Wisata Sangihe, Ada Gunung Berapi di Bawah Laut

  • Oleh : Redaksi

Senin, 14/Jun/2021 07:56 WIB
Foto: Gunung berapi di Sangihe (Hani Azzahra/d`Traveler) Foto: Gunung berapi di Sangihe (Hani Azzahra/d`Traveler)

Tahuna (BeritaTrans.com) - Pulau Sangihe yang terletak di ujung Sulawesi Utara mungkin belum populer di kalangan wisatawan. Padahal, di Sangihe ada gunung berapi bawah laut yang ajaib.

Nama Kepulauan Sangihe mencuat lagi di publik lantaran Wakil Bupati (Wabup) Kepulauan Sangihe, Helmud Hontong meninggal dunia dalam penerbangan rute Denpasar-Makassar. Banyak yang menduga kematian itu ada hubungannya dengan penolakan izin tambang emas di pulau tersebut.

Terlepas dari itu, pulau Sangihe memang diliputi kekayaan alam yang belum tentu dimiliki oleh pulau lainnya. Salah satunya adalah soal keberadaan gunung berapi di bawah laut yang jarang diketahui orang.

Di Pulau Sangihe, dapat menjumpai dua gunung api yang salah satunya berada di Pulau Mahengetang. Karena termasuk dalam gunung api, suhu air di sekitar gunung api bawah laut Pulau Mahengetang mencapai 37-38 derajat Celcius.

Gunung api bawah laut Pulau Mahengetang juga memiliki titik puncak yang sangat dekat dengan permukaan, yaitu sekitar 8 meter.

gunung bawah laut di Kepulauan Sangihegunung bawah laut di Kepulauan Sangihe Foto: (sangihekab.go.id)

Saat menyelam di sini harus waspada, terutama jika Anda melihat ada gelembung-gelembung di antara bebatuan. Itulah puncak gunung api atau titik kepundan. Jangan sekali-sekali memasukkan tangan ke antara gelembung tersebut, karena dapat menyebabkan tangan melepuh.

Selain memiliki gunung api bawah laut yang dangkal, perairan Pulau Mahengetang juga memiliki alam bawah laut yang cantik. Jika menyelam di perairan ini, Anda bisa menemukan biota laut dari jarak dekat.

​​​​​​Sedikit tips buat Anda, saat menyelam di kedalaman 10-20 meter, hamparan koloni terumbu karang yang sangat rapat akan jadi sambutannya. Jadi siapkan gadgetmu ya!

Sebelum menyelam, ada beberapa hal yang harus diperhatikan, yaitu jangan menyelam pada sore hari. Arus di perairan Pulau Mahengetang cukup kuat pada sore hari. Agar tidak hanyut terbawa arus, hindarilah menyelam pada sore hari atau malam hari.

Salah satu pulau terluar Indonesia ini memang memiliki kekayaan alam yang begitu luar biasa. Baik di daratan maupun di bawah lautan, semuanya layak untuk dijaga dan dilestarikan.       (ny/Sumber:detik.com)