Hebring, Diangkut Kapal Tol Laut, VCO Maluku Utara Siap Bersaing di Pulau Jawa

  • Oleh : Naomy

Rabu, 28/Apr/2021 12:37 WIB
Tol laut dj Maluku Utara Tol laut dj Maluku Utara

MALUKU UTARA (BeritaTrans.com) - Hebring, VCO hasil bi Maluku Utara siap bersaing di pasar pulau Jawa.

Pengangkutanya menggunakan kapal Tol Laut. Hal ini sesuai dengan keinginan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi untuk optimalisasi muatan Tol Laut. 

Baca Juga:
Kemenhub Aktif Berpendapat Saat Hadiri Sidang AMTWG 46 di Brunei Darussalam

Pelabuhan Matui Jailolo, Halmahera Barat, Maluku Utara merealisasikan hasil  bumi terutama yang berasa dari buah kelapa. 

"Semenjak adanya Tol Laut, hasil bumi yang dihasilkan masyarakat setempat kini mampu menjangkau pasar yang lebih luas hingga ke Pulau Jawa," aku Kepala Unit Penyelenggara Pelabuhan (UPP) Jailolo, B Wisnu Sentyaki, Rabu (28/4/2021).

Baca Juga:
DLU Apresiasi Kelancaran dan Kesuksesan Angkutan Laut Lebaran

Dia mengungkapkan, beberapa hasil bumi yang menjadi unggulan dari wilayah tersebut adalah kopra atau kelapa kering. 

Untuk pertama kalinya olahan lain dari kelapa yakni minyak kelapa murni atau VCO (Virgin Coconut Oil) dikirim melalui Tol Laut.

Baca Juga:
Sorry yee! Motor Listrik Dilarang Ikut Mudik Gratis Naik Kapal Laut, Simak Alasannya

"Pemuatan minyak kelapa murni (VCO) perdana sekitar 8 ton. Mungkin kalau lancar bisa jadi produk unggulan dari Jailolo Halmahera Barat," ungkapnya.

Pelabuhan Matui Jailolo resmi menjadi bagian dari trayek Tol Laut pada awal tahun 2020. Sejak saat itu pihaknya rutin melakukan sosialisasi dan koordinasi guna meningkatkan optimalisasi Tol Laut terutama untuk muatan baliknya.

Pelabuhan ini disinggahi KM Logistik Nusantara 3 dengan rute Surabaya-Makassar-Jailolo-Morotai dan kembali dengan rute Morotai langsung ke Surabaya. Dengan muatan balik terbanyak adalah kopra.

"Kopra selalu jadi muatan paling banyak, namun kami juga selalui sosialisasi agar komoditi lainnya bisa dikirim juga melalui Tol Laut," ujarnya.

Wisnu mengungkapkan, muatan balik terakhir yang dikirim dari Pelabuhan Jailolo sebanyak 32 kontainer. 

Optimalisasi muatan balik Tol Laut ini dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sebab terjadi kenaikan pendapatan dari produk yang mereka kirim ke Pulau Jawa melalui Surabaya.

"KM Logistik Nusantara 3 telah sandar di Pelabuhan Matui Jailolo dan mulai kegiatan muatan bongkar sebanyak 51 kontainer dan muatan balik 32 kontainer," kata dia.

Selain VCO, ada kopra berbagai jenis ada yang putih dan yang biasa, ada cengkeh, buah kelapa, arang dan hasil perikanan seperti ikan dan cumi.

"Cumi merupakan komoditi lokal ungggulan lainnya selain kopra. Bahkan cumi segar yang berasal dari Jailolo sudah masuk ke dalam program prioritas Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Halmahera Barat untuk dikirimkan ke Surabaya melalui Tol Laut," jabarnya.

Selain itu, wilayah tersebut juga mendapat manfaat lain dari Tol Laut yaitu penurunan disparitas harga. 

Di mana sebelumnya barang-barang yang mereka butuhkan harus dibeli dari luar daerah sekarang sudah dapat dibeli di daerah mereka sendiri.

"Bahan bangunan, bahan baku dan lain-lain yang biasanya ambil dari Ternate dengan adanya Tol Laut belanja sudah tidak perlu ke Ternate lagi, cukup disini aja. Jadi lebih efisien dan lebih murah tentunya," ujarnya.

Hal ini juga berlaku untuk sembako dan bahan pokok penting lainnya yang kini dapat dibeli masyarakat dengan harga lebih terjangkau seperti air mineral, minyak goreng, tepung, daging ayam beku, gula dan beras.

"Dan pasti selalu cepat habis dalam waktu singkat sembako dan juga bahan bangunan seperti triplek, seng, besi ini juga cepat habis sudah langsung dibawa ke toko masing-masing," tutupnya. (omy)