Hasil Tanam Sendiri, Petani Sindang Indramayu Jual Murah Semangka dan Timun Suri

  • Oleh : Taryani

Minggu, 22/Agu/2021 09:27 WIB
Penjual semangka di tepi jalan kabupaten Blok Pecuk, Minggu (22/08/2021) tampak sedang melayani salah seorang pembeli. (Taryani)  Penjual semangka di tepi jalan kabupaten Blok Pecuk, Minggu (22/08/2021) tampak sedang melayani salah seorang pembeli. (Taryani)

INDRAMAYU (BeritaTrans.com) – Panen semangka dan timun suri, Minggu (22/08/2021) tengah dinikmati para petani di Kecamatan Sindang, tepatnya di Blok Pecuk, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Hamparan tanaman semangka dan timun suri itu cukup luas terlihat dengan jelas para pengguna kendaraan bermotor  dari tepi jalan kabupaten di Blok Pecuk.

Setiap pagi para petani memetik hasil panen semangka dan timun suri untuk kemudian oleh istrinya dijual di tepi jalan. Semangka atau timun suri yang dijual di sini benar-benar masih dalam kondisi segar bugar. Tapi dengan harga yang relatif murah.

Setiap pagi para penjual semangka dan timun suri berjejer di pinggir jalan. Mereka menjual hasil panen semangka dan timun suri  dengan harga relatif murah,  jika dibandingkan dengan  membeli di pasar atau kios buah-buahan.

Di lapak pedagang semangka dan timun suri yang ada di Blok Pecuk ini, semangka dan timun suri dijual satuan dan  bukan kiloan. Hitungannya jadi lebih murah dibandingkan membeli semangka kiloan.

Sebagai contoh, sebutir semangka atau timun suri ukuran sedang, beratnya sekitar  1,5 kg cukup dihargai Rp 5 ribu.

Tapi jika membeli pada  kios buah-buahan,  sebutir semangka tadi,  harganya bisa mencapai Rp 12 ribu. Sebab  harga jual semangka di kios atau pedagang mencapai Rp 8.000 ribu per kg.   

Murahnya harga jual semangka  yang dijual pedagang di pinggir jalan kabupaten Blok Pecuk ini membuat banyak pembeli berdatangan.

Salah seorang pedagang semangka mengemukakan, dalam sehari sekitar 100 kg semangka dan timun suri habis terjual.

Semangka ditanam suami dan hasil panennya dijual istri tiap pagi. “Panennya tidak sekaligus. Menunggu semangka matang dahulu. Biar rasanya betul-betul manis,” ujar seorang ibu separuh baya. (Taryani)