Meski Stasiun Kecil, Kereta Api Berbagai Kelas Wajib Berhenti di Cipeundeuy

  • Oleh : Redaksi

Senin, 05/Sep/2022 16:06 WIB
Foto Ilustrasi Foto Ilustrasi

BeritaTrans.com - Stasiun Cipeundeuy  merupakan salah satu stasiun kereta api aktif di Kabupaten Garut, Jawa Barat (Jabar).

Berada di Desa Cinagara, Kecamatan Malangbong, tak sedikit yang menjuluki Cipeundeuy sebagai stasiun "sakti".

Baca Juga:
Gempa di Garut, KAI Daop 1 Jakarta Setop Sementara 5 Pejalanan KA

Meski hanya stasiun kecil, tetapi semua kereta berbagai kelas wajib berhenti di sana.

Kenapa kereta api harus berhenti di Stasiun Cipeundeuy?

Dikutip dari heritage.kai.id, semua kereta wajib berhenti di Stasiun Cipeundeuy untuk pemeriksaan rem atau penambahan lokomotif.

Baca Juga:
Menuju Pioneer Green Station Intermoda, KCIC Berkolaborasi Bersama Dishub Jabar Hadirkan Bus Listrik di Stasiun Tegalluar

Hal tersebut dilakukan lantaran selepas Stasiun Cipeundeuy, kereta melewati jalur yang terjal.

Dilansir dari pemberitaan Kompas.com pada 2 Mei 2021, Manajer Humas PT KAI Daop 2 Bandung Kuswardoyo mengatakan, lantaran Stasiun Cipeundeuy berada di lokasi yang cukup tinggi, sehingga mengharuskan semua kereta api yang masuk ke stasiun tersebut untuk berhenti di sana.

Baca Juga:
Tingkatkan Konektivitas, KCIC Hadirkan 2 Intermoda Baru di Stasiun Whoosh Padalarang

Sebagai informasi, Stasiun Cipeundeuy berada di ketinggian 772 meter di atas permukaan laut.

Selama berhenti, petugas akan mengecek pengereman dan rangkaian kereta.

Pengecekan wajib dilakukan lantaran kereta yang masuk ke Stasiun Cipeundeuy telah melewati tanjakan yang cukup curam dan bakal melintasi turunan yang cukup tajam.

"Sehingga harus dilakukan pemeriksaan guna memastikan pengereman dan rangkaian siap dan aman untuk melalui lokasi tersebut," ujarnya.

 

Tragedi Trowek 

 

Tangkapan layar pemberitaan Harian Kompas, 25 Oktober 1995, soal kecelakaan kereta api di Lembah Trowek, Tasikmalaya, Jawa Barat.

 

Rutinitas pengecekan rem di Stasiun Cipeundeuy dipicu dari Tragedi Trowek pada 24 Oktober 1995.

Kala itu, saat tengah malam, kereta api gabungan Galuh dan Kahuripan mengalami kecelakaan di dekat Jembatan Trowek.

Satu rangkaian kereta api anjlok, terperosok, dan menabrak tebing di lembah Trowek, Kampung Sarapat, Desa Dirgahayu, Kecamatan Ciawi, Tasikmalaya, Jabar.

Kecelakaan maut itu membuat 20 orang kehilangan nyawa dan 90 orang lainnya luka berat dan ringan.

Sejak Tragedi Trowek, semua kereta api, baik yang akan menuju timur maupun ke barat, diwajibkan berhenti di Stasiun Cipeundeuy.

Meski stasiun kecil, Stasiun Cipeundeuy mempunyai peran vital untuk menunjang keselamatan.    (ny/Sumber:Kompas.com)