Kemenhub Bantu Pelatihan Penerbangan Sipil Melalui ICAO Developing Countries Training Programme

  • Oleh : Redaksi

Rabu, 07/Jul/2021 08:41 WIB


MONTREAL (BeritaTrans.com) - Indonesia melalui Kementerian Perhubungan memberikan bantuan pelatihan bidang penerbangan sipil melalui program ICAO Developing Countries Training Programme (DCTP) tahun 2021.

Baca Juga:
Aktif di ICAO, Indonesia Bantu Penerbangan Sipil Dunia Melalui Program Developing Countries Training

Program itu diungkapkan Atase Perhubungan RI di Kanada dan Perwakilan Indonesia di Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO), Afen Sena, kepada BeritaTrans.com dan Aksi.id, Rabu (7/7/2021).

"Sebagai salah satu unit kerja di lingkungan BPSDMP Kementerian Perhubungan, PPSDMPU yang mempunyai tugas untuk melaksanakan pengembangan SDM di bidang transportasi udara menjadi penyelenggara pelatihan untuk program ini," ungkapnya.

Baca Juga:
Afen Sena: Penting Definisikan Kembali Permodelan Pelatihan SDM untuk Penuhi Tuntutan Penerbangan Global

Program ini memberikan kesempatan kepada seluruh SDM penerbangan sipil negara anggota ICAO dengan kuota sebanyak 138 peserta selama 3 tahun yang akan dilaksanakan pada bulan September 2021 hingga September 2023.

Setiap tahunnya akan dibuka pendaftaran untuk 46 peserta dengan 3 jenis program pelatihan antara lain MATI (Managing Aviation Training Intelligence) untuk 15 peserta, CORSIA (Carbon Offsetting and Reduction Scheme for International Aviation) Verification untuk 16 peserta, dan TMC (Training Managers Course) untuk 15 peserta.

Untuk tahun 2021, pendaftaran program bantuan pelatihan ini telah dibuka sampai dengan bulan September 2021 dan akan dilaksanakan dengan metode virtual classroom pada bulan Oktober 2021.

Program DCTP ini merupakan salah satu upaya partisipasi Indonesia dalam mendukung inisiatif ICAO No Country Left Behind, bertujuan mendorong semua negara agar mendapatkan kesempatan yang sama untuk meningkatkan keselamatan dan keamanan penerbangan sipil baik nasional maupun internasional.

Selain itu, hal ini juga merupakan upaya konkrit pemerintah Indonesia dalam bidang diplomasi untuk menggalang dukungan dalam rangka kampanye pencalonan Indonesia menjadi anggota Dewan (Council) ICAO pada periode 2022-2025. (awe).

Tags :