Yuri Gagarin, Manusia Pertama di Luar Angkasa dan Alat Propaganda Uni Soviet

  • Oleh : Redaksi

Sabtu, 24/Apr/2021 23:14 WIB
Senyum mempesona Gagarin membantunya menjadi salah satu orang paling dikenal di planet ini. (SUMBER GAMBAR,GAMMA KEYSTONE/GETTY IMAGES)  Senyum mempesona Gagarin membantunya menjadi salah satu orang paling dikenal di planet ini. (SUMBER GAMBAR,GAMMA KEYSTONE/GETTY IMAGES) 

 

(BeritaTrans.com) - Senyuman itulah yang mengukuhkannya.

Sebanyak 20 penjelajah luar angkasa pertama Uni Soviet berkumpul. Di antara mereka ada Gherman Titov, orang termuda yang terbang di luar angkasa (26 tahun), dan Alexei Leonov, orang pertama yang keluar dari kapsul untuk berjalan di luar angkasa.

Tetapi para pionir ini masih mengikuti jejak orang lain.

Kosmonot yang akan menjadi manusia pertama di orbit harus menjadi pilot yang tenang dan percaya diri, seseorang yang mampu menjalankan misi yang tidak pernah dilakukan siapa pun tanpa hancur berkeping-keping.

Tetapi sesuatu yang dipertimbangkan di balik proses seleksi ini selain keterampilan teknis murni.

Senyuman Yuri Gagarin, konon, bisa meluluhkan hati yang paling keras dan mereka yang berada di eselon tertinggi kekuatan Soviet pun tidak kebal.

Ketika Sergei Korolev, kepala perancang roket Uni Soviet, pertama kali bertemu dengan kader kosmonot perintis, dia menghabiskan sebagian besar pertemuan pertama itu mengobrol dengan Gagarin yang kharismatik.

Korolev kemudian memanggilnya "elang kecil".

60 tahun lalu, misi bersejarah Gagarin di Vostok 1 pada 12 April 1961 berlangsung satu jam dan 48 menit.

Pilot pesawat tempur setinggi 155 cm itu melesat ke luar angkasa dari Baikonur Cosmodrome (sekarang di Kazakhstan) dengan sapaan informal yang menyenangkan ke dalam earpiece-nya: "Ayo mulai!".

Perawakan pendeknya ternyata sempurna untuk bagian dalam kapsul Vostok yang sempit.

Kurang dari dua jam kemudian, kapsulnya masuk kembali ke bumi, mendarat di tanah dekat kota Engels di Rusia Barat.

Gagarin sendiri mendarat dengan parasut beberapa menit kemudian.

Seorang petani dan cucunya, yang melihat kapsul bundar itu jatuh dengan berat ke bumi, disambut oleh sosok aneh berjas perak.

"Saya memberi tahu mereka, jangan takut, saya orang Soviet seperti Anda, saya turun dari luar angkasa dan harus menemukan telepon untuk menelepon Moskow!" demikian Gagarin kemudian menulis di buku catatannya.

Beberapa minggu kemudian, wajah kosmonot itu akan menjadi salah satu wajah yang paling dikenali di dunia.

Ikoniknya sosok Gagarin tidak mati dengan jatuhnya Uni Soviet.(SUMBER GAMBAR,YURI KADOBNOV/AFP/GETTY IMAGES) 

Menaklukkan ruang angkasa dan dunia

Yuri Gagarin menjadi manusia pertama yang menaklukkan ruang angkasa. Politbiro memiliki misi lain baginya: menaklukkan dunia.

Pemimpin Uni Soviet tahu bahwa jika misi perdananya berhasil, manusia pertama di luar angkasa akan menjadi wajah yang dikenal di seluruh dunia. Kosmonot pertama akan menjadi senjata kekuatan lunak.

Soviet tetap bungkam tentang misi Gagarin sampai dia kembali dengan selamat ke Bumi.

Barulah berita itu kemudian disiarkan sejauh-jauhnya dan seluas-luasnya melalui kantor berita negara, Tass.

Laporan tersebut mengejutkan seluruh dunia, tidak terkecuali AS, yang mencoba mengalahkan Rusia dalam penerbangan berawak pertama.

"Sekitar pukul 4 pagi, telepon mulai berdering-dering di pantai timur Amerika Serikat saat wartawan meminta tanggapan dari pejabat NASA atas berita Tass," tulis NASA dalam laporan tentang misi Gagarin.

