Anak Muda Mekanik Bus Gunung Harta ini ingin Kuliah Kejar Cita-Cita Jadi Guru

  • Oleh : Bondan

Selasa, 16/Mar/2021 07:25 WIB
Septian (22) asal brebes yang berprofesi sebagai mekanik di PO Gunung Harta, Bulak Kapal, Bekasi. Foto: BeritaTrans.com Septian (22) asal brebes yang berprofesi sebagai mekanik di PO Gunung Harta, Bulak Kapal, Bekasi. Foto: BeritaTrans.com

BEKASI (BeritaTrans.com) - Peran penting mekanik di perusahaan otobus (PO) sangat dibutuhkan. Sebab, jika ada armada bus yang beroperasi mengalami kerusakan. Peran mekaniklah yang bisa memberikan penanganan dan solusi.

Seperti Septian (22) pemuda asal Brebes, Jawa Tengah, yang baru satu tahun menjalani profesi sebagai mekanik di salah satu PO yakni PO Gunung Harta, menceritakan bagaimana dirinya bisa menjadi seorang mekanik di PO tersebut.

Baca Juga:
BPTD Banten Ramp Check 27 Bus Pariwisata di Pantai Batu Saung

“Sebenarnya, sekolah aja saya di SMA bukan di sekolah kejuruan kaya otomotif. Jadi nggak nyambung. Kerja disini karena diajak bapak yang kebetulan kerja jadi kondektur. Padahal saya lulus sekolah sebenarnya ingin jadi guru olahraga, cuma nggak kesampean. Ya sudahlah (sambil tertawa),” ceritanya kepada BeritaTrans.com di pool agen bus Gunung Harta, Bekasi, Selasa (16/3/2021).

Anak pertama dari tiga bersaudara ini juga mengungkapkan, keinginan terbesarnya sekarang ini ingin melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi. Namun, hal itu harus ia tunda terlebih dahulu dikarenakan kendala biaya dan mengalah untuk membiayai adik-adiknya yang masih sekolah.

Baca Juga:
Terminal Kepuhsari Jombang Hanya Berangkatkan Sedikit Bus saat Libur Panjang

“Saya inginnya lanjut sekolah. Cuma karena masalah biaya dan sama adik-adik masih pada sekolah. Saya pilih bantu bapak kerja buat biaya adik sekolah. Soalnya adik saya yang kedua sekarang masih kuliah,” ungkap Septian.

Selama satu tahun berprofesi sebagai mekanik di PO Gunung Harta banyak pengalaman dan pembelajaran dalam menangani kerusakan bus yang ia dapatkan. Mulai dari mengatasi kerusakan pada bus dari tingkat kesulitan rendah hingga tinggi.

Baca Juga:
Lika-Liku Perjalanan Bus ALS Bekasi ke Medan, Lalui Lintas Tengah Sumatra Berhari-Hari

“Jadi banyak belajar yang belum pernah saya dapet ilmunya. Dari tanganin kerusakan ringan sampai yang berat,” tuturnya.

Bus Gunung Harta. Foto: BeritaTrans.com.

Septian menjelaskan selama menangani bus yang tengah mengalami kerusakan berat terkadang kendalanya harus menunggu lama sparepart yang dipesan tiba.

“Kalau lagi ada bus yang rusak berat. Harus tunggu sparepartnya sampai. Jadi selesainya lama. Kalau yang ringan biasanya 1-2 jam selesai,” jelasnya.

Lanjutnya, kerusakan yang ia sering tangani berbeda-beda pada bus antarkota antarpropinsi (AKAP) Gunung Harta. Yang unit armadanya menggunakan sassis eropa seperti Mercedes-Benz dan Scania.

“Kalau kerusakan tergantung dari unitnya. Kalau mercy biasanya mesin kurang tenaga. Untuk Scania paling sering di suspensi, balon suspensi sama lampu-lampu,” tutupnya.