Hadiri Peletakan Batu Pertama Pembangunan STEBI Al-Rosyid Bojonegoro, Sandiaga Harap Cetak SDM Berorientasi Pariwisata

  • Oleh : Naomy

Kamis, 28/Jul/2022 07:27 WIB
Peletakan batu pertama kampus di Bojonegoro Peletakan batu pertama kampus di Bojonegoro

BOJONEGORO (BeritaTrans.com) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno bersama Pimpinan Pondok Pesantren Al-Rosyid Kendal Dander Bojonegoro K.H. Alamul Huda Masyhur melakukan peletakan batu pertama pembangunan Sekolah Tinggi Ekonomi Bisnis Islam (STEBI) Al-Rosyid Bojonegoro.

Kehadiran STEB Islam Al-Rosyid ini nantinya diharapkan mampu mencetak sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing dalam upaya pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif, khususnya di Bojonegoro.

Baca Juga:
Pendaftaran Seleksi Bersama Masuk Poltekpar 2024 Resmi Dibuka

"Peletakan batu pertama untuk Sekolah Tinggi Ekonomi Bisnis ini nantinya yang akan mengarahkan beberapa pengetahuan tentang pariwisata dan ekonomi kreatif serta kewirausahaan," kata Menparekraf Sandiaga Uno di Pondok Pesantren Al Rosyid, Bojonegoro, Jawa Timur, Rabu (27/7/2022).

Dalam kesempatan itu, Menparekraf Sandiaga juga turut meresmikan La Royba Mart Al-Rosyid yang diharapkan dapat menjadi ruang untuk menumbuhkembangkan produk ekonomi kreatif yang diciptakan para santri Al-Rosyid. 

Baca Juga:
Kemenparekraf Tingkatkan Kapasitas SDM Informasi Publik

"Ini adalah bentuk daripada implementasi transformasi ekonomi. Harapannya agar ekonomi kreatif menjadi lokomotif selain daripada Bojonegoro memiliki ekonomi ekstraktif, ada juga ekonomi kreatif. Tentunya kegiatan ini bisa membawa kemaslahatan bagi umat, peningkatan ekonomi bagi rakyat, juga bagian dari pada upaya kita sesuai dengan arah pemerintahan Presiden Jokowi untuk menciptakan 1,1 juta lapangan kerja baru (di tahun 2022) untuk generasi muda kita ke depan," ujarnya.

Dia berharap, seiring dengan perkembangan digitalisasi yang semakin maju, santri di Ponpes Al Rosyid bisa menghadirkan konten-konten digital yang kreatif dan berkualitas agar produk yang ada di La Royba Mart Al-Rasyid bisa menjangkau lebih banyak konsumen.

Baca Juga:
Tahun Ini Kemenparekraf Siapkan 3.860 Kuota Mahasiswa Baru Poltekpar

"Konten-konten ini bisa kita tampilkan melalui digital marketing. Tadi kita juga sudah bertemu dengan insan kreatif berbasis pondok pesantren, dan semoga produk-produk ekonomi kreatif ini bisa menopang ekspor kita ke depan, bekerjasama dengan (PT) Pos juga. Jadi potensinya luar biasa dan ini akan banyak peluang usaha dan lapangan kerja untuk peningkatan penghasilan masyarakat," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Menparekraf Sandiaga memberikan kuliah umum kepada para santri Pondok Pesantren Al-Rosyid dan civitas akademika STEBI Al-Rosyid. 

Beberapa hal yang disampaikan Menparekraf berkaitan dengan hal-hal yang perlu dilakukan untuk menjadi pengusaha sukses di saat krisis melanda. Yakni implementasi inovasi, adaptasi, dan kolaborasi yang dibarengi dengan 3G 'gercep' gerak cepat, 'geber' gerak bersama, dan 'gaspol' garap semua potensi lapangan kerja seluas-luasnya.

Dia berpesan, untuk bisa menjadi pengusaha yang sukses diperlukan niat yang kuat, berani mengambil risiko, pro-active, dan yang terpenting memiliki jiwa leadership seperti Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam.

"Pelaksanaan studium general ini untuk memotivasi para santriwan dan santriwati, mereka bisa memulai usaha belajar dari pengalaman krisis yang saya sampaikan tadi. Harapannya mereka bisa menjadi penggerak ekonomi dan bisa membawa Indonesia menjadi sejahtera, adil dan makmur," kata Sandiaga.

Pimpinan Pondok Pesantren Al Rosyid Kendal Dander Bojonegoro KH. Alamul Huda Masyhur menambahkan, suksesnya generasi muda tergantung pada dua hal. Yaitu menguasai ilmu pengetahuan serta berakhlakul karimah dan berintegritas.

"Ketika dua hal diperoleh, tidak ada lagi halangan yang bisa menjadikan Indonesia maju. Kami pun sadari bahwa Indonesia sedang menghadapi tantangan yang luar biasa, tapi hal ini bisa dihadapi dengan kehadiran generasi yang kreatif, generasi yang punya mental yang produktif, mental enterpreneur dan santri digital," tutur KH. Alamul.

Kata dia, mudah-mudahan  dengan kehadiran Menparekraf ini membawa berkah buat semuanya terutama Bojonegoro. Dan usaha kita bersama ini mendapatkan rida dari Allah SWT.

"Kami ingin mandiri dalam segi ekonomi supaya menjadi kuat karena itu adalah landasan dasar," ucapnya.

Turut mendampingi Menparekraf, Direktur Komunikasi Pemasaran Kemenparekraf/Baparekraf, Diah Martini Paham. Hadir pula Wakil Bupati Bojonegoro, Budi Irawanto; Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Timur, Sinarto; dan Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Bojonegoro, Budiyanto. (omy)