"John A 'Shorty' Powers dengan setengah sadar menjawab pertanyaan, 'Kita semua tertidur di sini'."

Salah satu tajuk utama surat kabar terkenal AS hari itu berbunyi: "Soviet mengirim manusia ke luar angkasa: Juru bicara mengatakan AS tertidur."

Pada tahap ini, Gagarin hanyalah sebuah nama, seorang pilot angkatan udara Soviet yang sebelumnya tidak dikenal yang menjadi penjelajah ruang angkasa pertama.'

Prestasi Gagarin dikenang melalui patung-patung seperti ini di Moskow.(SUMBER GAMBAR,JOEL SAGAT/AFP/GETTY IMAGES) 

Pada 14 April, dua hari setelah dia kembali ke Bumi, Uni Soviet memperkenalkan kosmonot tersebut kepada dunia dalam pertemuan raksasa di Lapangan Merah Moskow setelah parade sejauh 10 km di kota. Jutaan warga Soviet hadir.

"Pemimpin Soviet saat itu] Nikita Khrushchev mengatakan sebelumnya: 'Ini tidak akan diatur, ini akan terjadi secara spontan'," kata Tom Ellis, seorang profesor sejarah Perang Dingin di London School of Economics.

"Dan pertemuan itu memang terjadi secara spontan, ada rekaman luar biasa tentang para pekerja dan siswa yang semuanya menari bersama."

Perayaan untuk menandai kembalinya Gagarin diperkirakan adalah yang terbesar sejak berakhirnya perang di Eropa, 16 tahun sebelumnya.

Karisma Gagarin dan senyumnya yang lembut dengan cepat menyebar. Kosmonot pertama itu diundang berkunjung ke seluruh dunia.

"Ada banyak orang mengerumuni ke mana pun dia pergi, bahkan di Inggris, yang sangat dekat dengan AS," kata Ellis.

"Sangat sulit bagi kita sekarang untuk memahami minat itu. Orang-orang hanya ingin melihatnya, biar sekilas."

Asal muasal Gagarin yang sederhana adalah anugerah bagi industri propaganda Soviet.

Dia lahir di keluarga petani di sebuah desa kecil dekat kota Smolensk Rusia barat.

Gagarin diabadikan sebagai pahlawan. (SUMBER GAMBAR,SERGEI BOBYLEV/TASS/GETTY IMAGES) 

Desa Gagarin diserang oleh Jerman ketika dia baru berusia tujuh tahun. Keluarganya terusir dari rumahnya dan harus menghabiskan 21 bulan berikutnya tinggal di gubuk lumpur.

Yuri menyabotase peralatan Jerman dan beruntung bisa selamat dari perang, meskipun dia harus dirawat selama beberapa bulan di rumah sakit.

Dia adalah siswa yang berbakat, terutama di bidang teknik dan matematika, tetapi bukan pemalu yang kutu buku.

Gagarin sama pandainya dalam berolahraga, dan dia bekerja di tempat pengecoran sambil belajar.

Setelah lulus sebagai pilot militer, ia menerbangkan jet tempur MiG di ujung utara Rusia, dekat perbatasan Finlandia.

Dari ratusan pelamar, Gagarin adalah salah satu dari 20 orang yang dipilih sebagai gelombang kosmonot pertama Uni Soviet.

Kunjungan Gagarin ke Inggris tiga bulan setelah penerbangan bersejarahnya, pada awalnya adalah urusan yang rawan.

Inggris Raya yang berpihak pada AS mengambil langkah hati-hati di sekitar politik dan menolak menjadikannya kunjungan kenegaraan, meskipun Gagarin didampingi oleh delegasi resmi.

Serikat pekerja pengecoran (menghormati pekerjaan Gagarin sebelumnya) mengundangnya ke Manchester. Gagarin menerimanya dan memperpanjang masa tinggalnya.

"Ada momen yang cukup terkenal ketika dia tampil di Manchester, dan dia tetap berada di mobil terbuka meskipun hujan, karena, dia berkata, 'Orang-orang datang untuk melihat saya.'"

Tur dunia Gagarin terjadi pada saat yang sulit dalam hubungan Timur-Barat.

