Bakrie Bakal Pasok 30 Unit Bus Listrik ke Transjakarta

  • Oleh : Redaksi

Sabtu, 26/Jun/2021 18:54 WIB
Bus Listrik Transjakarta. Foto: Kompas.com. Bus Listrik Transjakarta. Foto: Kompas.com.

JAKARTA (BeritaTrans.com) - Pihak PT Bakrie & Brothers Tbk (BNBR) melalui PT Bakrie Autoparts akan memasok bus listrik ke PT Transportasi Jakarta (TransJakarta).

Presiden Direktur Bakrie & Brothers Anindya Novyan Bakrie mengatakan, pihaknya tengah menekuni pengembangan industri kendaraan listrik (electric vehicle/EV), salah satunya bus listrik.

Baca Juga:
Begini Wujud Mikrotrans Jak Lingko EV di GIIAS 2022

Sejak 2018, Bakrie & Brothers telah menjalin kerja sama dengan BYD Auto untuk mengembangkan industri bus listrik di Indonesia. Kedua perusahaan telah menyepakati 4 tahap pengembangan serta produksi bus listrik ke depan.

Adapun tahapan tersebut meliputi importasi dan unjuk produk, penetrasi pasar, melakukan initial commercialization dan manufacturing, dan full commercialization.

Baca Juga:
Transjakarta Luncurkan 30 Bus Listrik

"Yang menarik dari project bus listrik ini adalah business to business. Dimulai kerja sama kita dengan BYD Auto yang menurut kami adalah saingannya Tesla di China. Menariknya bisnis adalah yang dibutuhkan di awal working capital untuk mengimpor bus listrik ini," kata Anin dalam konfrensi pers virtualnya, Jumat (25/6/2021).

Ia menambahkan, akhir tahun ini, BNBR berencana untuk melakukan peletakkan batu pertama atau ground breakingfasilitas kendaraan listrik di atas lahan seluas 5 hektar di Bakauheni, Lampung. Fasilitas assembly line ini konstruksinya direncanakan akan berlangsung selama 6 bulan dengan nilai investasi sekitar 50 juta dollar AS.

Selain itu, besaran nilai yang disiapkan untuk pengembangan proyek bus listrik ini mencapai 30 juta dollar AS. Semua dana itu, lanjut Anin, diperoleh dari kas internal, peminjaman dana di perbankan, serta vendor financing. 

"Dari sisi dana kira-kira untuk working capital itu sekitar 30 juta dollar AS. Sementara untuk industrialisasi, seperti membuat pabrik agar bisa melakukan impor substitution dari komponen-komponennya itu sampai 50 juta dollar AS," ucapnya.

Dalam perakitan bus listrik tersebut, ia memastikan telah mengikuti aturan dari pemerintah yakni pemakaian tingkat komponen dalam negeri (TKDN) sebanyak 30 persen.

Sementara itu, CEO PT Bakrie Autoparts Dino Ryandi menuturkan, bus listrik Bakrie Autoparts-BYD adalah bus listrik pertama di Indonesia yang telah lulus seluruh ketentuan proses homologasi dan pemenuhan seluruh ketentuan legalitas dan teknis untuk diujicoba secara komersil oleh Transjakarta.

Bus ini juga merupakan bus listrik pertama yang telah diujicoba secara komersial di jalur Transjakarta.

Bakrie Autoparts akan memasok 30 unit bus listrik, 20 unit diantaranya telah siap digunakan oleh Transjakarta pada Juni 2021. Saat ini, Bakrie Autoparts telah menyelesaikan pengerjaan satu unit bus listrik di perusahaan tersebut dan siap menerima pesanan dari Transjakarta. 

"Spesifikasi dan kapasitas bus yang digunakan ini sama dengan bus saat uji coba, dengan lantai rendah, dan direncanakan untuk penggunaan di rute-rute eksisting Transjakarta," jelas Dino.

Ke depan, perseroan menyediakan 70 unit lainnya untuk memenuhi target Pemerintah Provinsi DKI Jakarta sebanyak 100 unit bus listrik di 2021. Unit yang akan diproduksi ini nantinya berupa completely knocked down (CKD) yang akan dirakit oleh perusahaan perakitan (karoseri) lokal. (dn/sumber: Kompas.com)