5 Stasiun Kereta Api di Aceh Mulai Beroperasi

  • Oleh : Fahmi

Selasa, 13/Jun/2023 14:43 WIB
Kereta api Krueng Geukueh, Acah Utara. (Ist) Kereta api Krueng Geukueh, Acah Utara. (Ist)

BANDA ACEH (BeritaTrans.com) - Lima stasiun kereta api di Aceh mulai dioperasikan, sejak 1 Juni 2023. Tiga stasiun di Kabupaten Aceh Utara dan dua lainnya di Kabupaten Bireuen.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Aceh, Teuku Faisal mengatakan stasiun di Kabupaten Aceh Utara yakni berada di Krueng Geukueh, Bungkah, Krueng Mane, dan di Kabupaten Bireuen yaitu Geurugok dan Kuta Blang.

“Untuk tiga stasiun di Aceh utara sudah lama dioperasikan, sementara yang penambahan baru itu Stasiun Geurugok dan Stasiun Kuta Blang dioperasikan pada 1 juni 2023,” kata Faisal dikutip dari AJNN, Senin (12/6/2023).

Ia menjelaskan, tarif penggunaan transportasi tersebut sangatlah murah yakni Rp2 ribu per rute dan beroperasi empat kali dalam sehari.

Faisal mengatakan pembangunan kereta api tersebut terdiri dari dua segmen yaitu yang menghubungkan Bireuen-Lhokseumawe, dan segmen yang menghubungkan Sumatera Utara dengan Aceh.

“Untuk segmen Bireuen-Lhokseumawe baru di operasikan 21 kilometer, mereka akan terus memperpanjang hingga nanti targetnya nanti terhubung Bireuen, Lhokseumawe dan Aceh Utara,” ujarnya. 

Faisal mengatakan total segmen Bireuen-Lhokseumawe yaitu 44 kilometer (Km), dan tahun depan ditargetkan sedapat menyelesaikan delapan km lagi.

Sementara segmen yang menghubungkan Medan dan Aceh baru diselesaikan tracknya saja.

“Pembangunan tersebut merupakan program Transsumatra railway, yaitu menghubungkan Banda Aceh ke Lampung,” ucapnya.

Dia menambahkan, pembangunan kereta api di Aceh dikelola oleh Kementerian Perhubungan menggunakan anggaran APBN.

Sementara Pemerintah Aceh berkontribusi melakukan koordinasi dan membuat rencana induk yang ditetapkan oleh pusat.

“Dalam rencana kita yaitu menghubungkan jalur kereta api dengan pelabuhan-pelabuhan besar seperti Malahayati, Lhokseumawe dan Kuala Langsa,” tuturnya.

Lanjut Faisal, Kereta api adalah angkutan masal yang lebih aman, murah, efektif, safety jika dibandingkan dengan transportasi jalur laut dan udara.

“Di jalan risikonya lebih tinggi, dan kereta api ini butuh modal besar tapi pemeliharaannya murah, ini berbanding terbalik dengan jalan raya, pembangunan murah tapi perawatannya mahal,” sebutnya.

Dishub selaku Pemerintah Aceh berharap agar semua stasiun dapat dioperasikan, karena hal itu akan memberikan manfaat kepada masyarakat.

“Kita kan tau pusat perdagangan dan pusat ekonomi kan di  Lhokseumawe dan Bireuen, sehingga pembangunan rel kereta api dan infrastrukturnya akan memudahkan lalu lintas transportasi, kemudahan lalu lintas dan barang berbanding lurus dengan kemajuan daerah,” tutupnya.(fhm/sumber:Ajnn)