PTDI Targetkan Kontrak Lebih Tinggi Untuk N219 di Singapore Airshow

  • Oleh : Naomy

Senin, 19/Feb/2024 12:55 WIB
Booth PTDI di Sungapore Airshow Booth PTDI di Sungapore Airshow

SINGAPURA (BeritaTrans.com) - Pameran penerbangan terbesar di Asia, Singapore Airshow 2024 akan dibuka di Changi Exhibition Centre, Singapura, 20-25 Februari 2024.

PT Dirgantara Indonesia (PTDI) akan hadir menyoroti beragam produk pesawatnya, produk komersial N219, serta produk pertahanan CN235 dan NC212i. 

Baca Juga:
Kemenhub Buka Peluang Airbus Ikut Kembangkan Industri Penerbangan di Indonesia

Keberadaan PTDI di pameran tersebut akan menggarisbawahi komitmennya dalam perluasan pasar dan komersialisasi pesawat N219, juga pesawat N219 Amphibious sebagai program pengembangan lanjutan untuk memenuhi kebutuhan pariwisata.

Dalam pelaksanaannya PTDI bersama partner strategisnya mendorong lokalisasi produk nasional dan pengembangan ekosistem industri nasional.  

Baca Juga:
Hadiri Singapore Airshow 2024, Menhub Apresiasi Pengembangan Pesawat N219 dan Vela Alpha PTDI

Komersialisasi pesawat N219
Sebagai wujud upaya PTDI dalam meningkatkan kekuatan pasar dan kehadiran pesawat N219 di kawasan Asia Pasifik, sebelumnya PTDI telah mengikat kesepakatan dengan Linkfield Technology perusahaan lokal di Cina untuk melakukan penjualan 25 pesawat N219 yang akan dilengkapi dengan konfigurasi tertentu disesuaikan dengan kebutuhan operasional end user di Cina. 

Direktur Utama PTD Gita Amperiawan menyampaikan, Singapore Airshow 2024 merupakan salah satu ajang penting bagi PTDI untuk memamerkan beberapa pesawat unggulan produksi Indonesia, khususnya pesawat N219.

Baca Juga:
PTDI dan Linkfield Technologies Sepakati Kerja Sama Penjualan 25 Pesawat N219 di Cina

“Pada tahun 2023, Kementerian Pertahanan telah menyepakati pembelian pesawat N219 untuk mendukung misi TNI AD dan kami percaya bahwa momentum di Singapore Airshow 2024 ini akan menjadi tonggak penting bagi PTDI untuk perluasan pasar N219 dan memeroleh kontrak yang lebih tinggi di tahun 2024," ujar Gita, Senin (19/2/2024).  

N219 menurutnya, cocok dioperasikan di daerah terpencil dan pegunungan, sehingga akan meningkatkan konektivitas dan aksesibilitas antarkota dan antarpulau, tidak hanya di Indonesia tetapi juga di negara-negara yang memiliki karakteristik wilayah dan kepentingan yang serupa, seperti pemerataan distribusi kargo, evakuasi medis dan pertahanan negara. 

Pesawat komuter kategori CASR 23 ini telah memeroleh Type Certificate (TC) dari Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan pada Desember 2020 dan akan segera disertifikasi oleh EASA (Eropa) yang didukung oleh Airbus Group.

Pada perhelatan ini, PTDI bekerjasama dengan PT Falah Inovasi Teknologi menyediakan N219 Virtual Reality (VR) untuk visualisasi cockpit dan area cabin pesawat secara imersif dan menjadikan pesawat N219 dapat dirasakan dalam dunia tiga dimensi dengan visual yang menakjubkan dan fitur yang akurat. 

Pada kesempatan ini, PTDI juga menyepakati perjanjian Nota Kesepahaman dengan PT Falah Inovasi Teknologi tersebut untuk pengembangan simulator dan VR untuk kegiatan training dan Maintenance, Repair & Overhaul (MRO) pesawat terbang produk PTDI. 

Pesawat CN235 tembus pasar Afrika
Untuk pesawat CN235, PTDI saat ini sedang dalam proses perolehan kontrak pengadaan baru pesawat multiguna CN235-220 sebanyak empat unit dengan Allied Aeronautics Limited (AAL) perusahaan lokal di Nigeria untuk end user Angkatan Darat Nigeria. 

"Ini akan menjadi pesanan ekspor pertama yang diperoleh PTDI pada tahun 2024, memperluas pasar di wilayah Afrika dan membuka jejak baru di Nigeria," ungkapnya.

Hingga saat ini, PTDI telah mengirimkan 70 unit berbagai series pesawat CN235 ke banyak customer baik domestik maupun global, dimana lima unit di antaranya tersebar di benua Afrika  Senegal, Burkina Faso, Guinea. 

Pesanan dari Nigeria ini kemudian akan menggarisbawahi peran Indonesia sebagai mitra pertahanan yang signifikan di benua Afrika dan kemampuannya dalam manufaktur pertahanan.

Pesawat buatan Indonesia, CN235-220 semakin diminati banyak negara. Pesawat ini dikembangkan secara mandiri oleh PTDI melalui kerja sama transfer teknologi dengan CASA Spanyol pada tahun 1980. 

Pesawat CN235-220 memiliki sejumlah keunggulan, antara lain kemampuan lepas landas dari landasan pendek yang tidak beraspal dan berumput, dengan sistem avionik glass cockpit, autopilot, disertai ramp door dan winglet di setiap ujung sayap untuk stabilitas dan penghematan bahan bakar yang lebih baik.

Ekspor pesawat CN235-220 ke benua Afrika memiliki nilai strategis bagi industri nasional karena rekam jejak pasokan pesanan ekspor dan kepuasan pelanggan luar negeri kemudian akan menjadi syarat utama dalam kegiatan tender internasional. 

Kontrak baru untuk Nigeria ini juga menjadi salah satu langkah strategis kami untuk menembus pasar negara-negara Asia Selatan dan Afrika. 

Melalui kehadirannya di Singapore Airshow 2024, PTDI juga akan menyoroti peran pentingnya dalam manufaktur dan pengembangan bisnis, memperkuat ikatan dengan pelanggan, pemasok, dan mitra, termasuk kekuatan bisnis Anak Perusahaannya, dalam hal ini PT Nusantara Turbin & Propulsi (PT NTP) di bidang engineering dan MRO gas turbines dan rotating equipment. 

Acara ini juga menjadi kesempatan bagi PTDI untuk menunjukkan bagaimana pihaknya terus memelopori ekosistem industri dirgantara yang berkelanjutan dan kontribusinya terhadap perusahaan global. (omy)