Warga Gunungkidul Tewas Tertabrak Kereta di Dekat Jembatan Layang Janti

  • Oleh : Bondan

Rabu, 27/Janu/2021 08:03 WIB


BANTUL (BeritaTrans.com) - Seorang pria berinisial DW (32), warga Giripanggung, Gunungkidul, tewas tertabrak Kereta Bengawan Jurusan Pasar Senen-Solo, Selasa (26/1/2021).

Korban tertabrak di sekitar Jembatan Layang Janti, Jomblang, Karangendo, Bantul sekitar pukul 15.00.

Baca Juga:
Dihantam Kereta Api, Tubuh Dian Terseret Hingga 200 Meter

Salah satu saksi, Lilik Subarmintono (61) yang merupakan warga setempat mengatakan dirinya tidak tahu jika ada orang melintas di dekat rel kereta api.

Namun, ia mendengar bunyi klakson kereta yang tidak biasa.

“Saya itu lagi tiduran, rumah saya di pertigaan ini, terus mendengar bunyi klakson kereta yang lebih panjang. Saya kira itu janggal,” ucapnya ketika ditemui wartawan, Selasa (26/1/2021).

Lilik menjelaskan, sebagai warga yang tinggal bersebelahan dengan rel kereta api, bukan barang baru baginya mendengar klakson kereta.

Namun, di sore itu, klakson tersebut terdengar berbeda.

Ia pun bergegas naik ke lantai dua rumahnya untuk mengecek ada apa.

Di lantai dua yang bisa melihat ke arah rel dengan jelas, Lilik lantas melihat ada mayat tergeletak.

Ia kemudian menelpon RW dan Dukuh. Setelahnya baru ditangani oleh Polsek Banguntapan.

Melihat ada kecelakaan, warga pun langsung berkumpul menyaksikan apa yang terjadi.

“Korban sepertinya terseret sejauh 200 meter. Tidak ada yang tahu korban ada di situ, kalau tahu pasti diperingatkan warga,” ucapnya.

Diketahui, pekerjaan terakhir DW adalah makelar mobil.

Saksi lain, Bejo Sutrisno menambahkan, DW sempat berkunjung ke rumahnya dan menanyakan terkait kereta api.

Tidak diketahui alasan ia bertanya, namun DW hanya menjelaskan ia diminta sang anak untuk merekam aktivitas kereta api.

“Kemarin sore itu, ada laki-laki kesini, katanya mau videokan sepur. Tapi kan sampai jam 19.00 tidak ada sepur lewat,” ucap Bejo.

Bejo melanjutkan, laki-laki tersebut hampir sama dengan DW yang meninggal hari ini.

Ia mengamati mulai dari celana, sepatu, tas dan sandal, semua sama dengan yang laki-laki gunakan di malam hari.

“Tapi korban ini kan pakai jaket. Dia sama persis dengan yang saya lihat semalam,” tambah Bejo.

Tidak banyak yang mereka bicarakan, kata Bejo. Laki-laki yang mirip DW itu sempat bertanya apakah pernah ada yang mati di rel kereta api itu.

“Nah, dia saking takutnya itu terus lari. Baru agak siangan, dia kesini lagi. Saya bilang, ‘mas rokoknya ketinggalan kan semalam’. Setelahnya sudah dan saya tidak lihat dia ada di dekat rel,” tandasnya. (Tribunnews.com)