Perempuan di Balik Misi China ke Bulan

  • Oleh : Redaksi

Jum'at, 11/Des/2020 06:09 WIB
Zhou adalah komandan termuda dalam program eksplorasi Bulan Chang`e-5. (FOTO:CCTV) Zhou adalah komandan termuda dalam program eksplorasi Bulan Chang`e-5. (FOTO:CCTV)

Jakarta (BeritaTrans.com) - Seorang komandan luar angkasa perempuan berusia 24 tahun menjadi viral di media sosial di China untuk prestasinya dalam program eksplorasi yang dinamakan Bulan Chang'e-5.

Meskipun menjadi komandan termuda di Situs Peluncuran Pesawat Luar Angkasa Wenchang, Zhou Chengyu dikenal bekerja sebagai "Kakak" sebagai tanda penghormatan.

Misi Chang'e-5 adalah pendaratan ke Bulan ketiga yang berhasil dijalanjan China dalam tujuh tahun.

Chengyu bertanggung jawab atas sistem konektor roket - tugas yang memiliki peran penting dalam program eksplorasi.

 

SUMBER GAMBAR,CCTV

Zhou digambarkan di media pemerintah sebagai "kakak perempuan" yang bisa dijadikan panutan bagi kaum muda China.

 

Astronot muda itu telah menjadi topik trending di Weibo sejak media pemerintah China menyoroti dia sebagai salah satu perempuan yang terlibat dalam keberhasilan peluncuran wahana satelit Chang'e-5 pada 23 November.

Ceritanya secara khusus telah menarik perhatian publik mengingat usianya yang masih muda. Pengguna media sosial telah merayakan "kecemerlangan" Chengyu dan menyebutnya sebagai "sumber kebanggaan" bagi negara.

Beberapa orang bercanda dengan menilik pada pencapaian masing-masing dan menanggapi bagaimana mereka tertinggal jauh jika dibangdingkan dengan Chengyu.

Namun, sorotan publik terhadap perempuan asal Provinsi Guizhou itu tampaknya tidak mempengaruhinya.

Menurut situs berita Duocai Guizhou Net, Chengyu berulang kali menolak permintaan wawancara karena dia tidak ingin ketenaran yang ia alami itu menghalangi pekerjaannya.

Tujuan dari misi Chang'e-5 - yang namanya diambil dari nama seorang dewi bulan China - adalah untuk mengumpulkan bebatuan dan tanah bulan untuk membantu para ilmuwan mempelajari lebih lanjut tentang formasi bulan.

Pano with flag

SUMBER GAMBAR,CNSA/CLEP

Chang'e-5 mendarat di barat laut sisi dekat Bulan, menancapkan bendera China di sana seperti yang terlihat di sebelah kanan foto.

 

Jika berhasil, misi itu akan menjadi yang pertama dalam lebih dari 40 tahun yang membawa sampel bulan kembali ke Bumi, serta, akan menjadikan China negara ketiga yang melakukan hal itu, menyusul Amerika Serikat dan Uni Soviet.

Misi tersebut adalah bagian dari upaya Beijing untuk menjadi negara adidaya luar angkasa, dengan media China menjuluki "impian luar angakasa" - sebagaimana Presiden Xi Jinping meenyebutnya - sebagai satu langkah dalam jalan menuju "peremajaan nasional".

Bagi China, eksplorasi luar angkasa dipandang sebagai cara untuk menampilkan kekuatan teknologinya yang sedang berkembang, serta untuk menunjukkan dirinya sebagai kekuatan yang harus diperhitungkan di panggung dunia.

Profesor Ouyang Ziyuan, salah satu ilmuwan terkemuka negara itu, mengatakan kepada surat kabar resmi China, People's Daily, pada tahun 2006: "Eksplorasi bulan adalah cerminan dari kekuatan nasional komprehensif suatu negara."

Tahun lalu, China menjadi negara pertama yang berhasil mendaratkan pesawat ruang angkasa robotik di sisi jauh bulan. Dalam beberapa dekade ke depan, pihaknya berencana membangun stasiun penelitian di Bulan dan mengirim orang ke Mars.

Mitos dewi bulan

Kerry Allen, Analis Media China

Kebanyakan orang China mengetahui kisah mitos Chang'e, seorang dewi bulan China. Ini adalah kisah yang tidak berbeda dengan Romeo & Juliet - tentang seorang wanita yang meminum ramuan keabadian, tanpa sengaja tidak meninggalkan apa pun untuk suaminya, dan tanpa beban, terbang ke bulan sehingga dia dapat tetap dekat dengannya sampai dia meninggal.

Mitos ini diceritakan setiap tahun saat Festival Pertengahan Musim Gugur / Festival Bulan China, sehingga orang tidak dapat mendengar kata "Chang'e" tanpa membayangkan gambaran romantis tentang dewi bulan.

Pictures of 24-year-old Zhou Chengyu have been all over state media in China

SUMBER GAMBAR,CCTV

Foto Zhou Chengyu yang berusia 24 tahun telah tersebar di seluruh media pemerintah di Tiongkok.

 

Berdasarkan ini, misi China ke bulan seperti memanggil sosok wanita yang kuat. Dan foto-foto Zhou Chengyu yang berusia 24 tahun telah tersebar di seluruh media pemerintah, dengan komentar tentang bagaimana dia adalah "tentara garis depan di bidang kedirgantaraan" dan "kakak perempuan" yang bisa dijadikan panutan bagi pemuda China.

China semakin berusaha menonjolkan sosok perempuan kuat di negaranya. Kepemimpinan tertinggi negara itu sangat didominasi pria, tetapi pada November, surat kabar nasional Global Times mengundang netizen untuk mengomentari pencapaian tahun ini oleh wanita seperti ilmuwan medis Chen Wei, juru bicara kementerian luar negeri Hua Chunying, dan pejuang UFC Zhang Weili.

Tetapi banyak orang di China merasa bahwa peran wanita di negara tersebut masih diremehkan, di banyak industri. Ini adalah poin pembicaraan besar di bulan September, ketika sebuah drama TV yang menyoroti peran perempuan dalam pertarungan Covid-19 di China secara luas dipandang sebagai seksis.

(sumber:bbcindonesia.com)