Percepat Lalu Lintas Ketapang-Gilimanuk, Ditjen Hubdat Kerahkan Kapal Tambahan

  • Oleh : Naomy

Kamis, 06/Jul/2023 15:00 WIB
Suasana di Pelabuhan Penyeberangan Suasana di Pelabuhan Penyeberangan

 

BANYUWANGI (BeritaTrans.com) –  Menyikapi lonjakan volume kendaraan yang akan menyeberang di lintas Ketapang- Gilimanuk, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat menyatakan bahwa hingga kini terus dilakukan sejumlah upaya untuk mempercepat penguraian kendaraan. 

Baca Juga:
Begini Strategi Ditjen Hubdat Antisipasi Lonjakan Penumpang di Pelabuhan Ketapang dan Jangkar

Salah satu upaya tersebut yaitu dengan menambah jumlah kapal yang beroperasi.

“Sebelumnya telah terjadi lonjakan pengguna jasa pelabuhan di masa arus balik cuti bersama Hari Raya Idul Adha terlebih juga adanya kegiatan perbaikan dan penutupan dermaga ponton di sisi pelabuhan Gilimanuk Bali yang juga berdampak pada pelayanan di pelabuhan Ketapang Jawa Timur,” ujar Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Kelas II Jawa Timur, Utomo Harmawan, Rabu (5/7/2023).

Baca Juga:
Ditjen Hubdat Tata Layanan Pesan Tiket Online Kapal Penyeberangan

Terjadinya kepadatan dalam area parkiran di dalam Pelabuhan Penyeberangan Ketapang dan antrean di luar pelabuhan terjadi mulai Senin (3/7/2023). 

“Hal-hal yang telah dilakukan, percepatan Tiba Bongkar Muat Berangkat (TBMB) sehingga tidak mengikuti lagi jadwal dan time table,” ujarnya.

Baca Juga:
Tingkatkan Konektivitas, Ditjen Hubdat-Pemda Sahkan Penyeberangan Perdana Lintas Jangkar-Lembar

Dari data yang dihimpun oleh BPTD Kelas II Jawa Timur di Pelabuhan Ketapang tercatat sebanyak 8.104 kendaraan pada Senin (3/7) dan 6.656 kendaraan pada Selasa (4/7). 

Sementara di Pelabuhan Gilimanuk pada Senin (3/7) ada sebanyak 5.570 kendaraan dan pada Selasa (4/7) sebanyak 5.392 kendaraan.

Utomo menambahkan, sejak kepadatan pelabuhan dimulai juga telah dilakukan penambahan ketersediaan kapal dengan menambah satu kapal di masing-masing MB1, M2, M3. “Semula ada 15 kapal menjadi 18 kapal, sementara di dermaga plengsengan/ LCM juga ditambahkan ketersediaan kapal dari 12 Kapal menjadi 15 Kapal,” lanjut Utomo.

Dengan kondisi air surut yang terjadi di dermaga plengsengan/ LCM juga ikut memengaruhi keterlambatan layanan pelabuhan penyeberangan yang mengakibatkan penumpukan antrean.

“Untuk menangani antrian di jalan umum yang didominasi oleh kendaraan kendaraan pribadi dan kendaraan logistik telah dilakukan manajemen dan rekayasa lalu lintas. Kami terus berkoordinasi dengan instansi terkait seperti Polres Banyuwangi, Dishub Kabupaten Banyuwangi, PT ASDP dan _stakeholder_ terkait di wilayah pelabuhan Ketapang sehingga kami berharap kepadatan dan antrian kendaraan dapat segera terurai,” ujarnya.

Utomo menyampaikan, pihaknya telah menurunkan petugas pengatur lalu lintas juga dibantu oleh personil petugas UPPKB Watudodol, Banyuwangi yang dialihkan untuk bertugas membantu pengaturan lalu lintas Pelabuhan Ketapang. (omy)