Jelang Arus Mudik Lebaran 2019, Dirjen Hubdat Minta Diantisipasi Euphoria Masyarakat Gunakan Jalan Tol

  • Oleh : an

Rabu, 24/Apr/2019 06:50 WIB


JAKARTA (BeritaTrans.com) - Dalam rangka meningkatkan aksesiblitas dan konektivitas, Pemerintah telah membangun infrastruktur secara besar-besaran di berbagai daerah di Indonesia terutama tol Trans Jawa dan Trans Sumatera. Hal ini harus diantisipasi dengan baik, agar tak memicu masalah di kemudian hari."Salah satu infrastruktur yang dibangun secara masif adalah jalan tol khususbya di Jawa dan Sumatera. Sampai kini telah dibangun 1.267 km jalan tol dari target pembangunan sampai tahun 2019 yaitu 1.852 km," kata Dirjen Hubdat Budi Setiyadi di Jakarta, kemarin. Dikatakan Dirjen Budi, jalan tol yang dibangun adalah jalan tol trans Jawa yang telah digunakan untuk jalur mudik Lebaran, serta jalan tol di Sumatera yaitu dari Bakauheni hingga Palembang sebagai bagian dari jalan tol Trans Sumatera. "Dengan terhubungnya tol Jawa dan Sumatera tersebut, perlu diantisipasi adanya euphoria masyarakat yang mungkin akan lebih menggunakan tol tersebut sebagai jalur mudik," terang Dirjen Budi."Kita perlu mempersiapkan kesiapan prasarana jalannya dan mengarahkan agar tidak semua menumpuk menggunakan jalan tol secara bersamaan," tukas Dirjen Budi.Puncak Arus MudikSebelumnya, dalam Rakor Angkutan Lebaran (Angleb) 2019 digelar di Gedung Kemenhub Jalan merdeka Barat, Jakarta, Senin (22/4/2019). "Puncak mudik memang ada prediksi masing-masing tapi hasil litbang puncak arus mudik tanggal 31 Mei. Mulai mudik tanggal 29 Mei, karena Rabu sudah libur. Jadi Selasa malam sudah mulai," kata Dirjen Budi. Dirjen Budi menuturkan, pihaknya memprediksi untuk mobil pribadi pada saat mudik paling banyak 28%. Kebanyakan mengunakan jalan tol. Pengendara motor juga masih jadi pilihan alternatif."Kami melihat bahwa yang disampaikan pak Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi tadi, di mana dari Indramayu ke Cikampek mereka istirahat di pinggir jalan di tempat yang kurang layak. Ini perlu penanganan khusus," tutur dia.Dia menambahkan, untuk jalur Utara Pulau Jawa kendaran mobil 273 ribu kendaraan atau 27%. Kemudian, jalur Selatan 8,5%. Maksud dari lintas Selatan perlu koordinasi dengan Kementerian PUPR."Di mana lintas Selatan ini adalah dari Bandung, Tasikmalaya, Ciamis 3,4%. Mohon diklarifikasi ada lintas Selatan dan lintas Selatan Selatan. Lintas Selatan Selatan ini mulai dari Banten lewat Sukabumi, Tasikmalaya dan Jogjakarta.Sementara, jalan tol Trans Jawa akan menyedot sebagian besar pemudik 40%. Ini akan menjadi pemasukan yang cukup bagus tapi juga persoalannya lumayan ini," tandas Dirjen Budi.(helmi).