Cerita Petugas Haji di Madinah, Antar Jemaah Kesasar, Dipukul, hingga Dicium Tangan

  • Oleh : Dirham

Selasa, 13/Jun/2023 10:07 WIB
Ilustrasi. Ilustrasi.

MADINAH (BeritaTrans.com) - Anis Kudungga (43 tahun) menghampiri seorang jemaah haji lansia (lanjut usia) yang duduk di kursi roda. Dia terlihat mengobrol, kemudian mengantarkan kakek tersebut ke tempat penginapannya di Madinah, Arab Saudi. 

Hampir setiap hari, Anis menolong jemaah yang tersesat di Masjid Nabawi. Anis merupakan petugas layanan jemaah lansia di sektor khusus Masjid Nabawi, Madinah. 

Banyaknya jemaah lansia tahun ini, membuatnya harus bekerja lebih keras. 

Beberapa pengalaman mengantar lansia yang tersesat pun dikisahkan Anis. "Jemaah yang kehilangan sandal karena lupa menaruh dan lupa jalan pulang ke hotel sudah menjadi kasus sehari-hari," ucapnya di Madinah, Kamis (12/6/2023). 

Dirinya juga pernah menemukan seorang jemaah haji lansia yang sedang jongkok di sekitar Masjid Nabawi. Melihat ada jemaah yang terlihat bingung, Anis kemudian menghampirinya. 

"Ternyata jemaah tersebut kesasar dan tidak bisa menahan Buang Air Besar (BAB) akhirnga BAB di celana. Akhirnya saya antar ke hotelnya," ujarnya.

Bukan hanya itu, dia juga sempat menemukan jemaah haji lansia yang memukul petugas keamanan Arab Saudi atau askar yang khusus menjaga Masjid Nabawi karena menolak dibawa pulang ke hotelnya. 

"Saya menjaga beliau agar tidak dibawa sama pihak keamanan sini, akhirnya saya bawa pakai kursi roda," tuturnya. 

Saat diantar ke hotelnya, jemaah tersebut masih tidak menerima dan terus melawan sehingga Anis dibantu rekannya terpaksa mendorong kursi roda kakek tersebut sambil menahan tangannya. 

"Tanpa kami duga setelah sampai di hotelnya, kami dipukuli pakai sandal. Akhirnya kakek itu diamankan rombongan," kata Anis. 

Dia mengungkapkan ada jemaah haji lansia yang dulunya seorang karateka memukul Askar hingga mengalami luka. 

"Jemaah tersebut sempat ditahan oleh Askar selama 1 jam lebih, tetapi dibebaskan karena sudah lansia usianya hampir 80," ucapnya sambil tertawa.

Peristiwa itu terjadi ketika jemaah tersebut bersama rombongananya tengah mengantre Raudhah. Saat itu, salah seorang Askar mengambil kertas berisi daftar nama yang akan masuk Raudhah. 

Tidak terima dengan perlakuan Askar, jemaah asal Medan, Sumatera Utara ini merebut kembali. Saat itu, Askar langsung mendorong jemaah lansia tersebut hingga terbentur tembok.

"Jemaah tersebut melawan dan memukul askar tersebut hingga mengalami luka di mulutnya," katanya. 

Di sisi lain, Anis mengaku pernah mendapat pengalaman yang membuatnya bahagia. Pengalaman tersebut ketika jemaah yang dibantunya begitu senang hingga terisak-isak menangis. 

Bahkan, ada jemaah yang sampai mencium tangannya dan hendak membayar layanan yang diberikan.

"Saya yang mencium tangan mereka dan menjelaskan, kami ditugasi negara untuk melayani jemaah untuk melayani ibu-ibu semua, bapak-bapak semua. Kami hanya minta satu saja, doakan kami sehat sampai selesai kami menjalankan tugas ini," ucapnya. 

Sementara Syarif (36) petugas Emergency Medical Team (EMT) mengaku kenyang dimarahi oleh jemaah lansia yang tersesat dan mengalami demensia saat akan kembali ke penginapannya. 

"Sudah beberapa kali, sudah biasa dimarahi sama jemaah demensia," ujarnya. Syarif menceritakan, ketika sedang berkeliling di sekitar Masjid Nabawi dirinya menemukan jemaah haji lansia yang mengalami demensia sedang tersesat. Saat ditawarkan untuk diantar ke rumah sakit jemaah tersebut justru malah marah dan mengancamnya. 

"Jangan ganggu saya, saya bunuh kau nanti kalau ganggu saya," ujar Syarif menirukan jawaban jemaah tersebut. Syarif yang terbiasa menghadapi pasien dengan tenang membujuknya. Upayanya berhasil dan jemaah yang tersesat dan marah-marah pun meminta maaf.

"Setelah sadar jemaah ini memeinta maaf ke saya," pungkasnya. (ds/sumber Kompas.com)