Pelabuhan Merak-Bakauheni Pangkas Operasional Dermaga dari 7 menjadi 3 Pasang Selama Peniadaan Mudik

  • Oleh : Naomy

Minggu, 09/Mei/2021 18:40 WIB
Pelabuhab penyeberangan Pelabuhab penyeberangan

 

MERAK (BeritaTrans.com) –  Kementerian Perhubungan menyatakan setelah diberlakukannya penyekatan wilayah dan peniadaan mudik, jumlah penumpang turun. 

Baca Juga:
Begini Strategi Ditjen Hubdat Antisipasi Lonjakan Penumpang di Pelabuhan Ketapang dan Jangkar

Tidak hanya pada volume kendaraan di jalan tol, hal ini juga terjadi pada angkutan penyeberangan. 

Direktur Transportasi Sungai, Danau, dan Penyeberangan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Cucu Mulyana menyampaikan, sarana dan prasarana di Lintas Merak-Bakauheni mengalami sejumlah penyesuaian. 

Baca Juga:
Ditjen Hubdat Tata Layanan Pesan Tiket Online Kapal Penyeberangan

“Selama masa pengendalian transportasi, baik dermaga dan kapal yang operasional, kami kurangi jumlahnya sesuai kebutuhan,” kata Cucu mewakili Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Budi Setiyadi, Ahad (9/5/2021).

Saat ini dermaga yang beroperasi dari semula sebanyak tujuh pasang menjadi tiga pasang dermaga dengan komposisi satu dermaga eksekutif dan dua dermaga reguler.

Baca Juga:
Tingkatkan Konektivitas, Ditjen Hubdat-Pemda Sahkan Penyeberangan Perdana Lintas Jangkar-Lembar

Jumlah kapal yang beroperasi dari semula 31 unit per hari menjadi 14 unit. Penambahan pengoperasian dermaga dan kapal ini nantinya akan situasional tergantung dari jumlah permintaan atau kebutuhan penumpang.

“Untuk data produktifitas rata-rata penumpang dan kendaraan sejauh ini terdapat penurunan. Jika dibandingkan masa normal, pada masa peniadaan mudik ini di Pelabuhan Merak saja jumlah penumpang turun 72% (7.014 penumpang), kendaraan roda 2 turun 97% (27 unit), dan roda 4 campuran turun sebanyak 41% (3.437 unit). Sementara di Pelabuhan Bakauheni jumlah penumpang turun 90% (2.284 penumpang), roda 2 turun 99% (6 unit), dan roda 4 campuran turun 67% (1.871 unit),” urai Cucu.

Sebagai perbandingan, pada kondisi normal di Pelabuhan Merak jumlah penumpang per hari rata-rata 25.488 penumpang, kendaraan roda 2 780 unit, dan kendaraan Roda 4 campuran 5.826 unit.  Sementara di Pelabuhan Bakauheni dalam kondisi normal rata-rata penumpang per hari mencapai 22.071 penumpang, roda 2 639 unit, dan roda 4 campuran 5.612 unit. 

Untuk mencegah adanya pemudik yang lolos, Ditjen Hubdat melakukan sejumlah upaya seperti screening di beberapa titik pemeriksaan sebelum kendaraan masuk. 

Tim gabungan telah memastikan calon pengguna jasa angkutan penyeberangan telah memenuhi persyaratan sesuai dengan Permenhub no 13/2021 dan SE Gugus Tugas Nomor 13/2021 beserta addendumnya. 

"Kami berharap dengan pengendalian transportasi khususnya di penyeberangan ini dapat memutus mata rantai penyebaran Covid-19, melindungi keselamatan masyarakat, memastikan sistem ekonomi tetap tumbuh melalui kelancaran angkutan logistik,” tuturnya.

Meski adanya penyekatan wilayah, Cucu menegaskan bahwa ketersediaan logistik akan tetap terjamin karena angkutan logistik tetap berjalan normal. 

Angkutan barang dipastikan tetap dapat menyeberang baik dari Merak ke Bakauheni maupun sebaliknya. (omy)