Jakarta (BeritaTrans.com) - Aero K adalah maskapai penerbangan dengan konsep LCC terbaru dari Korea Selatan yang berbasis di Cheongju. Maskapai ini seharusnya memulai penerbangan pertama pada bulan April lalu, namun karena pandemi Covid-19 mereka harus menunda sampai kondisi penerbangan membaik.Yang menarik adalah, Aero K menjadi maskapai penerbangan pertama yang memakai konsep Genderless Uniform baik bagi petugas darat maupun awak kabin mereka.Hal ini unik dikarenakan beberapa kebijakan mereka berbeda jauh dibandingkan maskapai Korea lainnya.Seperti yang kita ketahui persaingan untuk menjadi awak kabin di Korea sangatlah sengit, penampilan fisik menjadi suatu hal yang sangat penting sehingga beberapa rumah sakit menawarkan program operasi plastik khusus untuk menunjang penampilan mereka sebagai awak kabin.Berbeda dengan Aero K, maskapai ini menciptakan konsep Genderless uniform agar terlihat lebih praktis.Tidak ada perbedaan untuk design celana dan Tshirt yang digunakan baik untuk pramugari maupun pramugaranya, warna yang dipilihpun terlihat simple dengan didominasi warna putih dan dark blue yang senada dengan warna khas Aero K.Yang membedakan hanyalah luaran yg dikenakan untuk summer berupa Vest dan jaket lengan pendek sementara untuk winter akan memakai jaket lengan panjang dan long coat.Ditambah Sneakers berwarna hitam/putih membuat penampilan mereka terlihat simple tetapi tetap terkesan trendy.Begitupun dengan makeup dan rambut, mereka diperbolehkan untuk mengekspresikan model rambut sesuka mereka selama tidak mengganggu safety-issue.Tidak ada standar wajib make-up selama itu cocok dengan skin tone, seragam dan tidak terlihat mencolok.Break the stereotype, hal ini lah yang diusung oleh Aero K dengan memperkenalkan konsep Genderless Uniform.Mereka sadar persaingan untuk menjadi Cabin Crew di Korea masih terfokus pada penampilan fisik dan usia.Seperti yang ditulis di page social media mereka : The practical uniform Aero K has created is based on respect so staff can perform jobs better, rather than on age and gender. In the end, all this concern is to perform the most important mission of passenger safety.(lia/sumber:indozone)