Saat itu hanya beberapa bulan sebelum pembangunan Tembok Berlin. Penerbangannya dilakukan beberapa hari sebelum invasi Teluk Babi yang didukung AS, yang gagal di Kuba.

Krisis Rudal Kuba setahun kemudian akan membawa dunia di ambang konfrontasi nuklir.

Di tengah ketegangan seperti itu, kunjungan Gagarin adalah momen perayaan yang langka, dan mungkin cara membangun hubungan antar dua negara.

"Seseorang yang bekerja dengannya berkata, 'Orang yang minta tanda tangan dan bertemu Gagarin, akan kembali dan menunjukkan pada semua teman dan keluarganya, dan mereka akan mulai membaca lebih banyak tentang program luar angkasa,'" kata Ellis.

"Ketika dia datang ke Inggris, dia dipandang sebagai pahlawan super," kata Gurbir Singh, seorang jurnalis luar angkasa yang menulis buku tentang kunjungan Gagarin ke Inggris.

"Dia mengalami sesuatu yang belum pernah dialami orang lain. Terlepas dari rekor kecepatan dan ketinggian yang diraihnya... dia juga mengalami alam, luar angkasa, gravitasi mikro, tanpa bobot, sesuatu yang belum pernah dialami oleh siapa pun. Dan selama beberapa bulan berikutnya, tidak ada orang lain yang akan mengalaminya."

Popularitas Gagarin mengejutkan pemerintah Inggris, dan audiensi dengan perdana menteri dan Ratu diatur dengan tergesa-gesa.(SUMBER GAMBAR,HOXTON/GETTY IMAGES). 

Pada tahun 1957, peluncuran Sputnik 1 menimbulkan kepanikan di negara-negara Barat, yang melihatnya sebagai bukti persenjataan rudal balistik Uni Soviet.

Tapi Sputnik tidak pernah selamat dari misi bersejarahnya, kata Gurbir, terbakar di atmosfer sekitar tiga bulan kemudian.

"Gagarin adalah sesorang, manusia, karakter yang sangat menyenangkan... dia nampak seperti individu yang sangat hangat dan menarik. Dan senyum itu! Semua orang yang saya ajak bicara mengingatnya."

Di Inggris, popularitas Gagarin mengejutkan pemerintah.

"Dia bertemu dengan perdana menteri MacMillan dan Ratu di Istana Buckingham, dan hal itu tidak direncanakan ketika dia datang."

"Sangat membingungkan pemerintah Inggris, untuk di satu sisi mengakui pencapaian teknologi itu. Dan itu adalah pencapaian teknologi yang sangat besar, dan keberanian individu ini... itu adalah petualangan berisiko tinggi," kata Singh.

Kemudian diketahui bahwa Gagarin beruntung bisa selamat dari misi.

Bukan karena masalah di luar angkasa, tetapi karena modul re-entry-nya gagal melepaskan diri dengan benar dari modul orbital.

Kabel tidak terpotong dengan benar dan kedua pesawat itu berputar dengan keras sampai kabelnya lepas.

Baru setelah itu Gagarin dapat dikeluarkan dari modul dan tiba dengan selamat di Bumi.

"Jadi ketika dia datang, semua orang di Barat mengakui bahwa ini adalah pencapaian besar bagi Uni Soviet," ungkap Singh.

"Politisi senior di sini di Inggris jadi berada dalam posisi yang sangat canggung. Di satu sisi mereka ingin mengakui pencapaian besar Uni Soviet, tetapi di sisi lain mereka tidak ingin mengecewakan sekutu di seberang Atlantik. Kala itu program luar angkasa Amerika sedang berjuang mengejar ketertinggalan.

"Akhirnya kompromi pun dibuat, undangan agar Gagarin berkunjung ke Inggris tidak datang dari pemerintah Inggris, melainkan dari tempat-tempat lain, seperti walikota Newcastle."

Sebuah pameran yang mempromosikan Uni Soviet, yang dimulai sehari sebelum Gagarin tiba, menjadi cantolan lain untuk alasan kunjungannya.

Meskipun saat ini Gagarin telah mengunjungi Praha di Cekoslowakia dan ibu kota Finlandia, Helsinki, Singh mengatakan kunjungan ke London adalah puncaknya karena "itu adalah jantung kapitalis Barat".

Gagarin yang selalu tersenyum adalah, kata Ellis, "wajah yang jauh lebih menarik bagi komunisme. Gagarin adalah sosok yang sangat karismatik."

