Gunung Merapi Meletus, Sejumlah Objek Wisata Alam di TNGM Ditutup Sementara

  • Oleh : Dirham

Minggu, 12/Mar/2023 12:59 WIB
Luncuran awan panas Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (12/3/2023).  Luncuran awan panas Gunung Merapi terlihat dari Turi, Sleman, DI Yogyakarta, Minggu (12/3/2023). 

YOGYAKARTA (BeritaTrans.com) - Sejumlah objek wisata alam di wilayah Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) ditutup sementara imbas rangkaian Merapi meletus sejak Sabtu (11/3) siang kemarin.

Kepala Balai TNGM Muhammad Wahyudi dalam keterangan tertulisnya menjelaskan, sejumlah obyek wisata yang ditutup sementara antara lain Objek Wista Alam Jurang Jero, Tlogo Muncar dan Kalikuning-Plunyon.

Baca Juga:
Membludak dan Macet Panjang, Pantai Anyer Ditutup!

"Sebagai upaya mitigasi dalam menghadapi ancaman bahaya erupsi Gunung Merapi tersebut, maka kami sampaikan aktifitas Objek Wista Alam Jurang Jero; Objek Wisata Alam Tlogo Muncar dan Objek Wisata Alam Kalikuning-Plunyon, ditutup sementara terhitung mulai 12 Maret 2023," kata Wahyudi.

Pengumuman itu disampaikan melalui surat bernomor PG. 04 /BTNGM/TU/Ren/03/2023 yang diterbitkan Minggu 12 Maret 2023.

Baca Juga:
Jalur Pendakian Gunung Rinjani Lombok Timur Ditutup Sampai Maret 2022

Penutupan objek wisata itu merupakan buntut kejadian rangkaian luncuran awan panas sejak Sabtu kemarin, dan hasil pengamatan Berdasarkan laporan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).

Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo dalam keterangan resminya kemarin juga menyebut objek wisata Bunker Kaliadem dan Penambangan di Kali Gendol sudah steril dari aktivitas. Serta wilayah Kaliurang Timur di seputaran gardu pandang untuk jalan sudah ditutup dari pengunjung.

Baca Juga:
Pemerintah Kemungkinan Tutup Tempat Wisata Selama PPKM Level 3 Natal dan Tahun Baru

Pihaknya melalui Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk secara intens memonitor perkembangan aktivitas Gunung Merapi.

"Tadi kita sudah koordinasi dengan BPBD. Kita cek semua mulai dari EWS (Early Warning System) siap dibunyikan dalam keadaan bahaya, armada dan petugas evakuasi juga siap, serta kita minta lakukan pengamanan wilayah berbahaya 5 KM sesuai rekomendasri dari BPPTKG," jelas Kustini dalam keterangannya, Sabtu kemarin.

Adapun untuk laporan kejadian awan panas guguran sepanjang Sabtu (11/3) kemarin adalah sebanyak 41 kali. Jarak luncur maksimum yakni 4 kilometer ke arah barat daya. Kejadian awan panas guguran adalah akibat runtuhnya kubah lava sisi barat daya Gunung Merapi.

Sementara sepanjang Minggu (12/3) ini Merapi telah mengeluarkan awan panas guguran sebanyak 9 kali hingga pukul 07.56 WIB. Jarak luncur terjauh adalah 2,5 kilometer ke arah barat daya atau Kali Bebeng.

BPPTKG masih mempertahankan status Siaga atau Level III pada Gunung Merapi. Pootensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas di sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer, Sungai Bedog, Bebeng, dan Krasak sejauh maksimal 7 kilometer.

Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 kilometer dan Sungai Gendol 5 kilometer. Sedangkan lontaran abu vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 kilometer dari puncak. (ds/sumber CNNIndonesia.com)