Menilik Pesanan Garuda Indonesia terhadap Pesawat Langka Airbus A330-800

  • Oleh : Redaksi

Kamis, 11/Mar/2021 17:36 WIB
Garuda Indonesia memiliki empat pesawat Airbus A330-800. Foto: Airbus Garuda Indonesia memiliki empat pesawat Airbus A330-800. Foto: Airbus

MASKAPAI  Garuda Indonesia memesan Airbus untuk A330-800, varian yang paling tidak populer dari keluarga A330neo. Garuda Indonesia kali pertama  menandatangani surat pembelian pada akhir 2019 untuk empat pesawat A330-800. Apa yang dapat diharapkan dari penerbangan dengan Garuda ini?

Dengan empat unit A330-800, Garuda Indonesia sudah memesan 12 varian besar A330-900, tiga di antaranya sudah terkirim. Berdasarkan Planespotters.net, Garuda saat ini mengoperasikan tujuh Airbus A330-200, 17 Airbus A330-300, dan tiga Airbus A330-900 baru.

Baca Juga:
Garuda Indonesia Group Terbangkan 80.243 Penumpang di Puncak Arus Balik

Mengapa Garuda menyukai A330-800?

Dalam armada A330 saat ini, hanya tiga A330-900 yang baru, rata-rata berusia 9,5 tahun dalam varian -200 dan -300. Dibandingkan dengan -200 dan -300, peningkatan pada pesawat berteknologi baru termasuk mesin baru dan peningkatan aerodinamis, menghasilkan operasi yang lebih efisien.

Baca Juga:
Garuda Resmi Layani Rute Penerbangan Jakarta-Doha PP

Jika A330-800 dan 900 hadir dengan sendirinya, itu adalah fitur yang umum untuk dibagikan dengan A330 asli. Artinya, awak yang mengerjakan pesawat baru tidak perlu digunakan kembali.

Saat Airbus membuat A330neo, desainnya bukanlah produk clean sheet. Artinya, tidak seperti Airbus A350, mereka tidak harus memulai dengan desain baru.

Baca Juga:
Garuda Indonesia Group Terbangkan 82 Ribu Penumpang di Puncak Arus Angleb

Dari segi harga, A330-800neo adalah pesawat sudut lebar termurah kedua yang diproduksi Airbus di belakang pendahulunya, A330-200. Daftar harga 2018 untuk A330-800neo baru adalah 9259,9 juta, jauh lebih rendah dari 7 317,4 juta yang harus  dibayar untuk Airbus A350.

Perbedaan antara -800 dan -900

Perbedaan antara kedua pesawat itu kecil, tetapi pada saat yang sama, itu penting tergantung dari mana Anda berlari dan rute mana Anda ingin terbang dengan pesawat itu. Singkatnya, Airbus telah mengembangkan satu pesawat untuk menerbangkan pesawat ekstra, sementara yang lain dirancang untuk mengangkut lebih banyak penumpang.

A330-800 grafik penerbangan pertama

Sebagian besar maskapai lebih memilih A330-900 karena dapat mengangkut lebih banyak penumpang. Gambar: Airbus

Airbus A330-800neo

A330-800 memiliki luas 8.150 mil laut (15.094 km) dan dapat mengangkut hingga 406 penumpang (biasanya 257 penumpang dalam konfigurasi multi-kelas), menjadikannya pilihan ideal untuk rute jarak jauh.

Airbus A330-900neo

Lebih besar dari saudara kandungnya yang lebih kecil, A330-900 memiliki jangkauan sempit 7.200 mil laut (13.334 kilometer), tetapi dapat membawa 34 penumpang tambahan.

Sejak diperkenalkannya A330neo, sebagian besar maskapai penerbangan yang tertarik dengan penerbangan telah memilih varian yang lebih besar-900 karena menawarkan pengembalian yang lebih baik per kursi. Dalam hal angka, ini bukanlah otak.

Namun, -800 memiliki kekuatan; Pesawat ini dapat terbang jarak jauh saat mendarat di landasan yang sempit, itulah sebabnya Air Greenland memilih pesawat tersebut sebagai alternatif dari Airbus A330-200 yang berusia 22 tahun. Sejauh ini, baru 15 pesanan telah diterima untuk varian -800 dari maskapai berikut:

  • Kuwait Airways (delapan)
  • Uganda Airlines (dua)
  • Greenland Air (Satu)
  • Garuda Indonesia (empat)

Hawaii Airlines awalnya memesan enam pesawat A330-800, tetapi memutuskan untuk memilih Boeing 787-9.

Bagaimana cara Garuda menggunakan  A330-800?

Sebelum menjungkirbalikkan industri penerbangan COVID-19, Garuda Indonesia berencana meluncurkan penerbangan nonstop dari Bali ke pantai barat Prancis, India, dan Amerika Serikat. Dalam jangkauannya yang mengesankan, A330-800 dapat terbang dari Bandara Internasional Ngurah Rai (DPS) ke Paris, Mumbai, New Delhi, Los Angeles, dan San Francisco.

Berbicara kepada Jakarta Post tentang proyek tersebut musim panas lalu, Irfan Chettiaputra, Direktur Utama Garuda, mengatakan:

“Garuda dan Kementerian Pariwisata telah sepakat bahwa satu-satunya cara untuk meningkatkan pariwisata mancanegara adalah dengan memperkenalkan penerbangan langsung ke Denpasar. Melalui krisis ini kami berharap dapat membangun dan meluncurkan penerbangan langsung dari negara-negara dengan kemampuan biaya yang besar.”

Kementerian Pariwisata lebih ingin melihat DPS sebagai tujuan orang asing pergi ke Indonesia ketimbang Bandara Internasional Soekarno-Hatta (CGK).

“Kami akan menyesuaikan jadwal menginap wisatawan dengan kedatangan pagi dan sore hari sehingga mereka bisa menghabiskan lebih banyak waktu di pulau itu.” Irfan menambahkan.

Penerbangan langsung A330-800 dari Bali. Gambar: G. Simps

Garuda semula berharap Indonesia menerima dua pesanan Airbus A330-800 pada akhir tahun ini, namun kini harus menunggu karena penundaan akibat virus corona.

Matk Finley/simpleflying.com