BNPB Sebut Ada Potensi Terjadi Bencana Hidrometeorologi Saat Musim Mudik Lebaran

  • Oleh : Dirham

Sabtu, 08/Apr/2023 13:04 WIB
Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai dan personel BPBD memantau pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi lokasi terdampak bencana alam pada Rabu, 5 April 2023 (BPBD Kota Batu). Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai dan personel BPBD memantau pelaksanaan rehabilitasi dan rekonstruksi lokasi terdampak bencana alam pada Rabu, 5 April 2023 (BPBD Kota Batu).

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto mengungkapkan, ada potensi terjadi bencana hidrometeorologi basah dan kering saat periode mudik Lebaran 2023. Untuk itu, pihaknya akan mengantisipasi potensi bencana tersebut.

“Berdasarkan hasil koordinasi yang menjadi tantangan yang besar, yakni bencana banjir, tanah longsor, dan cuaca ekstrem,” ujar Suharyanto di Jakarta, Jumat, (8/4/2023).

Selain bencana banjir dan tanah longsor, Suharyanto menyebut kebakaran hutan dan lahan (karhutla) juga mungkin akan terjadi di beberapa provinsi dan hingga kini Riau dan Jambi sudah menetapkan status siaga darurat.

"BNPB mendukung peralatan pemadaman darat dan juga personelnya, kemudian menyiapkan helikopter di enam provinsi prioritas dengan total 46 helikopter,” lanjutnya.

Adapun provinsi prioritas tersebut ialah Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Selatan. Pada wilayah-wilayah tersebut telah disiapkan 13 helikopter patrol dan 33 helikopter water bombing.

BNPB dengan instansi terkait akan melakukan pencegahan bencana tersebut, salah satunya dengan menggunakan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC).

“TMC bisa dilakukan untuk memperkecil turunnya hujan dan memperbanyak hujan disesuaikan dengan penanganan bencananya. Untuk karhutla TMC berguna mendatangkan hujan dan memadamkan api, untuk daerah yang berpotensi banjir dan tanah longsor dapat juga menggunakan TMC," ujarnya.

Langkah berikutnya, BNPB membuat peta rawan bencana untuk wilayah Pulau Sumatra, Jawa, dan Bali, bagi masyarakat yang ingin mudik.

“Mengeluarkan peta rawan bencana di Jawa, Bali, dan Sumatra, terkait bencana banjir, tanah longsor dan cuaca ekstrem,” ungkap Suharyanto.

“Kemudian bekerjasama dengan BPBD, kementerian, lembaga, dan pemda, untuk memantau penyelenggaraan mudik pada titik-titik yang akan menjadi penumpukan pemudik,” imbuhnya.

Ia berharap dengan langkah-langkah tersebut pemudik dan masyarakat bisa bertemu dengan keluarga di kampung halamannya dengan aman dan nyaman.

“Mudah-mudahan dalam pelaksanaan mudik 2023 ini masyarakat terbebas dari bencana dan berjalan lancar,” ujarnya.

Rapat koordinasi kali ini diselenggarakan secara hibrid dihadiri oleh Menko PMK, Kapolri, Panglima TNI, menteri dan wakil menteri terkait, serta pimpinan lembaga lainnya, termasuk unsur kepolisian di daerah. (ds/sumber Liputan6.com)