Masjid Giok Aceh Diharapkan Jadi Destinasi Wisata Sejarah dan Pusat Kebudayaan Islam

  • Oleh : Fahmi

Sabtu, 02/Janu/2021 10:44 WIB
Gubernur Aceh Nova Iriansyah (dua dari kiri) mendengarkan penjelasan dari Bupati Nagan Raya HM Jamin Idham saat mengunjungi Masjid Agung Baitul A`la (Masjid Giok) di Kompleks Perkantoran Suka Makmue, Jumat (1/1/2020). (Foto: ANTARA) Gubernur Aceh Nova Iriansyah (dua dari kiri) mendengarkan penjelasan dari Bupati Nagan Raya HM Jamin Idham saat mengunjungi Masjid Agung Baitul A`la (Masjid Giok) di Kompleks Perkantoran Suka Makmue, Jumat (1/1/2020). (Foto: ANTARA)

SUKA MAKMUE (BeritaTrans.com) - Masjid Agung Baitul A’la Kabupaten Nagan Raya atau dikenal dengan sebutan Masjid Giok Aceh, diharapkan dapat menjadi destinasi wisata ziarah di provinsi setempat.

Selain itu, masjid ini juga diharapkan dapat menjadi pusat kebudayaan Islam di Indonesia khususnya di Aceh.

“Destinasi wisata ziarah ini artinya orang bisa melihat keindahan masjidnya dan salat di sini,” kata Nova Iriansyah saat meninjau keindahan Masjid Agung Baitul A’la di Nagan Raya, Jumat (1/1/2021).

Dia menambahkan, masjid dibangun menggunakan bahan lokal batu giok yang merupakan ciri khas Kabupaten Nagan Raya. Batu giok diambil dari sekitar alam di Nagan Raya, Aceh.

Mulai dari bagian dinding, lantai dan sejumlah ornamen turut dihiasi dengan batu giok.

Sementara, pusat kebudayaan Islam yang dimaksud gubernur Aceh yaitu masjid tersebut tidak hanya dijadikan sebagai tempat melaksanakan ibadah salat saja. Akan tetapi sekaligus menjadi sarana pendidikan, museum, serta menjadi masjid yang indah.

“Atas nama Pemerintah Aceh, saya mengucapkan terima kasih kepada Pemkab Nagan Raya, arsitek, instruktur, termasuk pekerja. Tanpa mereka (pekerja) pekerjaan ini tidak bisa diselesaikan,” kata Nova Iriansyah.

Dia berharap masjid yang saat ini sudah menelan anggaran pembangunan sekitar Rp128 miliar tersebut dapat dikerjakan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.(fhm/sumber:iNewsAceh)