Ini Latar Belakang Pengalihan Penerbangan dari Bandara Husein ke Kertajati

  • Oleh : Naomy

Senin, 30/Okt/2023 08:03 WIB
Peremian kembalinya Operasional Penuh Bandara Kertajati Peremian kembalinya Operasional Penuh Bandara Kertajati

 

MAJALENGKA (BeritaTrans.com) - Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) atau Bandara Kertajati resmi beroperasi penuh melayani penerbangan domestik dan internasional, pascapengalihan dari Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Ahad (29/10/2023). 

Baca Juga:
Kemenhub Tetapkan 17 Bandara Internasional

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, latar belakang pengalihan penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara ke Bandara Kertajati di antaranya adalah untuk meningkatkan faktor keselamatan dan keamanan penerbangan.

"Kita butuh runway yang lebih panjang dari Bandara Husein, agar pesawat besar seperti Boeing 777 bisa mendarat, sehingga penerbangan dari luar negeri baik dari Asia, Eropa, dan negara lainnya, bisa langsung mendarat di Jawa Barat. Maka itu penerbangan kita pindah ke Bandara Kertajati," urai Menhub.

Baca Juga:
Menhub Sebut Pembangunan Bandara IKN Berjalan Sesuai Rencana

Bandara Kertajati memiliki luas lahan sebesar 1.800 hektar, dengan luas terminal penumpang 121.000 meter persegi dan terminal kargo 90.000 meter persegi, serta panjang runway 3.000 meter x 60 meter. 

Bandara ini diproyeksikan dapat melayani sebanyak 5,6 s.d.12 juta penumpang pertahun hingga 2024, dan diproyeksikan mencapai 29,3 juta penumpang per tahun pada 2032.

Baca Juga:
Presiden Joko Widodo Resmikan Bandara Panua Pohuwato, Gorontalo

Setelah pengalihan penerbangan dari Bandara Husein ke Bandara Kertajati, setiap harinya ada sebanyak 16 penerbangan dengan kapasitas tempat duduk sebesar 32.760 pax per minggu atau 4.680 pax per hari (datang dan berangkat). 

“Saya mengharapkan semua stakeholder, baik itu Kementerian/Lembaga, pemerintah Daerah, Dinas Pariwisata, pelaku usaha hotel, travel, serta unsur terkait lainnya, mendukung penuh kegiatan penerbangan di Bandara Kertajati," katanya. 

Karena, dengan semakin baiknya konektivitas diharapkan akan meningkatkan perekonomian dan potensi wisata yang akan mendorong kesejahteraan masyarakat, serta mempersatukan Indonesia. 

Pada kesempatan yang sama, Dirjen Penyelenggara Haji dan Umroh Kementerian Agama Hilman Latief menyebut potensi penerbangan haji dan umroh melalui Bandara Kartajati sangat baik dan akan semakin meningkat.

"Jawa Barat merupakan provinsi dengan jemaah haji terbanyak. Untuk itu akan kita optimalkan tahun depan seiring dengan adanya kuota tambahan. Kami juga mengimbau penyelenggara umroh dan calon jemaah umroh turut memanfaatkan  dan meramaikan Bandara Kertajati," tuturnya. 

Terdapat sebanyak tujuh rute yang dialihkan dari Bandara Husein ke Bandara Kertajati yaitu tujuan Balikpapan (BPN), Banjarmasin (BDJ), Batam (BTH), Denpasar (DPS), Makassar (UPG), Medan (KNO), serta Palembang (PLM). Ketujuh rute tersebut dilayani pesawat jet maskapai Citilink, AirAsia, serta Super Air Jet. 

Aksesibilitas dari dan ke Bandara Kertajati semakin mudah dan cepat dengan adanya Tol Cisumdawu. 

Serta terdapat beragam pilihan moda transportasi massal antara lain Bus Damri, travel, taksi dan mikro bus dari sejumlah titik di kawasan Bandung Raya dan daerah lainnya seperti: Sumedang, Cirebon, Kuningan, Karawang, Majalengka, Tasikmalaya, Indramayu, Cimahi, Purwakarta, Subang, Ciamis, Banjar, serta Pangandaran. 

Sementara itu, setelah dilakukannya pengalihan penerbangan, Bandara Husein Sastranegara Bandung masih tetap melayani angkutan niaga berjadwal dalam negeri jenis propeler dengan rute intra Jawa dan Lampung, serta penerbangan charter. (omy)