Puncak Arus Mudik di Bandara Angkasa Pura II Diprediksi Besok, Penumpang Pesawat Capai 317.835

  • Oleh : Naomy

Jum'at, 05/Apr/2024 19:12 WIB
Dirut dan Dirops Angkasa Pura II Dirut dan Dirops Angkasa Pura II

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Komisi V DPR melakukan Kunjungan Kerja ke Bandara Soekarno-Hatta dalam rangka peninjauan kesiapan infrastruktur dan transportasi pada penyelenggaraan mudik lebaran di Provinsi Banten pada hari ini (5/4/2024).

Turut hadir dalam kunker tersebut antara lain Ketua Komisi V DPR Lasarus, Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Maria Kristi, Direktur Teknik PT Angkasa Pura Indonesia M. Suriawan Wakan, Direktur Utama PT Angkasa Pura II Agus Wialdi, serta BMKG, perwakilan maskapai dan stakeholder lainnya. 
 
Di dalam rapat saat kunker tersebut, Direktur Teknik PT Angkasa Pura Indonesia M. Suriawan Wakan mengatakan, seluruh fasilitas operasional dan pelayanan dipastikan dalam kondisi baik dalam periode angkutan lebaran 2024. 

Baca Juga:
Mantap, Meroket 15 Tangga, Bandara Soekarno-Hatta jadi Peringkat 28 Terbaik Dunia Tahun 2024

“Kami memastikan seluruh fasilitas termasuk di sisi udara baik dan bersih. Kami juga telah mempersiapkan antisipasi untuk keadaan yang tidak diinginkan,” ujar Suriawan. 

Sementara itu Direktur Utama AP II Agus Wialdi menyampaikan bahwa arus mudik sudah berlangsung sejak 3 April, dan diperkirakan puncak arus mudik pada Sabtu (6/4/2024). 

Baca Juga:
Menhub Apresiasi Kolaborasi Stakeholder Bandara Soekarno-Hatta di Tengah Angleb

“Puncak arus mudik diperkirakan 6 April atau H-4, dengan jumlah penumpang di 20 bandara diperkirakan mencapai 317.835 penumpang,” ujar Agus.

Khusus di Bandara Soekarno-Hatta yang merupakan bandara terbesar di Indonesia, jumlah penumpang pada puncak arus mudik diproyeksikan mencapai 188.795 penumpang.

Baca Juga:
Angkasa Pura II Pastikan Ketersediaan Kursi Penumpang Pada Angleb 2024

“AP II telah menyiapkan rencana operasi untuk memastikan kelancaran pelayanan dan operasional bandara di tengah tingginya lalu lintas penerbangan termasuk pada puncak arus mudik besok,” ujarnya. 

Adapun titik penting yang menjadi fokus di tengah tingginya lalu lintas penerbangan termasuk pada puncak arus mudik antara lain area check in counter, boarding lounge, hingga pengaturan flow penumpang pesawat dan pengaturan slot time irregular di waktu sibuk.

“Pengaturan penggunaan check in counter dan pengaturan boarding lounge akan direncanakan dengan baik, termasuk menyediakan holding bay bagi penumpang pesawat jika diperlukan,” ungkap dia. 

Sementara, titik penting saat kedatangan penumpang antara lain layanan bagasi di baggage claim area dan ketersediaan moda transportasi darat. 

“Kami terus berkoordinasi dengan pihak ground handling terkait penanganan bagasi penumpang pesawat. Kami harapkan dengan kolaborasi yang erat di antara seluruh stakeholder, penanganan bagasi oleh ground handling dapat memenuhi standar mulai dari bagasi diturunkan dari pesawat sampai masuk ke conveyor belt untuk kemudian di ambil penumpang,” imbuh Agus. 

Selain itu, AP II juga berkoordinasi dengan maskapai, merencanakan dengan baik alokasi parkir pesawat untuk kemudahan pelayanan kepada para penumpang pesawat. 

VP of Corporate Communication AP II Cin Asmoro menuturkan, bandara-bandara AP II juga menjalankan program aktivasi untuk menghibur penumpang pesawat pada periode sibuk ini.

“Kami ingin menghadirkan Ramadhan Experience di seluruh bandara AP II melalui berbagai program aktivasi bagi penumpang pesawat. Interior di terminal penumpang juga didesain bernuansa Ramadhan untuk menyambut para penumpang pesawat,” ujar Cin. 

AP II mengelola 20 bandara di Indonesia, yaitu Bandara Soekarno-Hatta (Tangerang), Halim Perdanakusuma (Jakarta), Kualanamu (Medan), Supadio (Pontianak), Minangkabau (Padang), Sultan Mahmud Badaruddin II (Palembang), Sultan Syarif Kasim II (Pekanbaru), dan Husein Sastranegara (Bandung). 

Selanjutnya, Sultan Iskandarmuda (Banda Aceh), Raja Haji Fisabilillah (Tanjungpinang), Sultan Thaha (Jambi), Depati Amir (Pangkalpinang), Silangit (Tapanuli Utara), Kertajati (Majalengka), Banyuwangi (Banyuwangi), Tjilik Riwut (Palangka Raya), Radin Inten II (Lampung), H.A.S Hanandjoeddin (Tanjung Pandan), Fatmawati Soekarno (Bengkulu), serta Jenderal Besar Soedirman (Purbalingga). (omy)