Kampung Blekok Situbondo Masuk Nominator Anugerah Desa Wisata Kemenparekraf

  • Oleh : Redaksi

Senin, 06/Sep/2021 07:33 WIB
Kampung Blekok Situbondo (Foto: Chuk Shatu Widarsha/detikcom) Kampung Blekok Situbondo (Foto: Chuk Shatu Widarsha/detikcom)

Situbondo (Beritatrans.com) - Kawasan ekowisata bernama Kampung Blekok di Situbondo dihuni ribuan burung. Kawasan ini akhirnya masuk nominasi Desa Wisata Indonesia.

Dalam even yang dihelat Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, Kampung Blekok di Desa Klatakan, Kecamatan Kendit, Situbondo, masuk 50 besar Anugerah Desa Wisata Indonesia 2021 bersama sejumlah desa di Indonesia.

Baca Juga:
Pentingnya Peran Perempuan dalam Membentuk Masa Depan Pariwisata

"Kampung Blekok masuk 50 besar penghargaan Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021, ini prestasi luar biasa," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Sinarto, saat berkunjung ke Kampung Blekok.

Sementara Bupati Situbondo, Karna Suswandi, mengaku akan meningkatkan potensi wisata Kampung Blekok tersebut. Karena kawasan ini juga bisa dijadikan wahana edukasi alam maupun eduwisata.

Baca Juga:
Bangun Destinasi Wisata Baru Bakauheni Harbour City, ASDP Diapresiasi Kemenparekraf

​​​​​​"Ini patut disyukuri. Kawasan itu juga bisa jadi kawasan berikat, yang dapat meningkatkan geliat perekonomian warga sekitar kawasan tersebut," papar Karna Suswandi, saat dikonfirmasi detikcom, Senin (6/9/2021).

Oleh sebab itu, pihaknya akan melibatkan semua pihak di jajarannya untuk bersama menjadikan kawasan ini sebagai eduwisata. Artinya, bukan hanya menjadi tanggungjawab dinas pariwisata setempat.

Baca Juga:
Menparekraf Apresiasi Pengembangan Wisata Mangrove Pangkal Babu Jambi

Selain itu, produk ekonomi kreatif masyarakat setempat tetap jadi perhatian, agarl mampu bertahan di tengah krisis ekonomi akibat pandemi. Bahkan, produk kerajinan masyarakat setempat dikirim ke beberapa daerah hingga ke luar negeri.

Data dihimpun, pada tahap awal Kemenpar Ekraf menjaring 1.831 desa wisata se-Indonesia. Lalu disaring lagi menjadi 300 desa. Kemudian jadi 100 desa. Saat ini sudah masuk 50 besar.

Di Jawa Timur sendiri ada 6 desa wisata yang masuk dalam 50 besar, yakni Kampung Blekok Situbondo, Sanankerto di Malang, Kampung Majapahit Bejijong di Mojokerto, Tamansari di Banyuwangi, Ranupane di Lumajang, dan Serang di Blitar.

Pantauan detikcom di lapangan, wisata Kampung Blekok merupakan kawasan konservasi hutan bakau atau mamgrove seluas sekitar 27 hektar. Kawasan ini dihuni ribuan burung air dari berbagai spesies. Di antaranya burung blekok, kuntul, dan jenis lainnya.

Ada beberapa jenis mangrove tegakan di kawasan dengan luas total sekitar 27 hektar lebih ini. Terbanyak jenis rhizophora mucronata, rhizophora apiculata, dan avicennia marina. Pun sejumlah jenis lainnya, antara lain api-api dan sinjang.

Di kawasan ini juga dihuni beragam jenis burung. Terbanyak burung blekok sawah (ardeola speciosa). Pun ada jenis yang masuk kategori dilindungi. Yakni burung Kuntul Kecil (egretta garzetta), Kuntul Kerbau (bubulcus ibis), serta Gajahan Pengala (numenius phaeopus).

kampung blekok situbondoKampung Blekok Situbondo/ Foto: Chuk Shatu Widarsha

Untuk menyusuri kawasan hutan mangrove ini lebih dalam bisa melalui jembatan terbuat dari papan kayu selebar 3 meteran. Sehingga bisa menyusuri kawasan hutan bakau ini tanpa harus belepotan lumpur.

Jika ingin menikmati kawanan burung blekok terbang secara koloni, waktu paling tepat sekitar pukul 5 pagi atau 5 sore. Sebab, pada jam ini ribuan burung putih ini terbang berangkat dan pulang mencari makan ke kawasan lain.

Kesadaran warga sekitar dalam pengelolaan kawasan hutan mangrove dan burung blekok di kawasan itu juga sudah mulai meningkat. Terbukti, mulai banyak warga sekitar melakukan upaya penangkaran burung blekok itu.

Burung-burung itu ditangkarkan di kandang berukuran besar terbuat dari kawat ram atau karat terbentuk seperti jaring. Sengaja ditempatkan di dalam kawasan. Setelah besar, burung-burung itu lalu dilepasliarkan kembali.   (ny/Sumber: detik.com)