Airnav Pantau Insentif Dampak Erupsi Gunung Anak Krakatau

  • Oleh : Naomy

Minggu, 17/Jul/2022 11:04 WIB
Penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta (dok) Penerbangan di Bandara Soekarno-Hatta (dok)

 

TANGERANG (BeritaTrans.com) - AirNav Indonesia (AirNav) mendapat informasi aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau (Lampung Selatan) level III (Siaga) pada hari Sabtu (16/7/2022) pukul 23.39 WIB dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM.

Baca Juga:
Bandara Kertajati Layani Angleb Setelah Operasi Penuh, Jumlah Penumpang di Puncak Mudik Tembus 2.386

Sejak informasi tersebut disampaikan menurut Sekretaris Perusahaan Rosedi, AirNav melakukan pemantauan intensif pada sebaran abu vulkanik dari aktivitas erupsi tersebut kaitannya dengan potensi bahayanya terhadap operasional penerbangan di kawasan tersebut.

"Pemantauan dilakukan di beberapa bandara (Salakanagara Tanjung Lesung, Taling Lampung Barat, dan Radin Inten II Lampung) melalui sejumlah lokasi kerja AirNav, di antaranya Cabang Jakarta Air Traffic Services Center (JATSC), Bandar Lampung, Halim, dan Curug," urai Rosedi, Ahad (17/7/2022).

Baca Juga:
Puncak Arus Mudik, Airnav Layani 1.200 Penerbangan Sehari di Bandara Soekarno-Hatta

Sampai dengan statement ini diturunkan dinyatakan bahwa berdasarkan informasi terbaru pada pukul 06.00 WIB pagi ini,Erupsi yang terjadi tadi malam sifatnya tidak berkelanjutan, 

Tidak ada dampak signifkan aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau terhadap operasional pelayanan navigasi penerbangan oleh AirNav,

Baca Juga:
Bandara Kualanamu Siap Layani Angkutan Lebaran

"Hingga kini tidak ada rute penerbangan yang terdampak aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau," kata dia.

Tidak ada jadwal penerbangan yang terdampak aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau.

AirNav juga telah menerbitkan Ash NOTAM (ASHTAM) Nomor VAWR2492 yang berlaku 24 jam sejak 16 Juli 2022 pukul 23.40 WIB hingga nanti malam untuk menyebarluaskan informasi aktivitas erupsi tersebut kepada seluruh stakeholder penerbangan, terutama kepada para pengguna jasa navigasi penerbangan.

"AirNav juga telah menyiapkan contigency plan dan simulasi pengaturan operasional penerbangan, termasuk dengan skema pengalihan rute untuk mengantisipasi adanya gangguan aktivitas erupsi Gunung Anak Krakatau terhadap operasional penerbangan sewaktu-waktu," imbuhnya.

AirNav terus meningkatkan awareness terhadap aktivitas Gunung Anak Krakatau, mengingat potensi dampaknya terhadap operasional navigasi penerbangan menjadi kewaspadaan dan tanggung jawab seluruh stakeholder penerbangan.

Pihaknya juga akan melaporkan update informasi terkini, terutama kepada para pengguna jasa untuk memastikan pelayanan navigasi penerbangan diberikan dengan sebaik-baiknya. (omy)