"Dia menjadi wakil Uni Soviet dan perjalanan yang dilaluinya. Masa kecilnya terganggu oleh perang... dia berasal dari sebuah pertanian kolektif tapi berhasil menjadi bintang hanya dalam 27 tahun. Ini juga soal apa yang telah dilakukan oleh Uni Soviet," kata Singh.

"Ketika orang tuanya menghadiri parade di Lapangan Merah, mereka diminta berpakaian sederhana, yang selanjutnya memperkuat citra "tukang kayu yang menjadi kosmonot" yang ingin dihadirkan oleh petinggi Soviet.

Glorifikasi asal muasal Gagarin yang sederhana ini lebih dalam dari sekedar pertarungan keinginan Timur versus Barat, kata Ellis.

Awal 1960-an adalah periode perubahan global yang sangat besar, dengan banyak bekas koloni akhirnya memperoleh kemerdekaan.

Ellis mengatakan eksploitasi Gagarin, dan pencapaian Soviet yang lebih luas, adalah "model pembangunan" bagi banyak negara baru.

"Soviet pada dasarnya mengatakan kepada mereka, 'Lihat, kami telah melalui hal yang sama seperti yang Anda alami, secara teknologi terbelakang, tapi kami berhasil maju dan mencapai luar angkasa dalam waktu singkat.'"

Prestasi Gagarin membuat banyak orang menyambutnya di mana-mana dalam tur dunianya.(SUMBER GAMBAR,DAILY HERALD/GETTY IMAGES). 

Gagarin yang ramah dan selalu tersenyum adalah wajah publik yang santai dari sesuatu yang lebih besar: pangkalan teknis/industri raksasa yang mampu merancang dan membangun roket untuk mengirim manusia ke luar angkasa.

Gagarin singgah di kantor PBB di New York (secara teknis dia tidak menginjakkan kaki di tanah AS karena dia dibawa dari bandara ke PBB dengan helikopter).

Dia juga mengunjungi beberapa negara yang baru merdeka, seperti India, Sri Lanka dan Afghanistan.

Tidak seperti kebanyakan kosmonot kontemporer, seperti Alexei Leonov yang meninggal pada 2019 pada usia 85 tahun, Gagarin membeku dalam waktu.

Patung dan lukisannya, seperti kosmonot muda itu sendiri, tidak pernah menua.

Setelah tur dunianya, Gagarin menjadi wakil direktur Pusat Pelatihan Kosmonot yang baru.

Ketenaran yang tiba-tiba dan tekanan dari tugas diplomatiknya membebani pernikahannya.

Ada rumor masalah minuman dan perselingkuhan, termasuk soal Gagarin melompat keluar jendela setelah istrinya menangkap basah dia di tempat tidur dengan perempuan lain.

Gagarin kemudian fokus untuk menjadi cukup fit untuk kembali ke luar angkasa.

Kosmonot pertama itu menjadi pilot cadangan untuk misi Soyuz pertama pada bulan April 1967. Misi ini berakhir dengan tragedi, menewaskan teman Gagarin, Vladimir Komarov.

Otoritas Soviet melarangnya melakukan perjalanan luar angkasa. Meski demikian, Gagarin bersikeras untuk mencatat jam terbang yang cukup dengan pesawat jet agar tetap menjadi instruktur yang kredibel.

Dalam salah satu penerbangan ini, pada Maret 1968, Gagarin meninggal. Dia baru berusia 34 tahun.

Pesawat latih MiG-15 Gagarin jatuh di hutan di luar Moskow. Insiden ini masih diselimuti konspirasi dan kontroversi,

"Ketika dia meninggal, kesialan mulai meliputi Uni Soviet," kata Ellis.

"Korolev wafat. Orang Amerika menyalip dengan roket Saturn 5 [yang akhirnya membawa manusia ke Bulan]. Mereka tahu mereka dalam masalah."

Status Gagarin bertahan ketika program luar angkasa Soviet dikalahkan oleh Amerika.

"Dia diabadikan sebagai pahlawan," kata Ellis.

"Ketika Neil Armstrong mengunjungi Uni Soviet, dia dikerumuni banyak orang yang sangat senang melihatnya. NASA mengira itu mungkin karena Armstrong mirip Gagarin.(amt/sumber:bbcindonesia.com) 

 

 

Tags :