Hati-Hati Modus Lama Kembali Muncul, Wanita Ngaku Dicopet di KRL Minta Ongkos Padahal Penipuan

  • Oleh : Ahmad

Jum'at, 27/Nov/2020 10:24 WIB
Modus penipuan, tak ada ongkos habis kecopetan (foto:istimewa/twitter@pmtamara10) Modus penipuan, tak ada ongkos habis kecopetan (foto:istimewa/twitter@pmtamara10)

CILEBUT (BeritaTrans.com) - Seorang penumpang KRL menjadi korban penipuan saat berada di Stasiun Cilebut. Ia dimintai uang oleh seorang penumpang lain yang berpura-pura menjadi korban jambret.

Baca Juga:
Whoosh Angkut Lebih dari 200 Ribu Penumpang di Angkutan Lebaran Perdana 2024

Akun Twitter @pmtamara10 membagikan pengalamannya ke media sosial agar penumpang lain tak ikut menjadi korban. 

Awalnya, sepulang bekerja pada Sabtu (21/11/2020) sore saat ia turun di Stasiun Cilebut, ada seorang wanita yang meminta pertolongannya.

Baca Juga:
Selama Angkutan Lebaran 2024, KAI Daop 5 Purwokerto Berangkatkan 393.829 Penumpang KA

Wanita muda itu mengaku baru saja menjadi korban pencopetan di dalam rangkaian kereta. Ia mengaku kebingungan tak bisa pulang karena HP dan uangnya raib.

Baca Juga:
PT KAI Divre I Sumut Angkut 187.584 Penumpang KA Selama Masa Angkutan Lebaran

Wanita itu mengaku tinggal di daerah Bojong Jengkol, tak jauh dari lokasi stasiun.

Tamara yang merasa iba tak pikir panjang langsung memberikan uang untuk wanita itu agar bisa pulang.

Saat itu, Tamara tak menaruh curiga apapun kepada wanita itu. Ia tak sempat memperhatikan apakah wanita itu benar-benar keluar stasiun dan menaiki ojek atau tidak.

"Setelah kejadian itu saya berpikir hanya kebetulan dan apa salahnya membantu," ungkapnya.

Namun, pada Rabu (25/11/2020) sore Tamara dibuat terkejut saat kembali menemukan wanita yang mengaku dicopet di kereta beberapa waktu lalu dan dibantu olehnya.

Bahkan, wanita itu masih berdiri di tempat yang sama dan mengenakan pakaian hingga goodie bag yang sama persis saat Tamara temui.

Saat itu, wanita tersebut menyasar target lain seorang ibu-ibu yang baru turun dari KRL.

"Dia minta tolong ke ibu-ibu dengan kata-kata yang sama, dia minta tolong sambil tunjukkin goodie bagnya," tutur Tamara.

Melihat hal itu, ia baru menyadari jika aksi meminta bantuan tersebut ternyata hanyalah modus belaka untuk mendapatkan keuntungan.

Sayangnya, saat menemukan wanita itu sedang beraksi, Tamara tak sempat menegur wanita tersebut karena sedang terburu-buru.

Meski demikian, ia sempat melaporkan kejadian tersebut ke petugas keamanan stasiun untuk ditindaklanjuti.

"Saya sudah lapor ke PKD, mereka responsif banget langsung mencari wanita yang saya maksud itu," tuturnya.

Tamara mengingatkan kepada publik untuk bisa lebih berhati-hati lagi ketika berada di ruang umum. Jangan sampai ada korban selanjutnya dengan modus penipuan serupa.(amt/suara.com)