Gempa Magnitudo 7,3 di Jepang, Sebabkan Satu Orang Tewas dan 69 Cedera

  • Oleh : Fahmi

Kamis, 17/Mar/2022 07:03 WIB
Jepang alami gempa bermagnitudo 7,3 pada Rabu (17/3/2022) malam. Jepang alami gempa bermagnitudo 7,3 pada Rabu (17/3/2022) malam.

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Gempa Jepang berkekuatan Magnitudo 7,3 mengguncang pantai timur laut Fukushima pada Rabu malam, 16 Maret 2022, menyebabkan satu orang tewas dan 69 lainnya terluka. 

Goncangan ini menghidupkan kembali ingatan akan gempa dan tsunami yang melumpuhkan wilayah Fukushima lebih dari satu dekade lalu. 

Baca Juga:
Update Gempa Bumi Magnituto 7,3 di Mentawai, Ini Penjelasan BMKG!

Ada beberapa laporan kebakaran, kata pemerintah, dan sejumlah orang mengalami luka-luka, tetapi tidak serius. Lembaga siaran publik NHK mengatakan satu orang telah meninggal. 

Gempa itu terasa di Tokyo, berjarak sekitar 275 kilometer dari pusat gempa. Goncangan terasa di gedung-gedung cukup lama. Ratusan ribu rumah di ibu kota tenggelam dalam kegelapan selama satu jam atau lebih, meskipun listrik telah pulih sepenuhnya pada Kamis dini hari. 

Baca Juga:
Analisa BMKG Mengenai Gempa di Turki: Jadi Warning bagi Indonesia

Tepat sebelum tengah malam, gempa melanda di lepas pantai prefektur Fukushima pada kedalaman 60 kilometer, kata Badan Meteorologi Jepang. Ini memicu kenangan akan gempa bumi dan tsunami yang menghancurkan pada Maret 2011, seminggu setelah peringatan 11 tahun bencana itu. 

Gempa tidak menyebabkan kerusakan pada pembangkit listrik tenaga nuklir, kata Perdana Menteri Fumio Kishida. Bencana 2011 memicu kehancuran pembangkit nuklir Daiichi di Fukushima. 

Baca Juga:
BMKG Jelaskan Penyebab Gempa Magnitudo 5,4 di Jayapura

Pihak berwenang sebelumnya mengatakan alarm kebakaran menyala di sebuah bangunan turbin pembangkit yang telah lumpuh itu. 

Gempa juga menyebabkan kereta peluru Shinkansen tergelincir dengan sekitar 100 orang di dalamnya, meskipun tidak ada laporan korban luka. 

Pihak berwenang mengeluarkan peringatan tsunami setinggi 1 meter dengan gelombang 20 sentimeter dilaporkan di beberapa tempat. Warga di setidaknya satu wilayah pesisir diminta untuk mengungsi. 

Gempa kuat di Jepang dapat mengganggu manufaktur, terutama komponen elektronik sensitif seperti semikonduktor yang dibuat menggunakan mesin presisi. 

Gempa 2011 menghentikan produksi selama tiga bulan di sebuah pabrik milik Renesas Electronics Corp, yang membuat hampir sepertiga dari semua chip mikrokontroler mobil. Kebakaran di fasilitas tahun lalu memperburuk kekurangan chip yang memaksa perusahaan mobil mengekang produksi. 

Pihak berwenang memperingatkan penduduk di prefektur Fukushima, Miyagi dan Yamagata untuk mengantisipasi gempa susulan. 

Berada di perbatasan beberapa lempeng tektonik, Jepang mengalami sekitar seperlima gempa bumi berkekuatan 6 atau lebih di dunia.(fh/sumber:tempo)