Oleh : Bondan
Salah satu anggota dari Satlantas Polres Kuningan menggunakan kostum Ultraman ketika berpatroli.
KUNINGAN (BeritaTrans.com) -- Ultraman dalam sebuah film merupakan superhero yang bertugas melindungi bumi dari serangan monster. Namun berbeda dengan Ultraman yang ada di Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polres Kuningan.
Saat melakukan tilang manual, salah satu anggota dari Satlantas Polres Kuningan menggunakan kostum Ultraman ketika berpatroli. Ultraman tersebut bertugas untuk memberikan edukasi kepada masyarakat yang kedapatan melanggar aturan lalu lintas.
Baca Juga:
Satlantas Polres Muara Enim Catat 2990 Kendaraan Pelanggar Lalu Lintas Terekam ETLE Dalam Sehari
Kasatlantas Polres Kuningan, AKP Vino Lestari, mengungkapkan, superhero Ultraman dipilih sebagai jargon di Polres Kuningan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Ultraman memang jargon kami di Polres Kuningan, Ultraman itu semboyan kami yaitu Ulet, Terampil dan Humanis dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,” ungkapnya, Jumat (16/6/2023).
Vino mengatakan, dalam operasi tilang manual tersebut, Ultraman bertugas hanya memberikan edukasi kepada para pelanggar lalu lintas.
“Jadi Ultraman dalam patroli ini bertugas memberikan edukasi tentang pelanggaran-pelanggaran dan bahaya-bahaya yang timbul jika melanggar lalu lintas,” katanya.
Baca Juga:
Polisi Tindak Belasan Pelanggar Lalu Lintas di Lampung Barat
Terkait penindakan tilang manual, lanjut Vino, tetap dilakukan oleh anggota yang telah tersertifikasi untuk melakukannya.
“Untuk tilang manual tetap dilakukan oleh anggota yang telah tersertifikasi di Polres Kuningan, kami juga tetap melakukan penindakan tilang secara ETLE (tilang elektronik),” lanjutnya.
Untuk operasi tilang manual, Vino menjelaskan, Satlantas Polres Kuningan melakukannya dengan cara hunting atau berkeliling ke wilayah rawan pelanggar lalu lintas.
“Hari ini kita melakukan tindakan tilang ditempat atau tilang manual yang kami laksanakan dengan sistem hunting, karena dari pimpinan kami disarankan tidak melakukan secara stasioner,” jelasnya.
Mayoritas pelanggaran lalu lintas di Kuningan, Jawa Barat, karena tidak menggunakan helm dan berboncengan lebih dari satu orang.
“Kami pun menemukan beberapa pelanggaran yang dilakukan penindakan secara langsung berupa tilang, mayoritas pelanggarannya tidak menggunakan helm dan berboncengan lebih dari satu orang,” ucap Vino. (Dan)
