Perusahaan Kargo Keluhkan Proses Ekspor Impor di Bandara Ngurah Rai

  • Oleh : Naomy

Rabu, 21/Jul/2021 15:59 WIB
TPS kargo di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali TPS kargo di Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali


BALI (BeritaTrans.com) - Sejumlah perusahaan kargo di Bali mencemaskan dan mengeluhkan keberlangsungan dan kelancaran proses ekspor dan impor sebagai bisnis utama mereka di tengah pandemi yang sedang melanda Indonesia. 

Terlebih lagi di Denpasar, Bali yang sedang mengalami kelesuan penerbangan internasional melalui Bandara Internasional Ngurah Rai ini. 

Kesulitan pada proses rantai ekspor impor ditengarai sebagai akibat adanya isu perpanjangan kerja sama gudang kargo Bandara Ngurah Rai yang berlaku hanya enam bulan, sehingga mitra operator gudang tidak dapat mengajukan izin usaha  tempat penimbunan berikat, sebagai syarat dalam pelaksanaan aktivitas tersebut.

Ketua DPW ALFI/ILFA Bali A.A. Bayu Joni Saputra berharap, pihak-pihak terkait, terutama  PT Angkasa Pura I selaku pengelola Badan Usaha Bandar Udara (BUBU), untuk bersikap lebih bijak di tengah kondisi saat ini.

"Bila tidak cepat diselesaikan, bakal mengganggu kegiatan ekspor-impor di Bali. Kami berharap tidak ada gangguan arus barang di tengah pandemi saat ini. Harusnya ini menjadi tanggung jawab kita bersama untuk memperlancar pasok barang," kata Joni kepada pers, Rabu (21/7/2021).

Menurutnya, anggota ALFI di Bali khawatir, putusnya kontrak pengelolaan TPS dengan AP I bakal menghambat kegiatan perdagangan di kawasan Denpasar.

Kekhawatiran sama, juga disampaikan sejumlah agen. Salah satunya dari PT Sinar Internasional Kargo, yang menyayangkan ketidakselarasan itu.

"Kami sangat menyayangkan adanya potensi hambatan pada proses penanganan kargo di Bandara Ngurah Rai saat ini, karena akan menganggu kegiatan ekpor dan impor," ujar perwakilan PT Sinar Internasional Kargo.

Apalagi saat ini permintaan barang keluar masuk barang baik dari produsen lokal yang mengirimkan produknya ke luar negeri telah menjadi tulang punggung perekonomian lokal di Bali, setelah sektor pariwisata menerima dampak yang sangat besar dari pandemi Covid-19.

Tentu saja kejadian ini memberikan pukulan bagi para pelaku usaha logistik di bandara, terlebih lagi saat ativitas bandara sedang menurun seperti saat ini.

Seperti diketahui pengelola TPS di Bandara Internasional Ngurah Rai Bali saat ini PT Khrisna Multi Lintas Cemerlang (KMLC), PT Jasa Angkasa Semesta (JAS) dan PT Angkasa Pura Logistik (APLOG).

Pengelolaan TPS yang sudah habis masa kontraknya per 21 Juli 2021 yakni PT JAS dan KLMC berakhir pada 12 Agustus 2021. (omy)