Kejahatan Penembakan di Kereta Bawah Tanah New York Tewaskan 1 Orang, 5 Luka

  • Oleh : Fahmi

Selasa, 13/Feb/2024 09:38 WIB
Polisi berada di lokasi penembakan d stasiun kereta api bawah tanah di New York, AS, 12 Februari 2023. (CHARLY TRIBALLEAU / AFP) Polisi berada di lokasi penembakan d stasiun kereta api bawah tanah di New York, AS, 12 Februari 2023. (CHARLY TRIBALLEAU / AFP)

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Kepolisian New York City melaporkan adanya enam orang yang ditembak di stasiun kereta bawah tanah di Bronx, dengan satu tewas dan lima lainnya mengalami luka-luka.

Mengutip dari Malay Mail pada Selasa, 13 Februari 2024, seorang juru bicara Kepolisian New York mengatakan melalui telepon bahwa belum ada penangkapan dalam penembakan tersebut dan tidak jelas bagaimana kondisi lima orang yang terluka.

Baca Juga:
Putin Buka Jalur Lingkar Kereta Bawah Tanah Terbesar di Dunia

Media lokal, mengutip sumber polisi yang tidak disebutkan namanya, melaporkan lima orang tersebut mengalami luka yang tidak mengancam jiwa.

Data terbaru menunjukkan kejahatan relatif jarang terjadi di sistem kereta bawah tanah New York, Amerika Serikat (AS). Selama hari kerja, rata-rata ada 3,8 juta perjalanan kereta, dan Otoritas Transportasi Metropolitan melaporkan 570 serangan kejahatan di moda transportasi kereta api sepanjang tahun 2023.

Penembakan juga jarang terjadi di sistem kereta bawah tanah New York. Pada 2022, ketika seorang pria bersenjata melukai 10 orang di kereta yang melewati Brooklyn, ini adalah penembakan massal pertama di sistem kereta bawah tanah sejak tahun 1984.

Beberapa pekan kemudian, pada Mei 2022, seorang pria menembak mati Daniel Enriquez, 48 tahun, di kereta Q dalam peristiwa yang disebut polisi sebagai serangan tak beralasan.

Ketakutan akan betapa berbahayanya kereta bawah tanah di kalangan penumpang melonjak di awal pandemi Covid-19, ketika tingkat kejahatan di moda transportasi tersebut melonjak di awal tahun 2020.

Namun angkanya turun kembali ke tingkat normal di tahun 2021. Persepsi warga terhadap bahaya di kereta bawah tanah tetap tinggi, bahkan di tengah menurunnya tingkat kejahatan secara umum.

Wali Kota New York Eric Adams, seorang politisi Partai Demokrat dan mantan kapten kepolisian, telah berusaha meyakinkan para penumpang yang ketakutan dengan meningkatkan jumlah polisi di stasiun kereta bawah tanah.