Kementerian KP Siapkan Kalaju Jadi Sentra Diversifikasi Produk Perikanan

  • Oleh : Dirham

Sabtu, 15/Apr/2023 16:05 WIB
Melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM), Kementerian KP getol memberikan pelatihan diversifikasi produk perikanan kepada masyarakat nelayan. Melalui upaya ini, diharapkan dapat mendorong hilirisasi perikanan di kampung-kampung nelayan. Melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM), Kementerian KP getol memberikan pelatihan diversifikasi produk perikanan kepada masyarakat nelayan. Melalui upaya ini, diharapkan dapat mendorong hilirisasi perikanan di kampung-kampung nelayan.

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Kementerian Kelautan dan Perikanan (Kementerian KP) mendorong Kampung Nelayan Maju (Kalaju) menjadi salah satu sentra penghasil produk olahan perikanan. Untuk mewujudkan itu, Kementerian KP melalui Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) getol memberikan pelatihan diversifikasi produk perikanan kepada masyarakat nelayan di kampung nelayan. 

Melalui upaya tersebut, diharapkan dapat mendorong hilirisasi perikanan di kampung-kampung nelayan. Kepala BRSDM KP I Nyoman Radiarta mengatakan, penguatan SDM merupakan salah satu prasyarat penting untuk membangun Kalaju yang mandiri.

Hal itu disampaikan pihaknya pada Pelatihan Pembuatan Cookies Tulang Ikan dan Pembuatan Keripik Lebay (Lele Bayam) dan Seaweed Tart, Kamis (13/4/2023). 

Oleh karena itu, lanjut Nyoman, BRSDM KP terus melakukan pelatihan dan pendampingan termasuk dalam pengembangan produk olahan perikanan di Kampung Nelayan Maju. Baca juga: Menteri Trenggono: Jaga Produk Perikanan dari Pencemaran Mikroplastik 

“Melalui dukungan pelatihan dan pendampingan oleh penyuluh perikanan, kami mendorong agar diversifikasi produk perikanan dapat meningkatan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat pesisir,” ujar Nyoman dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (15/4/2023). 

Sebagai informasi, BRSDM melalui Balai Pelatihan dan Penyuluhan Perikanan (BPPP) Tegal dan BPPP Banyuwangi, serta BPPI Bitung menyelenggarakan 

“Pelatihan Pembuatan Cookies Tulang Ikan dan Pembuatan Keripik Lebay (Lele Bayam), dan Seaweed Tart” secara daring. Adapun pelatihan tersebut diikuti ribuan peserta dari 36 provinsi di Indonesia.

Sebelumnya, Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan pentingnya upaya penguatan SDM kelautan dan perikanan dalam mendukung hilirisasi kelautan dan perikanan. 

Menteri Trenggono juga meminta agar BRSDM berperan dalam memperkuat SDM tersebut. Baca juga: Tahun 2023, Kementerian Kelautan dan Perikanan Punya Anggaran Rp 6,29 Triliun Sejalan dengan upaya tersebut, Kepala Pusat Pelatihan dan Penyuluhan Kelautan dan Perikanan (Puslatluh KP) Lilly Aprilya Pregiwati mengatakan, kegiatan pelatihan-pelatihan baik di Kampung Perikanan Budidaya (KPB) maupun Kalaju merupakan upaya penyiapan SDM untuk mendukung hilirisasi sektor perikanan. 

“Kami juga berupaya menyiapkan SDM di sektor hilir agar ikan hasil tangkapan ataupun budidaya dapat diolah sehingga memberikan nilai tambah bagi masyarakat,” tutur Lily. 

Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Morowali yang diwakili Kepala Bidang Budidaya Abdul Rahman, mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan pelatihan bagi para pelaku usaha.

“Kami berterima kasih kepada KKP yang telah mengadakan kegiatan pelatihan ini. Lewat pelatihan ini, kami berharap setiap binsis para pelaku usaha dapat berkembang, utamanya produk olahan rumput laut,” kata Abdul. 

Optimalisasi limbah ikan Pada kesempatan sama, Karyani, salah satu peserta Pelatihan Pembuatan Cookies Tulang Ikan dari Kalaju Kabupaten Singkawang mengatakan, berkat pelatihan tersebut dirinya semakin paham cara mengolah limbah ikan. 

Karyani mengungkapkan, saat membuat produk olahan ikan, biasanya tulang ikan tersebut dibuang. “Berkat pelatihan dari Kemenerian KP, kami jadi paham ternyata tulang ikan juga bisa dimanfaatkan menjadi olahan makanan sehingga tidak ada lagi limbah terbuang,” tuturnya. 

Setali tiga uang dengan Karyani, Lilik Cahmida, peserta dari KPB Kabupaten Lamongan yang mengikuti Pelatihan Pembuatan Keripik Lebay juga mengungkapkan hal sama. 

“Pelatihan pembuatan keripik lele bayam ini sangat menarik dan bermanfaat bagi kami. Terutama, ibu-ibu di Desa Plosobuden, Kabupaten Lamongan. Kami mengharapkan pelatihan semacam ini bisa terus dilaksanakan,” kata Lilik. (ds/sumber Kompas.com)


 

Tags :