherson Ihor Kolykhaiev mengisyaratkan bahwa kotanya telah dikuasai kendali Rusia. Dia mengatakan bahwa militer Ukraina tidak lagi berada di kotanya.

Selain itu, dirinya juga telah meminta penduduk setempat untuk melaksanakan instruksi dari 'orang-orang bersenjata yang datang ke pemerintahan kota'.

Hal ini lantas mengindikasikan bahwa kota Kherson sekarang telah jatuh di bawah kendali Rusia.

Sebagaimana dilansir CNN, Kamis (3/3/2022), Ihor Kolykhaiev mengungkapkan hal ini melalui akun Facebook-nya, menyusul tekanan dari Rusia yang mengepung Kherson dalam beberapa hari terakhir.

Kherson merupakan salah satu kota penting di Ukraina yang memegang peran strategis. Kota ini berada di jalur masuk dari Laut Hitam dengan populasi hampir 300 ribu jiwa.

Pengumuman Kolykhaiev ini berbeda dari pernyataan sebelumnya.

Pada Rabu (2/3/2022) kemarin, wali kota Kherson tersebut membantah klaim dari Rusia dan mengatakan bahwa pasukan Ukraina masih bertempur di beberapa bagian kota.

Hingga baru-baru ini, Kolykhaiev mengatakan bahwa pasukan Ukraina telah meninggalkan Kherson.

Dalam sebuah wawancara dengan New York Times, Kolykhaiev juga mengatakan bahwa sekitar 10 perwira Rusia bersenjata, termasuk komandan pasukan yang memimpin serangan, memasuki gedung balai kota pada Rabu (2/3/2022).

Dia mengatakan bahwa dirinya diberitahu oleh perwira Rusia bahwa mereka berencana untuk mendirikan pemerintahan baru yang serupa dengan dua kota di timur Ukraina yang menjadi kantong separatis pro-Rusia.

Jika Kherson sekarang berada di bawah kendali Rusia, maka artinya ini akan menjadi momen penting dalam pertempuran Rusia dan Ukraina, pasalnya ini menjadi kota besar pertama di Ukraina yang direbut oleh pasukan Rusia.

Sementara itu pada Rabu (2/3/2022) malam waktu setempat, Kepala Pemerintahan Daerah Kherson Hennady Lahuta, mengeluarkan pesan untuk warganya.

"Saya meminta semua orang yang tidak di rumah sekarang, atau yang berencana pergi ke luar, untuk tidak melakukannya. Penjajah ada di semua area kota dan sangat berbahaya," kata Hennady Lahuta.

Tanpa menyebut secara eksplisit bahwa Rusia mengendalikan wilayah Kherson, Ihor Kolykhaiev juga mengatakan pada Rabu (2/3/2022) bahwa, "ada pengunjung bersenjata di komite eksekutif kota hari ini."

"Saya dan tim adalah orang-orang yang damai, kami tidak memiliki senjata, tidak ada agresi dari pihak kami."

"Saya tidak membuat janji apapun kepada mereka. Saya tidak bisa menjanjikan apapun. Saya hanya tertarik pada kehidupan normal kota kita! Saya hanya meminta [mereka] untuk tidak menembak orang."

Sementara itu dalam pesan di laman Facebook-nya, Kolykhaiev mengatakan, "Kami tidak memiliki Angkatan Bersenjata di kota, hanya warga sipil dan orang-orang yang ingin tinggal di sini!"

Kolykhaiev juga mengatakan bahwa sekarang ada aturan baru di kota Kherson, termasuk pemberlakuan jam malam dan pembatasan transportasi masuk dan keluar kota.

Ia meminta pejalan kaki untuk berjalan satu per satu, atau maksimal dua orang jalan berdampingan. Ia juga meminta warga tidak memprovokasi militer.

Di akhir pernyataan, Kolykhaiev meminta warganya untuk mengikuti peraturan yang berjalan saat ini.

Sebelumnya, Rusia mengklaim telah berhasil menguasai kota di selatan Ukraina, Kherson, pada Rabu (2/3/2022). Namun, pemerintah Ukraina membantah klaim Moskow dan mengatakan pertempuran masih berkecamuk.

Juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia, Igor Konashenkov, mengatakan bahwa pasukan Moskow berhasil mengambil alih secara penuh kota Kherson.

Ia juga mengatakan, infrastruktur sipil, fasilitas pendukung masyarakat, dan transportasi perkotaan berfungsi sebagaimana biasanya. (tr/Sumber:CNN)