Panglima TNI Siapkan Kapal Perang untuk Pengamanan KTT ASEAN di NTT

  • Oleh : Dirham

Kamis, 13/Apr/2023 12:06 WIB
Panglima TNI Laksamana Yudo Margono didampingi KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo, KSAD Jenderal Dudung Abdurachman, dan KSAL Laksamana Muhammad Ali dalam konferensi pers bazar murah di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (13/4/2023). Panglima TNI Laksamana Yudo Margono didampingi KSAU Marsekal Fadjar Prasetyo, KSAD Jenderal Dudung Abdurachman, dan KSAL Laksamana Muhammad Ali dalam konferensi pers bazar murah di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (13/4/2023).

JAKARTA (BeritaTrans.com) - TNI akan mengerahkan Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) untuk pengamanan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42 Asosiation of South East Asian Nations (ASEAN) di Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Kami siapkan alutsista (alat utama sistem persenjataan) dan prajurit yang akan melaksanakan pengamanan. Karena tempatnya di pinggir laut, tentunya KRI juga kami siapkan,” kata Panglima TNI Laksamana Yudo Margono usai meresmikan bazar murah di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Kamis (13/4/2023). 

Adapun terkait jumlah KRI yang dikerahkan bakal dirapatkan lagi. Selain alutsista dari matra laut, Yudo mengatakan bahwa TNI juga berencana mengerahkan alutsista dari matra udara. 

“Dari (alutsista) TNI AU juga nanti akan kami siapkan untuk itu. Ini sudah kami rapatkan yang pertama kemarin, nanti akan dilanjut rapat kedua,” kata Yudo. 
“Kemudian alutsista untuk di sana yang jalannya sangat sempit,” ucap Yudo menambahkan. Dalam waktu dekat, Yudo bersama Kapolri Jenderal Listyo Sigit dan kepala staf tiga matra juga akan meninjau lokasi KTT ke-42 ASEAN. 
“Sehingga semuanya kita harapkan dapat terlaksana dengan aman, baik, dan lancar,” ujar Yudo. Sebelumnya, Yudo juga menyiapkan rencana tanggap darurat saat pelaksanaan KTT ke-42 ASEAN. 

Dalam rapat persiapan KTT ke-42 ASEAN di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, pada Senin (10/4/2023), Yudo mengatakan bahwa segala bentuk ancaman harus diantisipasi sedini mungkin. 

“Seandainya ada demonstrasi yang merupakan salah satu ancaman saat pelaksanaan KTT ke-42 ASEAN, harus disiapkan rencana tanggap darurat atau kontinjensi. Karena apabila terjadi aksi itu, maka akan menutup akses jalanan menuju venue, sehingga harus diantisipasi sejak awal,” ujar Yudo dalam siaran pers Puspen TNI, Selasa (11/4/2023). 

Bukan hanya demonstrasi, Yudo juga memetakan ancaman lain seperti halnya gempa bumi hingga ternak yang berkeliaran. 

“Bencana alam gempa bumi tidak bisa kita prediksi akan terjadi atau tidak. Namun harus mengantisipasinya, bagaimana rencana tanggap darurat atau kontijensinya,” ujar Yudo. 

“Selain itu juga hewan peliharaan masyarakat seperti sapi atau kambing yang biasa berada di jalanan, agar diantisipasi tidak berada di jalan selama acara berlangsung, karena dapat menutup akses menuju venue,” kata Yudo lagi. (ds/sumber Kompas.com)