Rusia Minta AS Tak Tutup Mata atas Kekejaman Pasukan Neo-Nazi Ukraina

  • Oleh : Dirham

Selasa, 05/Apr/2022 13:56 WIB
Pasukan pro-Rusia mengendarai tank untuk melawan pasukan neo-Nazi dari Batalion Azov di Kota Mariupol, Ukraina. Pasukan pro-Rusia mengendarai tank untuk melawan pasukan neo-Nazi dari Batalion Azov di Kota Mariupol, Ukraina.

WASHINGTON DC (BeritaTrans.com) - Rusia menyarankan Amerika Serikat agar memperhatikan fakta tentang kekejaman pasukan Ukraina selama berlangsungnya perang di negara tetangga Moskow itu. 

Menurut Rusia, ada berbagai macam teror yang dilakukan tentara Kiev terhadap warga sipil di Ukraina. 

Duta Besar Rusia untuk AS, Anatoly Antonov mengungkapkan, kekejaman Batalion Nasionalis (Batalion Azov) Ukraina sungguh di luar batas. Namun sayangnya, sepak terjang mereka justru diabaikan oleh AS yang selama ini getol membela Ukraina. 

“Rekan-rekan Amerika harus memperhatikan fakta dan menghentikan ketidakpedulian kriminal terhadap tindakan Batalion Nasionalis (Ukraina),” ungkap Antonov, seperti dikutip Kedutaan Rusia di AS lewat aplikasi Telegram, Selasa (5/4/2022). 

“(Batalion itu) terus memblokir warga sipil di kota-kota, menembaki para pengungsi secara acak, meneror dan menyiksa semua orang yang tidak menganut ideologi Nazi mereka,” kata dubes Rusia itu lagi. 

Azov adalah unit militer berhaluan neo-Nazi yang menjadi salah satu alasan Rusia melancarkan serangan ke Ukraina sejak Februari lalu. Batalion tersebut dianggap sebagai salah satu aktor utama yang melakukan genosida terhadap warga Ukraina Timur (Donbas) yang berbahasa Rusia, terutama di wilayah Odesa. 

Batalion Azov pada mulanya hanya kumpulan para milisi anti-Rusia. Namun, kelompok ini resmi bergabung dengan Garda Nasional Ukraina (Tentara Nasional Ukraina) pada 2014. 

Meski mengusung ideologi berbahaya, unit militer ini seakan-akan luput dari perhatian Barat. Amerika Serikat bahkan terkesan bungkam saja atas kekejaman mereka. (ds/sumber iNews.id)