Polisi Yogya Tangkap Perempuan Asal Majalengka Diduga Pengirim Sate Beracun yang Tewaskan Anak Pengemudi Ojol

  • Oleh : Redaksi

Selasa, 04/Mei/2021 00:35 WIB
Tersangka pengiriman sate beracun. (Foto: KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO) Tersangka pengiriman sate beracun. (Foto: KOMPAS.COM/MARKUS YUWONO)

YOGYAKARTA (BeritaTrans.com)  - Kepolisian Resor Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, berhasil mengamankan seorang perempuan terduga pelaku pengiriman sate beracun yang menewaskan Naba Faiz Prasetya (10), warga Salakan, Bangunharjo, Sewon, Bantul, pada Minggu (25/4/2021).

Naba menyantap sate yang dibawa ayahnya Bandiman, seorang pengemudi ojek daring.

Baca Juga:
Keren! Satlantas Polres Banjar Gelar Makan Bersama Penarik Becak, Ojol dan PKL

Dir Reskrimum Polda DIY Kombes Burkan Rudy Satriya mengatakan, setelah dilakukan penyelidikan selama empat hari, polisi akhirnya mengamankan terduga pelaku pengiriman sate.

Nani Apriliani Nurjaman (25) atau NA alias Tika, beralamat KTP di Desa Buniwangi, Kecamatan Palasan, Majalengka, Jawa Barat, terancam hukuman mati. Motif pelaku karena sakit hati.

Baca Juga:
Antisipasi Kemacetan, Satlantas Polrestro Bekasi Kota Beri Penyuluhan Tertib Parkir ke Ojek Online, Pangkalan dan Pengelola Penitipan Motor

Dir Reskrimum Polda DIY Kombes Burkan Rudy Satriya mengatakan, motifnya sakit hati karena ternyata targetnya, yakni T, menikah dengan orang lain.

"Pernah berhubungan dulu sebelum nikah. Target T sedang kita dalami. (Profesi target) Pegawai negeri," kata Burkan di Mapolres Bantul, Senin (3/5/2021)

Baca Juga:
Ringankan Beban Ekonomi, Polres Metro Bekasi Kota Bagikan 150 Paket Sembako ke Pengemudi Ojol dan Opang

Sebelumnya, Bandiman menerima order secara luring dari seorang perempuan di Jalan Gayam, Kota Yogyakarta, pada Minggu (25/4/2021). 

Bandiman dan perempuan misterius itu pun bertransaksi terkait tarif jasanya mengantarkan makanan.

Saat itu disepakati tarifnya Rp 25.000, tetapi perempuan itu membayar ongkos Rp 30.000.

Dirinya pun menerima pesan bahwa makanan itu dari Pak Hamid di Pakualaman untuk paket takjil.

Menggunakan sepeda motornya, Bandiman pun berangkat ke alamat yang dituju.

"Sampai sana sepi dan saya telepon Pak Tomi. Saya bilang dari Gojek, ini ada paket takjil dari Pak Hamid di Pakualaman. Nah, Pak Tomi bilang saya tidak merasa punya teman yang namanya Hamid (asal) Pakualaman. Apalagi sahabat apa saudara tidak punya, lalu saya telepon ibunya (istri Tomi) dan ternyata juga tidak kenal," ucap Bandiman.

Setelah sampai di rumah, sate itu dimakan oleh keluarganya. Naba dan istrinya mengalami mual dan dibawa ke RSUD Kota Yogyakarta. Namun, Naba tidak bisa tertolong sesaat sesudah ditangani secara medis.

 Bandiman: Jadi Pelajaran Rekan Ojol

Suasana duka masih terasa di rumah milik Bandiman di Salakan, Bangunharjo, Sewon, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tikar masih terpasang di rumah berwarna kuning itu.

Motor merah yang digunakan Bandiman untuk mengojek terparkir di depan teras, helm hijau tergantung di pojok rumah. Bandiman masih belum bekerja.

"Belum Pak, saya belum mood kerja, istilahnya masih dalam suasana duka," kata Bandiman ditemui di rumahnya Jumat (30/4/2021).

"Mungkin satu atau dua hari ke depan bekerja lagi," kata dia.

Bandiman sudah melakoni profesi sebagai ojek online sejak tahun 2017 lalu. Sebelumnya dirinya bekerja sebagai buruh proyek, dan jika menarik ke belakang pernah bekerja di perusahaan tambang.

Pekerjaan sebagai tukang ojek mampu untuk mencukupi kebutuhan hidup dua anak yakni Raihan (17) dan Naba Faiz Prasetya (10 sebelumnya ditulis 8) serta istri Titik Rini. Diakuinya ojek online saat pandemi penghasilannya berkurang drastis. Dari awal Rp 300.000 per-hari, kini Rp 100.000.

Diakuinya, saat  Minggu (24/4/2021) lalu, dirinya istirahat di sebuah masjid di jalan Gayam, Kota Yogyakarta, dirinya menerima order offline atau tanpa aplikasi.

Sebenarnya, hal itu dilarang oleh perusahaan aplikasi ojek. Namun karena panggilan hati, ia menerima order itu. Apalagi pemesannya wanita yang mengirim makanan untuk takjil. Kebetulan, orderan di aplikasi sedang sepi.

(Jasmine/sumber: kompas.com).

Tags :