Jelang Angleb, Ini Tantangan dan Mitigasi DJKA Agar Perjalanan KA Berkeselamatan

  • Oleh : Naomy

Kamis, 28/Mar/2024 17:27 WIB
Dirjen Risal didampingi Moderator Anggi Dirjen Risal didampingi Moderator Anggi

 

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Jelang angkutan Lebaran, Ditjen Perkeretaapian Kementerian Perhubungan mempersiapkan mitigasi terhadap tantangan yang ada. 

Baca Juga:
Kereta Api Suite Class Compartment dan Luxury Laris Manis saat Angkutan Lebaran 2024

Dirjen Perkeretaapian Risal Wasal menyampaikan, tantangannya antara lain cuaca ekstrem dan bencana alam,  libur panjang dan destinasi wisata, dan perlintasan sebidang. 

"Cuaca ekstrem dan bencana alam ini seperti banjir, tanah longsor, tanah longsor/amblesan, bangunan hikmat rawan, serta suhu ekstrem," tutur Dirjen Risal di Jakarta, Kamis (28/3/2024). 

Baca Juga:
Whoosh Angkut Lebih dari 200 Ribu Penumpang di Angkutan Lebaran Perdana 2024

Tantangan selanjutnya libur panjang dan destinasi wisata, di mana bakal ada lonjakan jumlah penumpang, penumpukan di stasiun dekat lokasi wisata, dan kepadatan lalu lintas di Stasiun Manggrai, Gambir, Jakarta Kota.

Menurut Dirjen Risal, perlintasan sebidang menjadi perhatian penting mengingat bersinggungan dengan pengguna jalan dan keselamatan. 

Baca Juga:
Selama Angkutan Lebaran 2024, KAI Daop 5 Purwokerto Berangkatkan 393.829 Penumpang KA

Potensi meningkatnya jumlah pengguna jalan maka akan semakin banyak yang akan melewati perlintasan sebidang. 

"Selain itu juga penambahan perjalanan kereta api lebaran dan kemungkinan kendaraan besar yang akan tersangkut pada perlintasan," ujarnya. 

Terhadap tiga tantangan besar itu, maka DJKA menurut dia telah menyiapkan juga mitigasinya. 

Mitigasi pertama adalah dengan tambahan personel untuk siaga memantau kondisi daerah-daerah rawan. Kesiapan alat material untuk siaga bencana. 

"Sarana perkeretaapian juga stanbye untuk penanganan bila ada hal ekstem atau bencana," ujarnya. 

Selanjutnya mitigasi pada tantangan kedua yakni dengan menerapkan perjalanan KA,  penambahan petugas di Stasiun untuk menangani penumpukan penumpang, dan antisipasi penyesuaian perjalanan KRL agar tidak ada keterlambatan. 

Dirjen Risal menambahkan, mitigasi terkait dengan perlintasan sebidang di antaranya dengan terus melakukan sosialisasisosialisasi keselamatan perkeretaapian. 

Selain itu informasi penambahan perjalanan KA kepada petugas penjaga perlintasan, penutupan perlintasan sebidang tidak resmi, dan berkoordinasi dengan kepala daerah setempat, untuk ikut serta dalam peningkatan keselamatan di perlintasan sebidang. 

"Besar harapan kami dan mohon doanya agar keselamatan perjalanan KA senantiasa terwujud," tutupnya. (omy)