Banyak Bule di Bali Bandel, Tidak Pakai Masker hingga Langgar Lalu Lintas

  • Oleh : Dirham

Rabu, 06/Janu/2021 16:08 WIB
Bule di Bali yang langgar protokol kesehatan. Bule di Bali yang langgar protokol kesehatan.

KUTA (BeritaTrans.com) - Warga Negara Asing (WNA) yang ada di wilayah Kuta, Kabupaten Badung, Bali, masih saja bandel tidak mengenakan masker dan tidak menaati protokol kesehatan.

Kasatpol PP Badung, I Gusti Agung Ketut Suryanegara menyampaikan, dari tanggal 7 September 2020 hingga saat ini sudah ditemukan 150 pelanggar protokol kesehatan yang tidak mengenakan masker dan 80 persen adalah warga asing.

"Dari 150 pelanggar 80 persen WNA semua. Memang terus terang saja, bule kenyataan sampai sekarang itu seperti tidak mempan kepada (denda)," kata Suryanegara, Rabu (6/12).

Dia menyampaikan, bahwa paling banyak bule tidak mengenakan masker terjadi di Wilayah Kuta Utara, seperti di Canggu, Tibubeneng dan juga ada Pererenan. Selain itu, para bule yang tidak mengenakan masker didominasi warga Rusia serta Eropa.

Mereka ditemukan tidak mengenakan masker saat petugas melakukan sidak dan bagi yang tidak membawa masker didenda Rp100 ribu.

"Tidak membawa masker. Kalau mereka membawa tapi mereka tidak pakai kita berikan hukuman pushup atau nyapu. Ataupun, tidak sama sekali membawa masker kita kenakan denda. Mereka, sudah tahu dan memahami tentang itu. Bahwa aktivitas keluar rumah harus pakai masker tapi kenyataannya seperti itu," imbuhya.

Namun, yang lebih ironisnya sudah tidak pakai masker mereka tidak pakai helm dan berboncengan sampai tiga orang dengan menaiki roda dua. "Jangankan pakai masker, pakai helm dan bonceng tiga satu hal biasa mereka. Ada yang pakai celana dalam naik motor dan tidak pakai helm bonceng tiga, bonceng empat," ujarnya.

Menurutnya, para warga asing itu juga seakan-akan menyepelekan protokol kesehatan karena mampu bayar denda dan tidak mau mentaati protokol kesehatan. "Makannya, kadang-kadang kita merasa harga diri kita sebagai petugas merasa direndahkan. "Oh saya bayar saja," (warga asing bilang begitu)," ujarnya.

Selain itu, yang membuat kesal petugas kadang-kadang mereka saat ditegur agar menerapkan protokol kesehatan dan mengenakan masker, pura-pura tidak mengerti bahasa Inggris.

"Kadang-kadang mereka pura-pura tidak mengerti padahal tahu bahasa Inggris. Seakan-akan omongan kita (mereka) pura-pura tidak mengerti. Saya tunjukkan masker dia manggut-manggut saja," ujarnya.

Suryanegara juga menyampaikan, bahwa para bule tersebut yang masih tinggal di Kabupaten Badung, Bali, karena tidak tidak bisa pulang ke negaranya akibat lockdown.

"Itu kebanyakan yang tinggal orang-orang yang tidak bisa pulang karena negaranya di-lockdown. Mereka tidak bisa pulang dan tidak ada penerbangan," ujarnya. (ds/sumber Merdeka.com)