Afen Sena: Penting Definisikan Kembali Permodelan Pelatihan SDM untuk Penuhi Tuntutan Penerbangan Global

  • Oleh : Redaksi

Senin, 02/Agu/2021 18:12 WIB
 Perwakilan Pengganti RI pada ICAO di Kanada Dr. Afen Sena, M.Si, IAP, FRAeS. Perwakilan Pengganti RI pada ICAO di Kanada Dr. Afen Sena, M.Si, IAP, FRAeS.

MONTREAL (BeritaTrans.com) - Perwakilan Pengganti RI pada ICAO di Kanada Dr. Afen Sena, M.Si, IAP, FRAeS, mengemukakan sebagai tuntutan inovasi penerbangan global, teknologi baru membutuhkan profesionalitas SDM, sehingga penting untuk mendefinisikan kembali pemodelan dalam melatih profesional penerbangan yang baru.

Afen Sena mengemukakan hal itu dalam webinar bertema Urgensi Kebutuhan Personel Penerbangan Masa Depan, yang digelar Universitas Sahid dan Indonesia Aviation School (IAS), pekan lalu. Webinar diikuti antara lain oleh sejumlah eksekutif operator penerbangan.

Baca Juga:
Aktif di ICAO, Indonesia Bantu Penerbangan Sipil Dunia Melalui Program Developing Countries Training

Menurut Afen Sena, tren perkembangan industri penerbangan sipil masa kini antara lain isu dan narasi terkait penerbangan hijau, pandemi covid 19, tuntutan dan perilaku untuk inovasi industri 3A (Airnav-Airport-Airline), teknologi pesawat, otomatisasi dan simbiosis mesin dengan manusia, revolusi data, keamanan cyber dan pengelolaan perubahan.

Baca Juga:
Kemenhub Bantu Pelatihan Penerbangan Sipil Melalui ICAO Developing Countries Training Programme

Dalam hal perubahan pendidikan dan pelatihan penerbangan sipil,dia menuturkan  narasi yang dapat disampaikan bawa pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, filosofi pendidikan dan pelatihan  adalah belajar dari praktik dan sistem konvensional sebagai bagian dalam upaya pembentukan pengalaman dan partisipasi siswa;

Pada era  tahun 1940, pengajaran di kelas tradisional berfokus pada struktur disiplin; dan, Sejak era 1980-an, pendidikan teknik berkonsentrasi pada pelatihan siswa dengan gagasan Next Generation Aviation Professional (NGAP) dimana Pendidikan dan pelatihan penerbangan sipil sebagaisiklus hidup produk dan platform sehingga siswa berpartisipasi melalui Penelitian dan Pengembangan (R&D).

"Siswa juga harus belajar secara aktif, praktis dan mengetahui hubungan di dalamnya melalui konsep filosofi pendidikan dan pelatihan  memahami, merancang, mengimplementasikan, dan mengoperasikan," ujarnya.

Profil profesional masa depan yang diharapkan antara lain adalah penguasaan terhadap kemampuan dan kualitas profesional pribadi; pengetahuan teknologi dan kemampuan Inferensi; kerja tim dan memiliki skill komunikasi baik dan secara sistematis menyusun, merancang, mengimplementasikan, dan beroperasi di masyarakat maupun industri.

Untuk mencapai hal tersebut dibutuhkan Integrasi disiplin dalam pendidikan dan praktik dalam pelatihan penerbangan melalui metode yang tepat. Pendidikan dan pelatihan di bidang penerbangan sipil harus menjembatani antara tujuan profesional, detail pelatihan, masukan, proses dan hasil, yang akan menjadi pedoman bagaimana menerapkan model sistem pendidikan dan pelatihan.

Dua pertanyaan yang menjadi tantangan besar, yaitu pertama, pengetahuan, kemampuan, dan sikap seperti apa yang harus dimiliki lulusan setelah lulus? Bagaimana mengelola tingkat keahlian yang dibutuhkan. Kedua, bagaimana kita bisa memastikan bahwa siswa telah mempelajari pengetahuan dan kemampuan seperti itu

Rekomendasi yang diberikan sebagai bahan diskusi antara lain adalah bahwa  melalui ICAO dan atas inisiatif para otoritas penerbangan negara-negara dan pakar  dari industri penerbangan sipil, pemerintah, dan universitas, perlu lebih aktif lagi menggiatkan upaya dalam merumuskan dan menetapkan Standard And Recommended Practices (SARPs) terkait isu-isu sdm dan pendidikan dan pelatihan masa depan;

Membangun kegiatan kerja sama akademik dari universitas penerbangan sipil yang akan menyediakan ekosistem untuk pertukaran dan komunikasi serta  'kegiatan akademik' yang dapat diselenggarakan oleh universitas sesuai dengan karakteristik penerbangan sipil di masing-masing negara secara bergantian; dan, Meningkatkan pertukaran pelajar secara internasional.

‘Future leadership camp' diselenggarakan oleh universitas sesuai dengan karakteristik penerbangan sipil di setiap negara secara bergantian. Peserta harus dipilih dan direkomendasikan oleh universitas. Kursus internasional, pelatihan kerja tim, magang di berbagai negara, perusahaan dan pemerintah akan melatih kepemimpinan mereka.

Tags :