JK Usul Tarif Wisata di Pulau Komodo NTT Diturunkan Jadi Rp1 Juta

  • Oleh : Dirham

Sabtu, 06/Agu/2022 14:46 WIB
Mantan Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla menerima penghargaan tertinggi Grand Cordon of the Order of the Rising Sun dari kaisar Jepang pada Selasa, 10 Mei 2022 di Tokyo (KBRI Tokyo). Mantan Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla menerima penghargaan tertinggi Grand Cordon of the Order of the Rising Sun dari kaisar Jepang pada Selasa, 10 Mei 2022 di Tokyo (KBRI Tokyo).

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Wapres ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla (JK) mengusulkan tarif untuk menikmati wisata di Pulau Komodo Nusa Tenggara Timur (NTT) diturunkan menjadi Rp1 juta. Dia menilai tarif baru masuk Pulau Komodo yang mencapai Rp3,75 juta terlalu mahal dan dapat membuat pengunjung berkurang.

"Karena itu tarif ini perlu dievaluasi. Dan saya usulkan tarfinya diturunkan, katakanlah 1 juta rupiah dan pengunjung dibatasi dengan kuota. Misalnya, 500 orang per hari. Jadi angka tersebut terukur dapat 500 juta tiap hari, dan perbulan bisa 15 milyar. lebih pasti," jelas JK dikutip dari siaran persnya, Sabtu (6/8/2022).

Dia mengatakan saat ini Pulau Komodo sudah mendunia dan menjadi destinasi favorit yang menyedot ribuan wisatawan. JK menyampaikan pemberlakuan tarif wisata yang tinggi secara signifikan, dapat mempengaruhi jumlah kunjungan wisata ke Labuan Bajo.

Hal ini, kata dia, akan berdampak pada dunia wisata. Padahal, banyak masyarakat setempat yang menggantungkan hidupnya dari sektor wisata.

"Perhotelan, kuliner, pelayaran, unit usaha-usaha kecil masyarakat hingga nelayan penangkap ikan yang membantu memenuhi kebutuhan warga sekitar ikut terkena imbasnya," ujarnya.

"Demikian halnya dengan penerbangan yang sebelumnya ramai, juga terancam kehilangan penumpang," sambung JK.

Dia menyampaikan apabika tarif wisata Pulau Komodo diturunkan menjadi Rp1 juta, masyarakat tetap mendapat penghasilan. Sebab, hotel, restoran, dan kota Labuan Bajo bisa hidup kembali.

"Kalau orang wisata seperti komodo itu orang datangnya mungkin hanya sekali seumur hidupnya. Yang penting sudah pernah lihat," ucapnya. (ds/sumber Liputan6.com