LPEI Dukung Pembiayaan Ekspor 6 Pesawat PTDI ke Filipina

  • Oleh : Naomy

Kamis, 19/Okt/2023 13:11 WIB
Kerja sama LPEI dan PTDI Kerja sama LPEI dan PTDI


JAKARTA (BeritaTrans.com) - Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)/Indonesia Eximbank sebagai #SpecialMissionVehicle Kementerian Keuangan dukung pembiayaan ekspor enam unit pesawat NC212i buatan PT Dirgantara Indonesia (PTDI). 

Keenam pesawat itu dipesan oleh Department of National Defense/Armed Forces of Philippines (DND/AFP) Filipina senilai USD79 juta. 

Baca Juga:
PTDI Targetkan Kontrak Lebih Tinggi Untuk N219 di Singapore Airshow

Pembiayaan tersebut dilakukan dengan skema Penugasan Khusus Ekspor (PKE) atau National Interest Account (NIA) untuk mendukung industri manufaktur alat transportasi strategis nasional.

Dukungan LPEI tersebut tertuang dalam Penandatanganan Perjanjian Pembiayaan Ekspor antara LPEI dan PTDI untuk pengadaan enan pesawat NC212i yang dilaksanakan di Jakarta, Rabu (18/10/2023).

Baca Juga:
PTDI dan Linkfield Technologies Sepakati Kerja Sama Penjualan 25 Pesawat N219 di Cina

Direktur Pengembangan Bisnis LPEI, Maqin U. Norhadi menyampaikan, ekspor enam pesawat ini merupakan kebanggaan Indonesia karena PTDI dapat memproduksi produk industri strategis yang bernilai teknologi tinggi dan LPEI sebagai instrumen Pemerintah hadir
memberikan solusi pembiayaannya.

“Pembiayaan yang dilakukan LPEI kepada PTDI merupakan wujud negara hadir untuk meningkatkan ekspor Indonesia. Ekspor pesawat terbang akan meningkatkan reputasi Indonesia di mata global, terutama perusahaan Indonesia yang tergabung dalam industri strategis kedirgantaraan yang sarat dengan teknologi tinggi,” ungkap Maqin.

Baca Juga:
PTDI Perluas Kerja Sama dengan Bell Textron Inc. dan Honeywell Amerika

Dia menjelaskan, LPEI melaksanakan program Penugasan Khusus Ekspor (PKE) dari Pemerintah untuk mendukung pertumbuhan industri kedirgantaraan Indonesia agar memiliki daya saing yang tinggi. 

“Hal ini sejalan dengan strategi LPEI untuk memperkuat ekosistem ekspor Indonesia," katanya.

PKE merupakan mandat yang diberikan Pemerintah kepada LPEI untuk menyediakan pembiayaan, penjaminan dan/atau asuransi untuk transaksi atau
proyek yang secara komersial sulit dilaksanakan, akan tetapi dianggap sangat penting oleh Pemerintah untuk menunjang kebijakan atau program ekspor nasional. 

Sampai saat ini, LPEI telah menyalurkan program PKE senilai Rp12 triliun untuk mendukung ekspor lebih dari 80 produk ke lebih dari 100 negara. 

Direktur Keuangan, Manajemen Risiko, dan Sumber Daya Manusia PT Dirgantara Indonesia Wildan Arief, menjelaskan PTDI memberikan apresiasi tinggi atas dukungan LPEI dalam program penjualan pesawat terbang NC212i produksi PTDI ke Filipina. 

Filipina telah memesan pesawat terbang produksi PTDI untuk kedua kalinya, yang merupakan bukti pesawat terbang produksi PTDI memiliki performa yang tinggi dan andal.

“Kami berharap, adanya solusi pembiayaan dari LPEI dapat menjadi keran pembuka ekspor pesawat terbang produksi PTDI lebih banyak lagi ke negara-negara lain yang pada akhirnya
dapat meningkatkan devisa Indonesia. Kami harap PTDI dapat bangkit kembali, terbang tinggi melintasi langit, dan terus berkibar,” urai Wildan Arief.

Pesawat NC212i merupakan pesawat angkut ringan dengan sistem avionik modern full glass cockpit dan autopilot, yang dilengkapi dengan winglet, ramp door dan memiliki ukuran kabin
yang luas dibandingkan pesawat sekelasnya. 

Sejak tahun 2014, PTDI merupakan
satu-satunya industri manufaktur pesawat terbang di dunia yang memproduksi pesawat NC212i dan hingga saat ini terhitung sebanyak 123 unit pesawat NC212 series yang telah
diproduksi dan dikirimkan PTDI ke berbagai customer, baik dalam maupun luar negeri, dari total sebanyak 606 unit populasi pesawat NC212 series di dunia.

Perjanjian pembiayaan LPEI terhadap PTDI merupakan pemberian fasilitas ketiga yang dilakukan LPEI sejak 2018. 

Sebelumnya, LPEI telah memberikan dua fasilitas modal kerja ekspor untuk mendukung pelaksanaan kontrak PTDI dengan Nepal berupa satu unit
CN235-220 Military Transport senilai USD30 juta dan kontrak PTDI dengan Senegal berupa satu unit CN235-220 Maritime Patrol Aircraft (MPA) senilai USD24 juta, yang mana kedua
pesawat tersebut telah berhasil dikirimkan pada tahun 2021. (omy)

Tags :